
PWMU.CO – SMK Muhammadiyah 8 Siliragung (SMK Models) Banyuwangi kembali menunjukkan inovasi dan komitmennya dalam memajukan pendidikan vokasi dengan meluncurkan tiga business center secara bersamaan: Surya Mart, Bengkel Resmi Yamaha, dan Models Computer.
Acara grand launching ini dihadiri oleh sejumlah petinggi Muhammadiyah dan perwakilan industri yang bekerja sama dengan SMK Models, Minggu (16/2/2025).
Turut hadir jajaran Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyuwangi, yaitu Mukhlis Lahudin, Sujanto, Mukti Syafi’i, dan Ainur Rofiq, serta Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Siliragung, Imam Syaiful.
Selain itu, jajaran PCM se-Kabupaten Banyuwangi, Forum Pimpinan Kecamatan (Forpimka) Siliragung, perwakilan dari PT Roda Sakti Surya Megah (RSSM), Bank Central Asia (BCA), PT Curs, serta bapak-ibu guru SMK Models juga turut memeriahkan.
Grand opening business center ini ditandai dengan pemotongan pita oleh PDM Banyuwangi Mukhlis Lahudin dan didampingi oleh kepala sekolah SMK Models Banyuwangi, perwakilan PCM se-Kabupaten Banyuwangi, Forpimka, dan Dunia Industri (DUDI) yang telah bekerja sama dengan SMK Models.
Peluncuran ketiga business center ini merupakan bagian dari program Teaching Factory (TEFA) yang diusung oleh SMK Models. TEFA merupakan model pembelajaran yang mengintegrasikan dunia industri dengan dunia pendidikan. Inilah tiga business center unggulan yang resmi diluncurkan:
1. Surya Mart sebagai Jihad Ekonomi Muhammadiyah

Terletak strategis di depan gerbang SMK Models, tepatnya berada di lantai dua dari Bengkel Resmi Yamaha SMK Models, Surya Mart hadir sebagai minimarket modern yang menyediakan berbagai kebutuhan pokok, mulai dari sembako hingga alat tulis.
“Ini bukan sekadar toko. Ini memang programnya Muhammadiyah yang menjadikan ekonomi sebagai jalan jihad. Sejak itu, saya termotivasi bahwa sekolah harus mendirikan sentra ekonomi untuk menambah pendapatan,” ujar Muhlas Efendi ST Kepala SMK Models Banyuwangi dalam sambutannya.
Ia berharap pada tahun 2027 nanti, SMK Models Banyuwangi dapat menjadi mandiri, mampu menggaji seluruh pegawai dan guru dari hasil usahanya sendiri, sementara dana BOS menjadi tambahan bonus.