
PWMU.CO – Mahasiswa semester 8 STIKES Muhammadiyah Bojonegoro saat ini tengah melaksanakan kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) di desa Sumberagung, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro. KKN ini mengusung tema Kabar Masa (Kami Bersama Masyarakat Desa): Optimalisasi Potensi Desa Melalui Edukasi, Kesehatan dan Pelestarian Lingkungan, Senin-Selasa (10-11/0/2025).
Sesuai tema yang dipilih, 3 bidang yang menjadi fokus utama KKN STIKES Muhammadiyah Bojonegoro kali ini adalah edukasi (pendidikan), kesehatan dan pelestarian lingkungan.
Salah satu program kerja dari bidang pendidikan adalah sosialisasi satuan pendidikan aman bencana (SPAB). Dalam hal ini mahasiswa KKN STIKES Muhammadiyah Bojonegoro menggandeng Muhammadiyah Disaster Management Centre (MDMC) Kabupaten Bojonegoro sebagai pemateri.
Mitigasi Bencana
Materi yang disampaikan di antaranya adalah manajemen penanggulangan bencana, teknik evakuasi, dan praktek pemindahan korban. Satuan pendidikan aman bencana ini menjadi penting untuk disampaikan pada siswa sebagai perwujudan dari Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 33 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Program Satuan Pendidikan Aman Bencana serta merupakan salah satu bentuk dari pemenuhan hak setiap anak di Indonesia untuk memperoleh kehidupan yang aman dari bencana selama menempuh pendidikan sekolah.
Sasaran dari kegiatan bidang pendidikan ini adalah 2 sekolah setara sekolah menengah yakni SMP PGRI Sumberagung dan MTs Miftahul Ulum. Kegiatan di SMP PGRI Sumberagung dimulai dengan mengumpulkan seluruh siswa di lapangan sekolah.
Ketua tim KKN STIKES Muhammadiyah Bojonegoro lantas memperkenalkan diri beserta seluruh anggota tim dihadapan seluruh murid. Setelah sesi perkenalan, para siswa diajak bermain permainan tupai dan pemburu namun disisipkan sedikit edukasi mengenai bencana alam. Sesi permainan berlangsung selama 30 menit yang kemudian\ dilanjutkan dengan penyampaian materi di kelas hingga selesai.
Sementara agenda di MTs Miftahul Ulum Sumberagung diawali juga dengan sesi perkenalan, namun dilakukan di dalam kelas. Selanjutna adalah penyampaian materi manajemen penanggulangan bencana dan praktik evakuasi korban dengan 3 penolong.
Kegiatan sosialisasi yang dilakukan selama 2 hari di 2 sekolah berbeda berlangsung dengan lancar, murid-murid dari kedua sekolah tersebut sangat antusias saat menerima materi yang disampaikan dan respon dari pihak sekolahpun tak kalah baik mengenai kegiatan sosialisasi ini. Sebagai bentuk tanda terima kasih dari tim KKN STIKES Muhammadiyah Bojonegoro, tanda jalur evakuasi dan titik kumpul dipasang di area sekolah karena kedua sekolah yang didatangi belum terpasang tanda jalur evakuasi dan titik kumpul. (*)
Penulis T. Yesi Malinda Editor Amanat Solikah