
PWMU.CO – Pada 13 Februari 2025 nanti, Penasihat Presiden bidang Haji Republik Indonesia Muhadjir Effendy akan menyampaikan orasi ilmiah dalam pengukuhan guru besarnya di Universitas Negeri Malang. Banyak kiprah dan kontribusi yang sudah ia berikan, salah satunya saat ia menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Indonesia pada 2016-2019 dan menjadi Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan pada 2019-2024.
Sebelumnya, ia juga sudah berkiprah lama di dunia pendidikan, termasuk sebagai rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) selama tiga periode dan memberikan inovasi-inovasi dalam dunia pendidikan. Hal itu yang akhirnya membawanya ke panggung nasional dan memegang amanah penting untuk Indonesia.
Kepemimpinan Muhadjir Effendy

Muhadjir Effendy dikenal sebagai sosok yang memiliki peran signifikan dalam berbagai kebijakan pendidikan di Tanah Air. Dengan latar belakang akademik dan pengalaman panjang di dunia pendidikan, Muhadjir membawa berbagai inovasi yang bertujuan meningkatkan pemerataan dan kualitas pendidikan di Indonesia.
Selama masa kepemimpinannya, Muhadjir menggagas beberapa kebijakan strategis, salah satunya penguatan pendidikan karakter (PPK) yang dituangkan dalam Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017. Program ini unggul pada pembangunan karakter siswa melalui pendekatan berbasis sekolah, keluarga, dan masyarakat. Selain itu, ia juga memperkenalkan sistem zonasi pendidikan guna memastikan pemerataan kualitas pendidikan di seluruh daerah.
“Pendekatan zonasi tidak hanya digunakan untuk PPDB saja, tetapi untuk membenahi berbagai standar nasional pendidikan, mulai dari kurikulum, sebaran guru, hingga kualitas sarana prasarana,” kata Muhadjir di salah satu kesempatan.
Selain itu, ia turut mempercepat distribusi Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang telah memberikan manfaat bagi 18,69 juta siswa, sebagai bagian dari Program Indonesia Pintar (PIP). Revitalisasi pendidikan vokasi juga menjadi prioritasnya, sebagaimana diamanatkan dalam Inpres Nomor 9 Tahun 2016 yang bertujuan meningkatkan daya saing lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di dunia kerja.
Di bawah kepemimpinannya, Muhadjir berhasil membawa Indonesia ke panggung internasional melalui perannya sebagai Presiden Southeast Asian Ministers for Education Organization (SEAMEO) pada 2017-2019. Dalam kepemimpinannya, ia berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam kemajuan pendidikan, sains, dan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara.