
PWMU.CO – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 39 Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) menggelar sosialisasi bertajuk Pembenihan Ikan Lele pada Minggu (9/2/2025).
Kegiatan yang digelar di Ujung Pangkah, Gresik ini bertujuan untuk meningkatkan keberhasilan dalam budidaya perikanan. Kegiatan ini mencakup berbagai aspek teknis, seperti pemilihan induk unggul, persiapan media pemijahan, induksi pemijahan, dan perawatan larva.
Pemateri dalam sosialisasi ini adalah anggota KKN Kelompok 39 yang juga mahasiswa Program Studi Perikanan, Andika Satria Agung. Dalam pemaparannya, ia menjelaskan bahwa ikan lele merupakan sumber protein hewani yang populer dan terjangkau.
“Tingginya permintaan pasar terhadap ikan lele mendorong peningkatan produksi benih. Namun, banyak pembudidaya masih bergantung pada pasokan benih dari daerah tertentu, seperti Lamongan dan Kediri. Kondisi ini menegaskan pentingnya pengembangan usaha pembenihan ikan lele lokal guna memenuhi kebutuhan pasar yang terus meningkat,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan bahwa pembenihan ikan lele umumnya mengandalkan hormon sintetis seperti Ovaprim. Meskipun terbukti efektif, penggunaan Ovaprim menimbulkan kekhawatiran terkait efek samping jangka panjang serta tingginya biaya produksi. Sebagai alternatif, ekstrak kelenjar hipofisa dapat menjadi solusi yang lebih alami dan berpotensi lebih ekonomis dalam merangsang pemijahan ikan lele.
“Dalam pembenihan ikan lele, penggunaan hormon perangsang sangat penting karena pemijahan dilakukan dalam skala besar, berbeda dengan pemijahan alami yang hanya mengandalkan tingkat kematangan gonad dan kondisi induk yang siap pijah. Selain itu, pemilihan induk unggul tetap menjadi faktor utama dalam keberhasilan pembenihan. Induk yang dipilih harus memenuhi beberapa kriteria khusus, seperti memiliki jenis yang sesuai, kondisi tubuh yang normal, dan bebas dari cacat,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa induk yang dipilih juga harus memiliki pertumbuhan yang normal, dengan bobot minimal 800 gram dan usia setidaknya 1 tahun. Perlakuan terhadap induk sebelum pemijahan juga perlu diperhatikan. Selama masa persiapan, induk harus diberi pakan berkualitas tinggi, seperti ikan rucah, pelet, keong, atau daging lainnya, untuk memastikan kebutuhan protein terpenuhi. Setiap minggu, perkembangan gonad induk harus dipantau untuk memastikan apakah sudah mencapai tingkat kematangan yang optimal. Jika gonad telah matang, induk siap untuk menjalani proses pemijahan.
“Proses perkawinan ikan lele dibagi menjadi tiga jenis, yaitu secara alami, semi alami, dan buatan. Perkawinan alami terjadi tanpa menggunakan hormon perangsang, melainkan hanya mengandalkan kematangan gonad induk. Pada perkawinan semi alami, induk diberikan hormon perangsang untuk mempercepat proses pemijahan. Sementara itu, pada perkawinan buatan (striping), induk juga diberikan hormon perangsang, tetapi proses fertilisasi dilakukan di luar tubuh ikan,” ucapnya
Menurutnya, dalam metode ini, ikan jantan dikorbankan untuk diambil spermanya, sedangkan betina akan menjalani proses striping atau pengeluaran telur secara manual.
Proses Pembuatan Ekstrak Kelenjar Hipofisasi
Andika juga menjelaskan bahwa teknik hipofisa biasanya digunakan untuk merangsang ovulasi pada induk betina. Dalam kegiatan budidaya, terdapat beberapa jenis ikan yang memerlukan bantuan dalam proses pemijahan atau membutuhkan waktu tertentu untuk dapat melakukan pemijahan secara alami.
“Teknik hipofisasi biasanya dilakukan untuk merangsang ovulasi pada induk betina. Dalam budidaya perikanan, beberapa jenis ikan membutuhkan bantuan dalam proses pemijahan atau memerlukan waktu tertentu untuk dapat berkembang biak secara alami. Dalam pembuatan ekstrak kelenjar hipofisa, ikan lele yang digunakan biasanya berusia sekitar satu tahun dengan bobot sekitar 800 gram,” imbuhnya.