
PWMU.CO – Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah (PCNA) Wringinanom mengadakan pertemuan rutin yang dikenal dengan nama Ngrujak Nanas (Ngaji Seru Ngajak Nasyiatul Aisyiyah) pada Ahad, (1/2/2025).
Kali ini, pertemuan mengambil tema Sosialisasi Pashmina (Pelayanan Remaja Sehat milik Nasyiatul Aisyiyah).
Acara dimulai dengan MC Yunda Dita dan dilanjutkan dengan pembacaan Tartil Quran Surat Ibrahim ayat 7 oleh Mar’atus Sholikhah SPd.
Setelah itu, Ketua PCNA Wringinanom, Yunda Evi Dyah Rahmawati AMd Ak, memberikan penjelasan tentang makna lambang Pashmina, yang berupa tujuh hexagonal dan pita merah yang mengarah ke logo Nasyiatul Aisyiyah. “Lambang ini melambangkan titipan jalan menuju terwujudnya Nasyiah,” ujar Evi.
Evi juga menjelaskan bahwa Pashmina merupakan wadah bagi remaja putri untuk mengembangkan diri, berdiskusi tentang kesehatan reproduksi, pengembangan diri, dan konsultasi.
Pashmina terdiri dari tujuh pos, yaitu: Pos Edukasi, Pos IMT (Indeks Massa Tubuh), Pemeriksaan Hb, Pos Konsultasi Kesehatan Reproduksi, Pos Konseling, Pos Makanan Bergizi, dan Pendaftaran.
Namun, Evi menambahkan, PCNA Wringinanom baru mampu membuat empat pos, yaitu Pos Pendaftaran, Edukasi, IMT, dan Gizi.
Latar Belakang Pashmina
Pashmina dimulai di Yogyakarta dengan nama Pos Rejo di area Wirobrajan. Hal ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya kasus penyimpangan pada remaja terkait kesehatan reproduksi. Setelah acara Tanwir Nasyiah di Jakarta tahun 2014, pelayanan Pos Rejo berganti menjadi Pashmina.
“Pashmina juga didasarkan pada surat An-Nisa: ayat 9, An-Nur: ayat 30, serta UUD Pasal 28 dan UU Kesehatan No. 36, yang kesemuanya menekankan pentingnya kesejahteraan kesehatan remaja,” jelas petugas Laboratorium Puskesmas Kesamben Kulon Wringinanom.
Evi menambahkan bahwa tujuan Nasyiatul Aisyiyah adalah menciptakan remaja yang sehat, unggul, dan berakhlak mulia untuk mewujudkan masyarakat Islam yang sejati.
Pashmina merupakan kegiatan non-profit yang membutuhkan partisipasi dana dari organisasi ortom serta motivator, pelatihan kader, volunteer, ketua pelaksana, sekretaris, dan bendahara.
Simulasi Pashmina
Di akhir acara, para peserta yang hadir di Mushalla Ar Rahman, Panggang Wringinanom, mempraktikkan model Pashmina dengan menata empat akrilik yang berisi tulisan nama-nama pos.
Yunda Naim, seorang remaja yang diperiksa kesehatannya, menjadi model dalam simulasi ini. Hasil simulasi menunjukkan bahwa kegiatan Pashmina mirip dengan Posyandu Lansia.
Acara ini diakhiri dengan diskusi dan kesimpulan yang memperkuat pemahaman peserta tentang pentingnya Pashmina dalam mendukung kesehatan remaja. (*)
Penulis Kusmiani Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan