Wawasan Global

Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UM Bandung Jaya Kuncara Rosasusila menekankan pentingnya wawasan global dalam bidang farmasi. Ia menyebut bahwa seminar ini memberikan perspektif baru yang lebih luas bagi mahasiswa, terutama dari narasumber luar negeri yang memiliki pengalaman dan penelitian di bidang biosintesis obat alami.
Sementara itu, Wakil Rektor I UM Bandung Hendar Riyadi menyoroti pentingnya pengembangan obat berbasis tumbuhan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Menurutnya, tantangan dalam bidang ini tidak hanya berkaitan dengan sains dan teknologi, tetapi mencakup aspek ekonomi, regulasi, serta kehalalan produk farmasi.
Hendar menambahkan bahwa pengembangan obat alami memerlukan laboratorium yang memadai, regulasi yang ketat, serta pengakuan dari masyarakat terhadap efektivitas dan kehalalannya. Oleh karena itu, kajian ini bukan sekadar tuntutan akademik, melainkan bagian dari integrasi nilai keagamaan dalam ilmu farmasi.
Inovasi Biosintesis

Dalam sesi pemaparan materi, Nur Kusaira Binti Khairul Ikram membahas inovasi dalam biosintesis obat alami berbasis tumbuhan, khususnya produksi artemisinin—obat antimalaria—melalui rekayasa genetika pada lumut Physcomitrium patens.
Nur menjelaskan bahwa dengan pendekatan in-vivo menggunakan metode rekombinasi homolog, penelitian ini berhasil mengembangkan jalur biosintesis artemisinin dalam sistem lumut. Metode ini memungkinkan produksi dalam jumlah lebih tinggi dibandingkan dengan sumber alaminya.
Selain itu, metode ini juga dapat meningkatkan efisiensi manipulasi genetik, mengurangi kebutuhan kerja laboratorium yang intensif, dan memperkenalkan teknologi transformasi baru dalam sistem tanaman. Keberhasilan ini membuka peluang produksi biopharmaceutical berbasis tanaman dengan efisiensi lebih tinggi.
Temuan ini berimplikasi besar bagi industri farmasi dan bioteknologi, khususnya dalam menciptakan platform produksi obat yang berkelanjutan dan dapat diskalakan. Hal ini mendukung pengembangan terapi yang lebih murah dan ramah lingkungan untuk kebutuhan medis global.
Kegiatan kuliah tamu ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru serta menginspirasi mahasiswa Farmasi Universitas Muhammadiyah Bandung dalam mengembangkan potensi obat-obatan berbasis tumbuhan untuk masa depan yang lebih baik. (*)
Penulis Feri Anugrah Editor Amanat Solikah