
PWMU.CO – Khatib Jumat, Taufiqur Rohman menyerukan jamaah untuk berpegang teguh pada amanah dalam kehidupan, Jumat (21/2/2025). Hal itu disampaikan saat khutbah Jumat di masjid At-Taqwa Setail Genteng Banyuwangi.
Sebelum khutbah dimulai, masjid yang beralamatkan di Jalan Samiran Setail itu telah dipadati oleh jamaah setempat dan warga Muhammadiyah Ranting Setail.
Di awal khutbahnya, Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Genteng itu mengajak jamaah untuk selalu bersyukur kepada Allah. Karena berkat limpahan rahmat-Nya, mereka dapat memenuhi panggilan untuk menunaikan ibadah Jumat.
Selanjutnya, ia berwasiat kepada jamaah untuk bertakwa dengan melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, serta senantiasa berusaha menaati Allah dan Rasul-Nya.
“Jangan sampai kita mengkhianati amanah dalam kehidupan ini yang hakikatnya amanah tersebut merupakan titipan dari Allah,” ujarnya.
Kemudian ia membacakan satu ayat dalam al-Quran Surat al-Anfal ayat 27. Ayat tersebut menjelaskan larangan Allah agar orang-orang yang beriman tidak berkhianat kepada Allah dan rasul-Nya. Serta jangan sampai mengkhianati amanah yang telah dipercayakan kepada dirinya.
Lebih lanjut, khatib memberikan beberapa contoh amanah dalam kehidupan ini. Antara lain, amanah sebagai kepala rumah tangga maupun amanah dalam bentuk jabatan.
Menurut khatib yang berdomisili di Pandan itu, memang tidak mudah menjaga amanah jabatan. Untuk berpegang teguh dan menunaikan amanah itu banyak godaannya. Orang yang tidak amanah akan berlaku semena-mena terhadap yang lain. Ia berbuat hanya untuk kepuasan pribadi dan kelompoknya.
“Hal itu amat berat pertanggungjawabannya di hadapan Allah,” tandasnya.
Kelak di akhirat, ia tidak akan memperoleh pertolongan dari siapapun. Bahkan ia akan mendapatkan siksa yang kekal di neraka paling bawah karena dia termasuk orang munafik.
Ia kemudian membacakan hadits Nabi Muhammad Saw yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari sahabat Abu Hurairah Ra. Hadits tersebut menjelaskan 3 sifat orang munafik yang salah satunya adalah saat diberi amanah dia berkhianat.
Mengakhiri khutbahnya, Taufiqur Rohman berharap jamaah mampu berpegang teguh pada amanah yang telah dipercayakan kepadanya. Dengan begitu, hidupnya akan mencapai keberuntungan, meneladani sifat amanah para nabi, membuktikan dirinya sebagai mukmin sejati, serta memahami bahwa amanah merupakan kompetensi penting yang harus dimiliki oleh seorang pekerja.
Pelaksanaan khutbah Jumat berlangsung dengan khidmat dan dilanjutkan dengan shalat Jumat berjamaah. (*)
Penulis Ghulam Bana Islama Editor Ni’matul Faizah