
PWMU.CO – Seorang mualaf, Nandar Dewantoko, resmi mengucapkan ikrar memeluk agama Islam di Masjid At-Taqwa Pandan Genteng, Banyuwangi, pada Rabu (5/2/2025). Acara ini berlangsung khidmat di hadapan jamaah pengajian dan warga Muhammadiyah Ranting Kembiritan.
Suasana masjid At-Taqwa terasa penuh kekhusyukan meskipun jamaah telah memenuhi ruangan. Sebelumnya, mereka baru saja melaksanakan shalat Maghrib berjamaah. Ketua Takmir Masjid At-Taqwa, Taufiqur Rohman MPdI, membuka sekaligus memimpin acara ini.
Dalam pengantarnya, Taufiqur Rohman menyampaikan bahwa tiga hari sebelumnya, ia didatangi oleh tiga orang tamu, salah satunya adalah Nandar Dewantoko, pemuda asal Bumiharjo Glenmore yang beragama Hindu. Nandar mengungkapkan keinginannya untuk memeluk Islam, dan atas saran Taufiqur Rohman, prosesi pembacaan ikrar dilakukan di Masjid At-Taqwa bertepatan dengan pengajian rutin Rabu Malam Kamis.
Sebagai Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Genteng, Taufiqur Rohman membimbing Nandar dalam mengucapkan dua kalimat syahadat:
Asyhadu an la ilaha illallah wa asyhadu anna Muhammadan rasulullah.
“Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah,” ucap Nandar dengan penuh keyakinan, mengikuti lafal yang dibimbingkan.
Setelah itu, Nandar membacakan pernyataan ikrar yang telah ia susun sendiri. Dalam ikrarnya, ia menegaskan kesungguhannya untuk memeluk Islam dengan penuh keyakinan dan tanpa paksaan dari siapapun. Pernyataan tersebut kemudian ditandatangani oleh dirinya serta beberapa saksi, termasuk Ketua Ranting Muhammadiyah Kembiritan, Drs Suharyono, dan pengurus Takmir Masjid At-Taqwa.
Sebagai bagian dari prosesi, Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyuwangi, Abdul Latif MPdI, memberikan nasihat kepada Nandar tentang hak dan kewajibannya sebagai seorang muslim. Nasihat tersebut mencakup tanggung jawabnya terhadap diri sendiri, sesama, serta kepada Allah SWT.
Acara pembacaan ikrar syahadat ini berlangsung dengan lancar dan penuh khidmat, menandai awal perjalanan spiritual Nandar sebagai seorang muslim. (*)
Penulis Ghulam Bana Islama Editor Wildan Nanda Rahmatullah