
PWMU.CO – Dua siswa SMA Muhammadiyah 1 Babat (SMA Muh1ba), Muhammad Ikhsandy Amiruddin dan Lefhia Ayu Dinda, berhasil meraih prestasi gemilang dalam Olimpiade Ahmad Dahlan (OAD) 2025 tingkat SMA/MA/SMK yang diselenggarakan oleh Majelis Dikdasmen & PNF PDM Lamongan.
Kompetisi yang digelar di Kampus Universitas Muhammadiyah Lamongan pada Ahad (9/2/2025) ini menjadi ajang pembuktian bahwa aktivis organisasi juga mampu berprestasi di bidang akademik.
Dalam ajang tersebut, Ikhsandy meraih Juara 1 dan Lefhia menjadi Juara 2 pada mata pelajaran Matematika. Keduanya merupakan aktivis Pimpinan Ranting (PR) Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) SMA Muh1ba yang membuktikan bahwa kesibukan berorganisasi bukanlah penghalang untuk mencapai prestasi akademik.
Perjuangan Mengatur Waktu antara Akademik dan Organisasi
Ikhsandy mengungkapkan bahwa sejak pertama kali mendapatkan informasi tentang lomba, ia langsung termotivasi untuk mengikutinya. Namun, perjalanan menuju juara tidaklah mudah. Bersama Lefhia, mereka harus pintar mengatur waktu antara belajar, berorganisasi, membantu orang tua, dan beristirahat.
“Saat pertama kali tahu ada lomba ini, kami langsung tertarik untuk ikut. Kami menyiapkan materi dengan serius dan harus bisa membagi waktu antara belajar, IPM, dan kegiatan lainnya,” ujar Ikhsandy.
Ikhsandy, yang bercita-cita melanjutkan studi di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya jurusan Teknik Kimia, mengungkapkan rasa syukurnya atas prestasi yang diraih.
Ia juga berterima kasih kepada guru Matematika SMA Muhammadiyah 1 Babat yang telah membimbingnya, serta orang tua yang selalu mendoakan.
“Saya bersyukur kepada Allah SWT atas prestasi ini. Terima kasih kepada guru Matematika yang telah membimbing saya serta doa restu dari orang tua yang selalu mendukung,” ujarnya dengan haru.
Hal serupa juga disampaikan Lefhia, yang bercita-cita kuliah di Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya. Ia merasa sangat bersyukur atas kesempatan mengikuti OAD 2025 dan berhasil menjadi juara.
“Saya sangat senang bisa mengikuti OAD 2025 dan berusaha mempersiapkan diri sebaik mungkin, meskipun harus membagi waktu antara belajar, IPM, dan membantu orang tua di rumah,” ungkapnya.
Keluarga Sederhana
Kisah perjuangan mereka semakin menginspirasi karena berasal dari keluarga sederhana. Ikhsandy adalah putra dari seorang pedagang bakso, sementara Lefhia merupakan anak seorang petani. Meski begitu, mereka tetap berjuang untuk meraih cita-cita tinggi.
Ikhsandy ingin menjadi ahli tambang, sementara Lefhia bercita-cita menjadi entrepreneur sukses.
Wakil Kepala Urusan Kesiswaan SMA Muh1ba, Pradana Prisma Mahardika MOr, mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian kedua siswanya.
“Saya bersyukur dan berterima kasih atas prestasi yang diraih anak-anak SMA Muh1ba di OAD 2025. Ini membuktikan bahwa aktivis IPM juga bisa berprestasi di bidang akademik,” ujarnya.
Sebagai seorang yang juga aktif di Pemuda Muhammadiyah Sekaran, Pradana menegaskan bahwa prestasi Ikhsandy dan Lefhia bisa menjadi inspirasi bagi siswa lainnya.
“Mereka berdua adalah aktivis IPM yang tetap berprestasi. Ini menjadi bukti bahwa kesibukan berorganisasi tidak menghalangi keberhasilan akademik. Bahkan, mereka berpotensi melanjutkan pendidikan ke kampus-kampus besar baik PTN maupun PTS,” jelasnya.
Prestasi ini sejalan dengan visi SMA Muhammadiyah 1 Babat, yaitu menciptakan kader berkualitas berdasarkan Iman dan Taqwa (Imtaq) serta Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) yang diridai Allah Swt.
Pradana berharap prestasi ini dapat menjadi motivasi bagi siswa lain agar aktif dalam organisasi seperti IPM, Hizbul Wathan (HW), Tapak Suci (TS), maupun ekstrakurikuler lainnya.
“Semoga prestasi ini bisa memotivasi siswa lain untuk aktif di organisasi dan ekstrakurikuler, karena keduanya bisa berjalan seiring menuju kesuksesan,” pungkasnya.
Penulis Ali Ahmadi Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan