
PWMU.CO – Suasana penuh semangat dan keceriaan terpancar dari wajah para peserta dalam kegiatan Ceria Pandu Athfal bertajuk “Merajut Memori Baik,” yang diselenggarakan di Yonzipur Kostrad, Probolinggo, pada Sabtu (8/2/2025).
Acara ini diikuti oleh para pandu yang antusias mengasah keterampilan, kekompakan, dan ketangkasan mereka melalui berbagai perlombaan yang seru dan edukatif.
Kegiatan ini diawali dengan apel Pandu Athfal bersama para pembina, yang dipimpin langsung oleh Kepala Madrasah, Nur Holis Abadi MPd.
Dalam amanatnya, Nur Holis menekankan pentingnya kegiatan kepanduan dalam membentuk karakter disiplin, tanggung jawab, serta kerja sama yang baik di antara peserta. Acara ini juga dihadiri oleh tamu undangan dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Probolinggo, Kwartir Daerah (Kwarda) HW, Kwartir Cabang (Kwarcab) pramuka, serta Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen).
Setelah apel, rangkaian perlombaan pun dimulai. Empat jenis lomba dirancang untuk mengasah berbagai keterampilan peserta, di antaranya:
1. Sedotan Bau
Sedotan Bau merupakan lomba adu keseimbangan di mana peserta harus meletakkan sedotan ke dalam botol dengan presisi dan ketelitian.
2. Belalang Sembah
Belalang sampah merupakan perlombaan yang menguji ketelitian peserta dengan cara menempatkan bola bekel di atas stik balon dan menyalurkannya secara estafet tanpa terjatuh.
3. Penjinak Nuklir
Permainan ini mengutamakan kerja sama tim dan kekompakan dalam menyelesaikan tantangan tertentu.
4. Sirkuit
Sirkuit merupakan lomba yang terdiri dari empat pos, yaitu puzzle, susun piramida, pindah air, dan bola japit. Tantangan ini menguji kecerdasan, strategi, serta koordinasi peserta dalam menyelesaikan setiap tugas.

Kegiatan ini bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi juga menjadi sarana bagi anak-anak untuk belajar nilai-nilai kebersamaan, sportivitas, dan ketekunan. Dengan konsep permainan yang menyenangkan, mereka dapat merajut kenangan indah sekaligus mempererat persaudaraan antarsesama pandu.
Acara berlangsung dengan lancar meskipun sempat diguyur hujan. Anak-anak tetap senang dan penuh antusiasme. Diharapkan, melalui kegiatan ini, mereka semakin termotivasi untuk terus belajar, berkembang, dan berkontribusi bagi lingkungan sekitarnya. (*)
Penulis Ifandi Septa Adi Editor Ni’matul Faizah