
PWMU.CO – Mengajar al-Qur’an tidak harus menunggu sampai paham sepenuhnya. Apa yang sudah kita kuasai, itulah yang kita ajarkan. Pesan ini disampaikan oleh Agus Sukaca, Anggota Majelis Pembinaan Kesehatan Umum (MPKU) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, dalam Gerakan Shubuh Mengaji yang disiarkan melalui kanal YouTube TvMu, Rabu (12/3/2025). Kajian ini mengangkat tema “Ramadan, Bulan Mengakrabi dan Mentadaburi Al-Qur’an.”
Agus Sukaca menegaskan bahwa bulan Ramadan merupakan waktu yang tepat untuk semakin mendekatkan diri dengan al-Qur’an. Sebab, seluruh amal ibadah di bulan suci ini dilipatgandakan pahalanya, termasuk membaca dan mentadaburi al-Qur’an.
Tauhid dan Kedekatan dengan Al-Qur’an
Dalam ceramahnya, Agus Sukaca menjelaskan bahwa kedekatan dengan al-Qur’an berakar dari pemahaman tauhid yang kuat.
“Tauhid itu menjadikan Allah sebagai pertimbangan utama dalam berpikir, mengambil keputusan, dan bertindak. Agar bisa melakukan segala sesuatu karena Allah, kita perlu memahami aturan-aturan-Nya yang terdapat dalam al-Qur’an,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa tauhid yang benar akan menghasilkan akhlak yang baik. Hal ini sebagaimana yang disampaikan dalam hadits Aisyah bahwa akhlak Nabi Muhammad Saw adalah al-Qur’an itu sendiri.
“Akhlak merupakan konstruksi batin yang membentuk pola aktivitas kita sehari-hari. Jika akhlak seseorang berlandaskan Al-Qur’an, maka segala respons dan tindakannya akan selalu sesuai dengan kehendak Allah. Bahkan dalam menghadapi berbagai peristiwa, ia akan selalu ridha dengan ketetapan-Nya,” jelasnya.
Menjadikan Al-Qur’an Sebagai Pedoman Hidup
Menurut Agus, memahami aturan-aturan Allah yang tertuang dalam al-Qur’an adalah sebuah keharusan bagi umat Islam. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh kaum Muslimin untuk terus belajar, membaca, dan mengamalkan al-Qur’an dalam setiap aspek kehidupan.
“Untuk memastikan kita memahami aturan-aturan Allah, belajar al-Qur’an adalah suatu keniscayaan. Kita perlu menjadikan al-Qur’an sebagai pedoman dalam setiap aktivitas agar selalu berada dalam koridor yang diridhai Allah,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya memiliki karakter pembelajar, pengamal saleh, dan pejuang dalam upaya mengakrabi al-Qur’an.
“Sebagai seorang Muslim, kita harus memiliki pola pikir Qur’ani dengan memahami dan mengamalkan ajaran al-Qur’an. Agar lebih akrab, kita perlu membaca al-Qur’an setiap hari serta berusaha memahami maknanya. Salah satu caranya adalah dengan mempelajari bahasa Arab sebagai bahasa utama al-Qur’an,” tambahnya.
Sebagai penutup, Agus Sukaca mengajak umat Islam untuk menjadikan Ramadhan sebagai momentum memperkuat interaksi dengan Al-Qur’an.
“Mari jadikan bulan Ramadhan ini sebagai kesempatan untuk lebih dekat dengan al-Qur’an. Saya mengajak seluruh umat Islam untuk bergerak bersama dalam belajar, mengajar, dan mengamalkan al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari,” pungkasnya.
Penulis Ahmad Sa’dan Husaini Editor Wildan Nanda Rahmatullah