
Potret antusiasme dari peserta kajian rutin Pimpinan Ranting Aisyiyah Payaman Solokuro Lamongan pada Ahad (9/2/2025). (Helmy Choiriyanto/PWMU.CO).
PWMU.CO – Pimpinan Ranting Aisyiyah Payaman Solokuro Lamongan menyelenggarakan kegiatan kajian rutin yang berlangsung di rumah Ibu Qomariyah, Ahad (9/2/2025).
Acara bermula tepat pukul 19.30 dan berlangsung hingga selesai, dengan kehadiran sekitar 150 ibu Aisyiyah. Mereka berkumpul untuk mendalami pemahaman keislaman dan mempersiapkan diri menyongsong bulan Ramadan.
Kegiatan tersebut menghadirkan Bapak Maskun sebagai narasumber dengan tema “Membangun Masyarakat Islam yang Sejati dalam Menyongsong Bulan Ramadan.”
Renungkan Makna Nilai-nilai Islam
Dalam pemaparan yang mendalam, Bapak Maskun mengajak para peserta untuk merenungkan kembali makna dan implementasi nilai-nilai Islam yang otentik dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut beliau, membangun masyarakat Islam yang sejati tidak hanya terletak pada pelaksanaan ibadah ritual. Melainkan juga pada pembentukan karakter dan integritas moral setiap individu. Sehingga mampu menciptakan lingkungan yang penuh kasih sayang dan keikhlasan.
Lebih lanjut, Maskun juga menguraikan bahwa bulan Ramadan merupakan momentum penting untuk meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan.
Ia menekankan bahwa sebagai bagian dari masyarakat, setiap individu harus dapat menginternalisasi nilai-nilai keislaman, seperti kejujuran, empati, dan solidaritas sosial.
“Ramadan adalah waktu untuk introspeksi dan memperbaiki diri. Di mana setiap umat Islam diharapkan mampu menyulut semangat perubahan positif, baik dalam diri sendiri maupun lingkungan sekitar” ujar narasumber.
Dalam pemaparan tersebut, ia juga menyoroti peran strategis ibu-ibu dalam menumbuhkan masyarakat yang berlandaskan nilai keislaman.
Harapannya, ibu-ibu tidak hanya menjalankan ibadah dengan khusyuk, tetapi juga menjadi agen perubahan dalam keluarga dan komunitas.
Dengan sikap saling mendukung dan berbagi kebaikan, masyarakat akan semakin kokoh dalam menghadapi tantangan kehidupan. Khususnya menyongsong Ramadan yang sarat makna.
Kegiatan kajian seperti ini sangat penting untuk mempererat tali persaudaraan antar anggota Aisyiyah dan meningkatkan pemahaman terhadap ajaran Islam secara mendalam.
Semoga, kegiatan ini dapat menjadi momentum untuk menanamkan semangat kebersamaan dan kepedulian sosial yang berkelanjutan.
Kajian rutin malam itu berhasil menciptakan suasana khidmat dan inspiratif, mendorong setiap peserta untuk mengoptimalkan ibadah dan peran sosial mereka dalam menyambut bulan suci Ramadan.
Semangat yang terbangun di malam tersebut diyakini akan membawa dampak positif bagi pembentukan masyarakat Islam yang sejati di masa mendatang.
Penulis Helmy Choiriyanto, Editor Danar Trivasya Fikri