
PWMU.CO – Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) dan Pendidikan Non Formal (PNF) Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Mulyorejo menyelenggarakan sosialisasi Deep Learning dan Seven Habits, Jumat (15/02/2025).
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh guru dan karyawan SD Muhammadiyah 08 dan 18. Sebagai narasumber, Najib Sulhan. Selain sebagai Ketua PCM, saat ini juga sebagai Ketua Alazka Training Center (ATC) Surabaya.
Sekretaris Majelis Dikdasmen, Nafis Kurtubi berharap kebijakan Mendikdasmen harus cepat tersosialisasi. “Saat ini Prof Dr Abdul Mu’ti MEd mencanangan program baru, deep learning dan seven habits, maka guru-guru Muhammadiyah di Cabang Mulyorejo harus tahu lebih dulu, jangan sampai ketinggalan,” tuturnya.
Kegiatan yang diselenggarakan di Aula SD Muhammadiyah 8 ini juga dihadiri pengurus Majelis Dikdasmen dan pengurus harian PCM Mulyorejo.
Dalam sambutannya, Sekretaris PCM, Drs Mudhofar berharap, teman-teman guru Muhammadiyah Mulyorejo segera menjemput perubahan dan mampu mengimplementasikannya.
Menurut Najib Sulhan, pada konsep deep learning ada 4 hal yang perlu dipahami oleh guru. “Pertama, terkait dengan kerangka deep learning yang meliputi empat hal, yaitu praktik pembelajaran, lingkungan pembelajaran, pemanfaatan digital, dan kemitraan pembelajaran,” demikian paparnya.
“Kedua, pengalaman belajar pada deep learning, ada tiga hal yaitu memahami, mengimplementasi, dan merefleksi. Dalam pengalaman belajar ini menggunakan tiga sumber utama, pendengaran, penglihatan, rasa atau hati,” Ini merupakan cuplikan dari buku yang sudah ditulisnya.
“Ketiga, prinsip deep learning. Ada dua prinsip dalam deep learning, yaitu proses dan sasaran. Pada proses deep learning, anak belajar dengan penuh kesadaran,” jelasnya.
“Guru juga mengajar dengan penuh kesadaran (mindful learning). Pembelajaran penuh dengan nilai kebermaknaan (meaningful learning), dan guru menyajikan dengan cara yang menyenangkan (joyful learning),” tambah Najib Sulhan.
Adapun sasarannya adalah pembentukan karakter dalam empat hal. Pertama, olah pikir, mengembangkan intelektual anak. Kedua, olah hati, menguatkan etika dan moral pada anak. Ketiga, olah rasa, menumbuhkan nilai estetika. Keempat, olah raga, membiasakan gerak untuk menjadikan tubuh sehat.
“Adapun yang keempat, dimensi profil lulusan ada 8, yaitu iman dan bertaqwa, kewargaan, kritis, kreativitas, kolaborasi, komunikasi, kemandirian, dan kesehatan,” demikian materi yang disampaikan, membutuhkan durasi 2 jam, dari pukul 14.00 hingga 16.00 WIB.
Bahkan Najib Sulhan menutup materi dengan 10 pembelajaran berbasis bukti, yang sesungguhnya merupakan langkah nyata pada deep learning, termasuk konsep seven habits.(*)
Penulis Rozana Hana Muthiah Editor Zahrah Khairani Karim