
Surabaya – SMA Muhammadiyah 7 Surabaya kembali menggelar Tasmi’ Bil Ghoib, sebuah tradisi yang menjadi ajang pembuktian ketekunan dan kecintaan siswa terhadap al-Qur’an.
Acara yang berlangsung pada Kamis (13/2/2025) ini menghadirkan suasana penuh khidmat dan kekhusyukan di lingkungan sekolah.
Dalam prosesi Tasmi’ Bil Ghoib, seorang siswa diuji hafalannya dengan menyetorkan satu juz al-Qur’an dalam satu kali duduk, sementara teman-temannya menyimak dan mengoreksi jika terjadi kesalahan.
Kegiatan ini semakin istimewa dengan bimbingan langsung dari dua guru tahfidz yang memastikan ketepatan bacaan serta memberikan motivasi kepada para peserta.
Pada kesempatan kali ini, dua siswa dari kelas X-1, Dinda Julia dan Muhammad Faiz, menjadi peserta utama Tasmi’ Bil Ghoib. Dengan penuh percaya diri dan keikhlasan, mereka menyetorkan hafalan di hadapan guru dan teman-teman mereka.
Para siswa yang hadir tidak hanya menyimak, tetapi juga memberikan dukungan moral, menciptakan atmosfer kebersamaan yang kuat dalam menghafal al-Qur’an.
Dinda Julia mengungkapkan perasaannya setelah mengikuti Tasmi’ Bil Ghoib.
“Awalnya saya merasa takut dan grogi, tapi setelah itu seterusnya mengalir saja, Bu,” ujar Dinda.
Meski hanya memiliki waktu persiapan selama tiga hari, para peserta tetap berusaha maksimal untuk menyetorkan hafalan mereka dengan baik.

Membentuk Karakter dan Ketekunan Siswa
Ustadz MNC, salah satu guru tahfidz yang membimbing para siswa dalam persiapan Tasmi’ Bil Ghoib, menegaskan tujuan utama dari kegiatan ini.
“Tasmi’ Bil Ghoib bertujuan untuk membiasakan siswa muroja’ah satu juz dalam satu kali duduk, agar mereka terbiasa dalam menghafal dan menjaga hafalan mereka secara berkualitas,” jelasnya.
Selain meningkatkan hafalan, kegiatan ini juga menanamkan nilai-nilai keimanan dan kedisiplinan dalam diri siswa.
Kepala SMA Muhammadiyah 7 Surabaya turut memberikan apresiasi tinggi terhadap kegiatan ini.
“Kami berharap kegiatan ini terus berkembang dan semakin banyak siswa yang terdorong untuk menghafal serta mengamalkan al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Hafalan ini bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga dapat memberikan maslahat bagi masyarakat luas, sesuai dengan visi sekolah kami,” ungkapnya.
Lebih dari sekadar ujian hafalan, Tasmi’ Bil Ghoib menjadi momentum refleksi spiritual yang memperkuat nilai-nilai Islami dalam kehidupan siswa. (*)
Penulis Layts Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan