PWMU.CO – Pada Selasa (11/2/2025), SD Muhammadiyah 22 Surabaya mengadakan kegiatan berkarya komik yang diikuti oleh siswa kelas 4 C. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional yang jatuh pada 9 Februari 2025.
Melalui acara ini, siswa diberi kesempatan untuk menyalurkan kreativitas mereka dalam bentuk komik dengan tujuan mengembangkan kemampuan seni gambar dan narasi.
Kepala SD Muhammadiyah 22 Surabaya, Listianah, menyampaikan, “Belajar dan berkarya yang dilakukan dengan senang mampu meraih prestasi yang membanggakan. Sebagai Sekolah Literasi, kami berusaha mengembangkan berbagai potensi siswa, termasuk berkarya komik, yang bertujuan untuk kolaborasi penguatan seni gambar dan narasi berupa percakapan yang menarik sehingga siswa merasa senang dalam belajar.”
Ia juga menambahkan, “Kemampuan siswa dalam berkarya komik ini patut kita berikan apresiasi, karena membutuhkan konsentrasi, imajinasi, dan kreativitas, baik dalam penentuan tema, gambar, maupun narasi. Kami sangat prihatin dengan fenomena dunia permainan anak-anak yang kini lebih disibukkan dengan berbagai game online. Waktu mereka banyak terbuang dengan gadget, sehingga kesempatan untuk belajar dan berkarya menjadi berkurang. Bahkan, yang lebih memprihatinkan, jika anak-anak sudah kecanduan game online, dapat berdampak pada malasnya mereka untuk belajar dan berkarya, serta minimnya kesempatan untuk berinteraksi sosial.”
Wali kelas 4 C,Andi Hariyadi, menjelaskan bahwa kegiatan berkarya komik ini merupakan bentuk integrasi dari berbagai mata pelajaran, seperti Bahasa Indonesia, Seni Budaya, Pendidikan Pancasila, Ilmu Pengetahuan Alam, dan Ilmu Pengetahuan Sosial.
Dalam kegiatan tersebut, para siswa diberi kebebasan untuk mengembangkan tema petualangan dalam karya komik mereka. Hasil dari karya komik ini pun dikembangkan secara kreatif oleh para siswa, dengan beragam judul kisah yang menarik, di antaranya “Petualangan di Luar Angkasa,” “Petualangan di Gurun Pasir,” “Petualangan di Palung Mariana,” “Berbagi itu Indah,” dan “Penting Bersyukur.”
Dengan tema yang beragam, karya komik ini tidak hanya memberikan ruang bagi siswa untuk berekspresi, tetapi juga memperkenalkan mereka pada nilai-nilai edukatif dan pentingnya kreativitas dalam belajar. Setiap komik yang dihasilkan mengandung pesan moral yang bisa menjadi pembelajaran bagi para pembaca muda.
Beberapa siswa juga berkesempatan untuk mempresentasikan karya komik mereka di depan kelas, serta membahas karakter positif yang terdapat dalam cerita mereka. Assyifa, yang tampil pertama, mengungkapkan tokoh Ahmad sebagai pilot astronot yang piawai mengendarai pesawat luar angkasa dan menguasai medan dengan menghadapi benturan asteroid. Sementara itu, Ibnu Sina menceritakan tokoh Denny yang ahli dalam perbaikan mesin pesawat luar angkasa. Sheren melanjutkan dengan mengisahkan tokoh Ema dan Lion yang lihai melakukan penerbangan di luar angkasa meski banyak rintangan.
Muhammad Arsy memperkenalkan tokoh Rafa dan Fano, yang senang berwisata menjelajahi planet-planet. Arzachel mengisahkan karakter Bagas sebagai pimpinan yang sabar dan kuat saat menjelajahi padang pasir. Muhammad Raffi menceritakan Budi dan Arman yang pemberani menembus gurun pasir. Intan juga menerangkan karakter Erchan, Ratna, dan Maher, yang semangat berusaha di tengah teriknya panas matahari di gurun pasir. Almira mengungkap karakter Saino, yang pintar menyusun rencana petualangan, dan Annisa menyampaikan kisah Hania yang pandai bersyukur atas nikmat Allah berupa mata, sehingga dapat mengetahui keindahan alam.
Setelah para siswa mempresentasikan karya komik mereka, Andi melanjutkan bahwa kegiatan tersebut dilanjutkan dengan berbagi komik antar siswa untuk dibaca bergantian di bangku masing-masing.
Kegiatan ini menambah rasa senang dan antusiasme siswa dalam mengetahui kisah-kisah petualangan penuh tantangan. Selanjutnya, hasil karya komik siswa tersebut akan disimpan di Pojok Baca kelas sebagai koleksi karya siswa yang bisa dibaca oleh seluruh siswa di sekolah. (*)
Penulis Tim Redaksi Co Editor Adi Amar Haikal Husin Editor Wildan Nanda Rahmatullah
