
PWMU.CO – Dalam rangka meningkatkan peran kader Muhammadiyah dalam dunia digital, Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) bekerja sama dengan Majelis Pendidikan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menyelenggarakan Kopdar Kader Digital Muhammadiyah yang ketiga pada Ahad (09/02/2025).
Kegiatan ini berlangsung di Kapal Garden Hotel, Malang, dengan kolaborasi bersama Rumah Baca Cerdas (RBC) Institute A Malik Fadjar.
Sebanyak 29 peserta yang terdiri dari penulis dan content creator pemula dari berbagai kota, seperti Malang, Batu, Sidoarjo, Surabaya, dan Lamongan, ikut serta dalam acara yang bertujuan untuk memperkuat kualitas dakwah digital Muhammadiyah.
Ketua MPI PP Muhammadiyah, Muchlas, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini sangat penting untuk memperkuat konsolidasi dan meningkatkan kemampuan kader digital dalam memperkenalkan narasi Muhammadiyah yang moderat.
“Sebagai kader Muhammadiyah, kita harus berani menunjukkan identitas kita. Kita harus menyuarakan diri kita sebagai kader Muhammadiyah dengan penuh keyakinan,” kata Muchlas, yang juga menjabat sebagai Rektor Universitas Ahmad Dahlan.
Muchlas lebih lanjut mengungkapkan, “Kita perlu menampilkan Muhammadiyah yang oleh masyarakat dirasakan wasathiyah (tengahan). Dalam momen-momen tertentu kita memang harus menegakkan apa yang menjadi keyakinan kita di persyarikatan Muhammadiyah ini,” ungkapnya.
Pada kesempatan ini, Sekretaris MPKSDI PP Muhammadiyah, Azaki Khoirudin, juga memberikan pesan penting kepada para peserta. Azaki menekankan bahwa tugas utama kader digital adalah untuk menyuarakan dan memperkenalkan Muhammadiyah dengan narasi yang moderat.
“Kader digital Muhammadiyah harus menjadi motor penggerak narasi yang menampilkan Muhammadiyah sebagai organisasi yang inklusif, moderat, dan tetap berpegang pada prinsip amar makruf nahi mungkar,” ujar Azaki.

Tidak hanya itu, Mohammad Ilham, yang memiliki pengalaman dalam jurnalistik dan media sosial berskala internasional, juga menambahkan pentingnya memberikan makna pada setiap konten yang dibuat.
“Viral itu mudah, trending itu gampang, yang sulit adalah memberi makna,” ujar Ilham. Menurutnya, konten yang viral haruslah mengandung pesan yang bermanfaat dan mencerdaskan, bukan sekadar menarik perhatian.
Ilham juga mengingatkan para kader digital agar memperhatikan profil mereka di media sosial. “Membuat profil yang apik dan konsisten dalam menyampaikan tulisan maupun konten adalah hal yang sangat penting untuk membangun citra positif dan kredibilitas di dunia maya,” tambahnya.
Sementara itu, Dinda Nur Aisyah, atau yang akrab disapa Ayca, influencer yang seorang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang dan kader IPM serta IMM, berbagi ilmu mengenai pentingnya personal branding.
Ia mengajarkan kepada para peserta tentang bagaimana membangun citra diri yang kuat di media sosial agar pesan yang dibawa bisa lebih diterima oleh audiens.
Pada tahun ini, ditargetkan untuk menjangkau lebih banyak kader digital Muhammadiyah, dengan tiga titik lokasi berikutnya yang akan menjadi tuan rumah Kopdar Kader Digital Muhammadiyah.
Dengan harapan, hingga akhir tahun 2025, akan tercapai 300 kader digital yang aktif mempromosikan gerakan Muhammadiyah serta menyebarkan konten yang mencerdaskan masyarakat Indonesia melalui media digital.(*)
Penulis Zahrah Khairani Karim Editor Azrohal Hasan