
PWMU – Mendakwahkan Islam secara global menjadi keharusan agar Islam memiliki positioning di kancah internasional. Agar berhasil, Islam haruslah juga menguasai akses kompetisi global.
“Iklim kompetisi di kancah global tidak semata soal ekonomi. Namun, sudah merambah pada ideologi. Dakwah Islam harus mampu memenangi akses kompetisi ini,” jelas Imam Shamsi Ali, Presiden Nusantara Foundation di hadapan peserta Milad Muhammadiyah ke 108 H di Aula KH Mas Mansur PW Muhammadiyah Jawa Timur, di Surabaya, Sabtu (11/11) siang.
Narasumber yang sudah 25 tahun bermukim di Negeri Paman Sam ini menyampaikan materi Mendakwahkan Islam di Amerika Serikat. Dalam konteks berdakwah di negara ini, pihaknya kini tengah menyiapkan pendirian pesantren pertama di AS.
Dikatakan, salah satu program pesantren yang adalah pengkaderan imam dan dai. Ini karena 95 persen pendakwah di AS masih impor bukan asli warga AS. Pihaknya juga akan menjadikan pesantren sebagai pusat pembinaan SDM dan pendidikan.
Yang terpenting, lanjutnya, adalah bagaimana mampu menguasai akses global. Kekurangan pelajar muslim di AS adalah bahasa. Pergaulan mereka juga kerap hanya di komunitas dari sesama negara,” ungkap pria kelahiran Makasar ini.
“AS sudah putus asa terhadap performa Islam Timur Tengah. Islam Indonesia di kancah internasional sebenarnya sudah banyak berperan, tinggal menguasai akses global,” tegas Shamsi Ali.
Meski bisa mendakwahkan Islam di negara AS, Islam di Indonesia juga mengalami ancaman. Dikatakan, misionari AS bisa masuk ke Indonesia setiap saat. Mereka biasanya masuk dari belajar kultur dan bahasa Indonesia dengan melancong.
“Yang perlu diantisipasi adalah kebodohan dan kefakiran, dua hal ini gampang jadi sasaran kristenisasi di Indonesia oleh misionari asing,” katanya. (min)