
PWMU.CO – Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah (PCNA) Pucuk Lamongan telah menyelesaikan Program Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK) sebagai bagian dari upaya pencegahan stunting pada anak usia dini.
Program ini merupakan salah satu agenda kerja Departemen Kesehatan dan Lingkungan PCNA Pucuk, yang bertujuan untuk memantau kesehatan anak sejak dini.
Melalui program ini, PCNA Pucuk ingin berperan aktif dalam upaya pencegahan stunting. Ia menuturkan bahwa program tersebut memungkinkan pemantauan terhadap perkembangan kesehatan anak sejak dini, sehingga langkah-langkah pencegahan dapat dilakukan lebih cepat dan efektif.
Dalam pelaksanaannya, anak-anak yang menjadi sasaran program menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan, yang mencakup pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar lengan, dan suhu tubuh.
Selain itu, para orang tua diberikan edukasi gizi dan konsultasi kesehatan guna meningkatkan pemahaman mereka tentang pola asuh yang dapat menunjang tumbuh kembang anak secara optimal.
Sebagai bagian dari upaya pencegahan stunting, program ini juga menyediakan pemberian makanan tambahan (PMT) yang terdiri atas nasi, lauk, sayur, buah, susu, dan camilan sehat.
Sasaran Program dan Jadwal Pelaksanaan
Program DDTK ini menyasar anak usia dini di 9 Lembaga PAUD Aisyiyah se-Cabang Pucuk. Pelaksanaannya dilakukan secara bertahap dalam kurun waktu yang telah ditentukan, dengan pemberitahuan resmi kepada Ikatan Guru Aisyiyah Bustanul Athfal (IGABA) dan Lembaga PAUD ABA yang menjadi target kegiatan.

Berikut adalah jadwal pelaksanaan DDTK:
- ABA Gempol Pading – 4 Juni 2024
- ABA Tulung – 7 Juni 2024
- ABA Paji – 17 September 2024
- ABA Tanggungan – 16 Oktober 2024
- ABA Warukulon – 1 Oktober 2024
- ABA Kesambi – 13 Desember 2024
- ABA Cungkup – 10 Januari 2025
- ABA Bakung – 24 Januari 2025
- ABA Padengan Ploso – 10 Februari 2025
Kebahagiaan dalam Menuntaskan Program
Rasa senang dan lega juga dirasakan oleh segenap pimpinan, karena berhasil menyelesaikan program sebelum memasuki bulan Ramadan. Mengingat jarak tempuh dari desa-desa di wilayah Utara, Tengah, dan Selatan, pihaknya menilai bahwa penyelesaian program ini membutuhkan komitmen dan ketekunan.
Apresiasi atas dukungan penuh yang diberikan oleh pihak sekolah, wali murid, serta Bunda Aisyiyah baik di tingkat cabang maupun ranting menjadikan salah satu faktor terselenggaranya program ini.
Dengan selesainya program ini, semoga ada program lanjutan yang mendukung upaya penurunan stunting secara lebih efektif dan berkelanjutan. Mereka meyakini bahwa dengan keterlibatan aktif masyarakat, upaya pencegahan stunting dapat berjalan lebih optimal.
Selanjutnya, sekolah dapat menjadi lingkungan yang berperan penting dalam mendukung tumbuh kembang anak serta meningkatkan kesehatan mereka secara menyeluruh.
Penulis Eri Fitriyah Editor ‘Aalimah Qurrata A’yun