
PWMU.CO – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) mengadakan sosialisasi parenting dengan tema “Pola Asuh Modern: Membangun Anak dengan Cinta dan Ketegasan.”
Acara ini diselenggarakan di RA Nurul Hidayah, Desa Jrebeng, Kecamatan Dukun, Gresik pada Sabtu (25/1/2025).
Sosialisasi ini diikuti oleh seluruh wali murid dan pendidik. Sebelum pelaksanaan, dilakukan observasi terlebih dahulu selama satu minggu untuk menentukan tema yang tepat, sehingga materi yang disampaikan dapat memberikan ilmu yang bermanfaat bagi para pendidik maupun wali murid.
Kegiatan ini penting bagi para orang tua yang akan menerapkan pola asuh modern, mengingat tantangan dan hambatan dalam mendidik anak semakin beragam. Di era teknologi yang semakin canggih, anak-anak lebih mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif, baik melalui tontonan di televisi maupun saat bermain dengan handphone.
Narasumber yang dihadirkan dalam kegiatan ini adalah Dosen Pendidikan Islam Anak Usia Dini UMG, Ayunda Sayyidatul Ifadah MPd.
Ia memaparkan materi tentang pola asuh yang baik dan dapat diterapkan oleh orang tua. Selain itu, ia juga membagikan pengalaman nyata dalam membimbing dan mendidik anaknya, sehingga sosialisasi berlangsung dengan interaktif dan lancar.
“Ada berbagai pola asuh, salah satunya adalah Pola Asuh Demokratis, di mana orang tua mendidik anak dengan melibatkannya dalam berbagai hal. Anak diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, mengungkapkan pendapat serta perasaannya. Selain itu, orang tua juga menerapkan punishment and praise (hukuman dan pujian) secara seimbang,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa sebelum melakukan suatu kegiatan, penting bagi orang tua dan anak untuk membuat kesepakatan bersama. Hal ini bertujuan agar anak dapat belajar tanggung jawab. Jika melanggar aturan atau kesepakatan, anak akan menerima hukuman, sedangkan jika berhasil menepatinya, ia akan mendapatkan pujian.
Saat sesi tanya jawab, salah satu wali murid, Ibu Esti Khomariyah, mengajukan pertanyaan, “Bagaimana cara mengatasi anak yang tantrum di tempat umum karena keinginannya tidak dituruti? Apa yang harus dilakukan oleh orang tua?”
Pertanyaan tersebut merupakan situasi yang umum terjadi, namun banyak orang tua masih merasa bingung dalam menentukan cara yang tepat untuk mengatasinya.
“Ibu-ibu, sebagai orang tua, wajar jika merasa malu ketika anak tantrum di tempat umum. Namun, ada dua cara yang bisa saya bagikan untuk mengatasinya,” ujarnya.
Ia mengatakan bahwa cara pertama, ketika anak tantrum dan menangis di tempat umum, biarkan saja hingga ia lelah. Sebab, tangisan sering kali digunakan anak sebagai cara untuk mendapatkan apa yang diinginkannya.
Cara kedua, sebelum pergi ke suatu tempat atau melakukan suatu kegiatan, sebaiknya orang tua dan anak membuat kesepakatan bersama. Memang, sebagai orang tua, rasa tidak tega dan keinginan untuk selalu menuruti anak itu pasti ada. Namun, jika tidak dibiasakan sejak kecil untuk memahami aturan dan batasan, hal ini dapat berdampak buruk ketika ia dewasa nanti.
“Cinta dan ketegasan dalam mendidik anak adalah dua hal yang harus diterapkan secara seimbang. Orang tua memiliki peran penting dalam membentuk karakter, kepribadian, serta menentukan masa depan anak,” imbuhnya.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru dan bermanfaat bagi para wali murid agar dapat menerapkan pola asuh yang baik. Sebab, cara orang tua mengasuh anak sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang dan karakter anak di masa dewasa. Oleh karena itu, orang tua perlu terus belajar demi kebaikan anak.
Selain itu, kegiatan ini juga merupakan bentuk nyata pengabdian kepada masyarakat dalam upaya mewujudkan orang tua yang cerdas dalam membimbing dan mendidik anak. (*)
Penulis Aura Ayu Devani Editor Ni’matul Faizah