
PWMU.CO – Afdal, salah satu peserta didik SMP Muhammadiyah 7 Surabaya, berhasil menorehkan prestasi gemilang dengan memenangkan kompetisi nasional dan akan mewakili Indonesia di kancah internasional.
Ia meraih kemenangan dalam ajang Super Fight SLC Cup 2025, salah satu kejuaraan seni bela diri tingkat nasional terbesar di Indonesia, yang diselenggarakan pada (1-2-/2/2025) di Fairwaynine Lenmarc Mall Surabaya.
Kejuaraan ini bertujuan untuk membawa atlet berprestasi ke tingkat internasional. Para pemenang tidak hanya diberikan kesempatan bertanding, tetapi juga akan mendapatkan pelatihan intensif di luar negeri sebelum berkompetisi di tingkat global.
Perjalanan Afdal Menuju Kemenangan
Kompetisi ini mempertandingkan tiga cabang olahraga, yaitu Kyokushinkai Karate, Muaythai, dan K1, dengan delapan kelas berdasarkan berat badan, mulai dari 30 kg hingga 80 kg. Setiap kelas memiliki rentang berat 5 kg. Afdal bertanding di kelas 45 kg dan menunjukkan performa luar biasa.
“Saya menendang bagian kepala lawan, lalu dia pusing dan akhirnya saya menang KO serta meraih juara 1,” ungkap Afdal dengan penuh semangat.
Tekad Kuat Afdal Menuju Kancah Internasional
Afdal, yang kini berusia 15 tahun, merupakan siswa kelas 8 As Syiddah di SMP Muhammadiyah 7 Surabaya, sekolah yang dikenal dengan slogan “Qurani, Tangguh, Cerdas, Berprestasi.” Sejak kecil, ia memiliki ketertarikan terhadap seni bela diri.
Ia memulai perjalanan bela dirinya dengan Tapak Suci, kemudian mendalami berbagai cabang lain, seperti Karate, Muaythai, dan Kickboxing. Dalam dua tahun terakhir, ia aktif mengikuti berbagai kompetisi dan meraih banyak prestasi.
Namun, bagi Afdal, Super Fight SLC Cup 2025 adalah pencapaian tertingginya sejauh ini. Ia telah berlatih intensif sejak Desember, dengan harapan bisa meraih kemenangan.
“Tahun lalu saya kalah. Tahun ini, saya ingin menang agar tidak mengecewakan orang-orang yang telah mendukung saya, termasuk para donatur dan orang tua saya,” ujarnya.
Sebagai persiapan menuju kompetisi internasional di Hong Kong, Afdal meningkatkan intensitas latihannya. Jika sebelumnya ia berlatih dua jam di malam hari, kini ia berlatih dua kali sehari, yakni dua jam di pagi hari dan dua jam di malam hari.
“Saya ingin tampil maksimal di Hong Kong nanti dan tidak ingin mengecewakan semua pihak yang telah mendukung saya,” katanya.
Afdal kini bersiap untuk menghadapi tantangan yang lebih besar, membawa nama Indonesia dan SMP Muhammadiyah 7 Surabaya ke pentas dunia.
Rachell Fattama Az Zahrah Editor ‘Aalimah Qurrata A’yun