
PWMU.CO – Sebagai upaya memperkenalkan dunia pertanian berkelanjutan, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) mengadakan acara Sosialisasi bertajuk “Menghidupkan Kembali Semangat Bertani pada Generasi Muda di Desa Lowayu Kecamatan Dukun, Gresik”, Kamis (6/2/2025).
Kegiatan yang bertempat di Balai Desa Lowayu (Pendopo Lowayu) ini sukses menarik perhatian banyak pemuda yang antusias ingin mengetahui lebih dalam tentang dunia petani milenial atau menjadi petani milenial.
Pertanian adalah aktivitas manusia yang melibatkan budidaya tanaman dan hewan untuk menghasilkan makanan, serat, dan berbagai produk lainnya. Sektor ini memiliki peran strategis dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia dan mendukung perekonomian.
Petani milenial adalah generasi petani yang lahir dan tumbuh di era digital, sekitar tahun 1980-an hingga 1990-an. Mereka berkembang bersama kemajuan teknologi dan media sosial, sehingga memiliki perspektif serta metode bercocok tanam yang berbeda dibandingkan generasi sebelumnya.
Dalam dunia pertanian, sangat penting untuk memahami secara mendalam kebutuhan dan solusi yang diperlukan guna mengoptimalkan hasil pertanian.
Acara ini dibuka dengan sambutan dari Ketua KKN 08 Desa Lowayu, Yusril Fahmi, yang menyampaikan dukungannya.
“Kami berharap melalui sosialisasi ini, kita semua dapat lebih memahami sektor pertanian dan menjadi generasi penerus di bidang ini, serta menciptakan inovasi-inovasi baru untuk kemajuan Desa Lowayu,” ujarnya.
Hal serupa juga disampaikan oleh Kepala Desa Lowayu, Amin Iskandar SSosI yang menyatakan dukungannya terhadap inisiatif ini.
“Kami sangat mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh mahasiswa KKN UMG dalam mengenalkan metode pertanian modern kepada warga kami. Ini merupakan langkah penting untuk meningkatkan kesejahteraan dan ketahanan pangan di wilayah kami. Selain itu, inisiatif ini juga berperan dalam mendorong generasi muda agar lebih memahami dan tertarik pada dunia pertanian,” ujarnya
Kegiatan ini juga dihadiri oleh perwakilan Dinas Pertanian Kabupaten Gresik, Abdul Alim SPt. Dalam pemaparannya, ia menjelaskan bahwa petani modern tidak selalu identik dengan pekerjaan kotor, mencangkul, atau membajak secara manual. Seiring perkembangan teknologi, penggunaan alat-alat pertanian seperti traktor, combine harvester, transplanter, dan drone telah mengubah paradigma pertanian menjadi lebih efisien dan menjanjikan.
“Teknologi pertanian modern memungkinkan peralihan dari metode tradisional atau konvensional menuju sistem yang lebih canggih, produktif, dan berkelanjutan. Dengan jumlah penduduk Indonesia yang terus bertambah, pertanian tidak akan mampu mencukupi kebutuhan pangan jika masih bergantung pada cara-cara tradisional,” ungkapnya.
Menurutnya, di sinilah peran penting petani milenial, yang tidak hanya menguasai pertanian tetapi juga mampu memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan hasil produksi, efisiensi, dan daya saing sektor pertanian Indonesia.
“Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya sektor pertanian dapat meningkat. Selain itu, sosialisasi ini bertujuan untuk memotivasi generasi muda agar lebih tertarik menggeluti dunia pertanian, memahami dasar-dasar pengelolaannya, serta menjadikannya sebagai peluang bisnis yang menguntungkan demi kualitas hidup yang lebih baik di masa depan,” tuturnya. (*)
Penulis Erna Dwita Sari Cahyani Putri Editor Ni’matul Faizah