
PWMU.CO – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 32 Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Dr Moh Agung Surianto SE MSM dan Tim PKK Desa Kebonagung melaksanakan praktik pembuatan minuman jeruk nipis Kebag Lime.
Kegiatan ini bertempat di Desa Kebonagung, Selasa (4/2/2025). Kebag Lime merupakan inovasi unggulan yang dikembangkan sebagai bagian dari program pemberdayaan masyarakat Desa Kebonagung.
Dalam kegiatan yang berlangsung di balai desa, mahasiswa KKN 32 UMG berkolaborasi dengan Tim PKK untuk mengenalkan proses produksi Kebag Lime, mulai dari pemilihan bahan baku hingga tahap pengemasan. Minuman berbahan dasar jeruk nipis ini harapannya dapat menjadi ikon produk lokal yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa KKN 32 UMG dan Tim PKK yang memprakarsai produk ini. Mereka mengajarkan cara pembuatan minuman jeruk nipis yang sehat, lezat, dan memiliki nilai ekonomis.
Menurut Zulfiyatur Rohmah, salah satu anggota Tim PKK, kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan wirausaha masyarakat, khususnya dalam pembuatan minuman jeruk nipis merek Kebag Lime.
“Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kemampuan wirausaha masyarakat dan membantu meningkatkan pendapatan mereka,” kata Zulfiyatur Rohmah.
Kegiatan ini juga diharapkan dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mengonsumsi makanan dan minuman yang sehat.

Dalam kegiatan ini, mahasiswa memperoleh pelatihan mulai dari pemilihan bahan baku berkualitas, proses pembuatan yang higienis, hingga teknik pengemasan yang menarik.
Tim PKK menjelaskan bahwa jeruk nipis memiliki banyak manfaat kesehatan, seperti meningkatkan daya tahan tubuh dan membantu pencernaan. Oleh karena itu, produk Kebag Lime harapannya dapat menjadi alternatif minuman sehat yang memiliki potensi pasar luas.
“Kami ingin mengetahui dan mengenalkan minuman berbasis jeruk nipis dengan konsep modern dan higienis. Harapannya, agar kami bisa mengembangkan usaha ini sendiri di rumah dan masyarakat,” ujar Aksyal Syahputra, salah satu mahasiswa yang menjadi narasumber.
Dengan adanya kegiatan ini, harapannya mahasiswa tidak hanya mendapatkan keterampilan baru, tetapi juga mampu mengembangkan usaha mandiri yang berkelanjutan. Kebag Lime bukan sekadar minuman, tetapi juga simbol pemberdayaan ekonomi lokal yang berbasis inovasi dan kreativitas.
Penulis Eka Nurjanah Editor Zahra Putri Pratiwig