
PWMU.CO – Penempatan kader muda di posisi strategis semakin menunjukkan bahwa regenerasi kepemimpinan di Muhammadiyah berjalan dengan baik. Radius, Ketua Bidang Riset Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, kini resmi menjabat sebagai Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya.
Kehadiran Radius di jajaran pimpinan kampus ini bukan sekadar pencapaian pribadi, tetapi juga simbol dari semakin kuatnya peran Negarawan Muda—konsep kepemimpinan yang mengakar pada nilai intelektual, sosial, dan integritas dalam membangun bangsa.
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah, Dzulfikar Ahmad Tawalla, menekankan bahwa penempatan kader di Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) harus terus diperluas.
“Ini bukan hanya soal jabatan, tapi tentang bagaimana anak muda membawa solusi bagi tantangan kepemudaan, sosial, dan pendidikan. Kader Pemuda Muhammadiyah harus menjadi problem solver, bukan sekadar pengamat atau pengkritik,” tegas Dzulfikar.
Tantangan kepemudaan saat ini semakin kompleks, mulai dari akses pendidikan yang tidak merata, ketimpangan sosial, hingga derasnya arus disrupsi teknologi yang memengaruhi cara berpikir dan bekerja.
Oleh karena itu, lanjut Dzulfikar, kehadiran anak muda di AUM, seperti Radius di UM Surabaya harus mampu menjadi lokomotif perubahan.
“Harapannya, semakin banyak kader yang mendapatkan posisi strategis, bukan hanya di dunia pendidikan, tetapi juga di sektor lain yang berdampak langsung bagi masyarakat. Pemuda Muhammadiyah siap membawa kemajuan nyata,” tutup Dzulfikar.
Dengan semangat Negarawan Muda, distribusi anak muda di AUM bukan hanya soal regenerasi, tetapi juga tentang membangun masa depan bangsa yang lebih baik melalui kepemimpinan yang berintegritas, progresif, dan solutif.(*)
Penulis Azrohal Hasan Editor Zahrah Khairani Karim