
PWMU.CO – Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Morocalan (Mimmo) adalah salah satu amal usaha dari Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Morocalan, Kecamatan Glagah, Kabupaten Lamongan. Demi manampung kritik dan saran yang membangun dari semua wali murid, maka sekitar 8 tahun yang lalu dibentuklah “Paguyuban Mimmo” oleh wali murid yang diikuti dengan pembentukan pengurus.
Salah satu program kerjanya adalah mengadakan pertemuan rutin 3 bulan sekali, yang bertujuan untuk meningkatkan Ukhuwwah Islamiyah di antara sesama wali murid, guru, dan kepala sekolah. Dengan menyampaikan pertanyaan-pertanyaan atau masukan-masukan dari mereka untuk kemajuan Mimmo.
Jumat (07/02/2025) adalah jadwal pertemuan rutin mereka. Acara dimulai pukul 13.00 WIB sampai selesai. Para wali murid sangat antusias sekali saat itu, sebagian besar banyak yang hadir.
Selain wali murid, juga dihadiri oleh Kepala Sekolah, Naimah, dan guru, Ali Masjidil. Di kesempatan itu, Ali menyampaikan beberapa tausiyah salah satunya, yaitu makna dari surat al-Ashr ayat 3 yang telah dilantunkan dengan sangat merdu oleh wali murid, Wida.
Ayat tersebut tentang ajakan untuk saling menasehati dalam berbuat kebaikan dan melakukan kesabaran. “Masio njoloe sedino, duwite dicolong wong yo kudu sabar (masih aja menta seribu, duitnya dicuri orang ya harus sabar)” gurauannya. Seketika itu “Gerrrr,” wali murid tertawa manis.
Selanjutnya, Kepala Sekolah diberikan kesempatan untuk menyampaikan sambutan, yang isinya:
- Untuk meringankan beban wali murid, maka Madrasah memberikan LKS mata pelajaran umum secara gratis. Dan diharapkan wali murid mendukung, berpartisipasi, dan mensukseskan semua program yang ditentukan Madrasah.
- Sebagai bentuk partisipasi wali murid, salah satunya bila ada suatu permasalahan sekecil apapun yang berhubungan dengan siswa dan guru, maka bisa dicari solusinya bersama. Kalau misalnya di kelas, saat guru mengajar ada permasalahan dengan putra putrinya tentang pelajaran atau yang lainnya, bisa konfirmasi dengan guru yang bersangkutan. Bila ada permasalahan dengan teman sekelasnya, maka bisa ditanyakan langsung pada wali kelas. Begitu juga bila ada guru yang tidak disiplin, kurang ramah, bisa ditanyakan pada kepala sekolah. Karena ada etikanya masing-masing.
- Jika ada beberapa program yang belum disampaikan atau disosialisasikan kepada semua wali murid itu kemungkinan satu, karena terlupakan, kedua, karena ada dari atasan yang menginginkan seperti itu. Jadi, kita harus menyikapi melaksanakan apa yang sudah diperintahkan.
- Untuk buku penghubung , terkadang anak itu tidak membawa, maka jika ada tugas untuk dikerjakan di rumah maka diminta menulis di buku tulis atau terkadang anak sudah menandai di buku LKS-nya.
Harapan dari semua wali murid, guru, dan kepala sekolah setelah pertemuan tersebut setiap permasalahan yang terjadi di sekolah bisa diselesaikan bersama-sama dengan mencari solusi yang terbaik untuk semua tanpa harus saling menyalahkan.(*)
Penulis Elis Nurhayati Editor Zahrah Khairani Karim