
PWMU.CO – Sampah rumah tangga, terutama sampah organik, masih menjadi permasalahan utama di Desa Pangkahwetan.
Menanggapi hal tersebut, Kelompok KKN 37 Pangkahwetan dari Program Studi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) berkolaborasi dengan Bank Sampah Mentari Panceng mengadakan sosialisasi mengenai pengelolaan sampah organik dengan metode budidaya maggot (2/2/2025).
Acara ini berlangsung di Balai Desa Pangkahwetan pada pukul 09.30–12.00 WIB dengan melibatkan warga setempat dan perwakilan siswa SMA.
Sosialisasi ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah organik. Tidak hanya berupa penyampaian materi, peserta juga diberikan praktik langsung mengenai cara memanfaatkan larva Black Soldier Fly (BSF) atau maggot sebagai solusi untuk mengurai limbah organik yang sering menumpuk dan menimbulkan bau tidak sedap.
Fathur Rahman Saeri, selaku narasumber dalam kegiatan ini, menjelaskan bahwa maggot tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga memiliki nilai ekonomis tinggi.
“Selain membantu mengurai sampah organik, maggot juga dapat dijadikan pakan ternak yang kaya protein. Jadi, bukan hanya menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga membuka peluang usaha,” ujarnya.
Para peserta terlihat antusias mengikuti kegiatan ini. Salah satu warga Desa Pangkahwetan mengaku baru mengetahui manfaat maggot dalam pengelolaan sampah.
“Awalnya saya mengira maggot sama seperti belatung, tetapi setelah dijelaskan perbedaannya dan manfaatnya, saya jadi tertarik untuk mencoba budidaya sendiri,” ungkapnya.
Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan semakin banyak masyarakat yang memahami bahwa sampah organik bukanlah masalah, melainkan potensi yang bisa dimanfaatkan.
Pengelolaan sampah yang tepat tidak hanya menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi masyarakat.
Penulis Moch. Rizky Ramadhan Editor ‘Aalimah Qurrata A’yun