
Oleh Abdul Hafid (Mahasiswa STIT Muhammadiyah Bojonegoro)
اَلْـحَمْدُ لِلّهِ الَّذِيْ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ لاَنَبِيَّ بَعْدَهُ
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ،وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ
قَالَ الله تَعَالَى: يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ وَ قَالَ الله تَعَالَ: يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ
اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَ اللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَ ِللهِ الْحَمْدُ
PWMU.CO – Alhamdulillah segala puji hanya milik allah, pada hari mulia ini dihari kemenangan ini marilah kita merenung sejenak yang pada hari ini allah masih memberikan anugrah yang tiada tara berupa kenikmatan yaitu nikmat sehat, nikmat sempat, nikmat iman dan nikmat yang lainnya yang kita tidak akan pernah bisa menghitung-hitungnya, hendaklah kita sebagai hambanya terucap dari lisan seorang muslim kalimat “alhamdulillahi robbil alamin” sebagai bentuk rasa syukur kepada allah bukan hanya sekedar ucapan tetapi perbuatan untuk beribadah kepada allah adalah bentuk rasa syukur karena telah diberikan kesehatan.
Sholawat dan salam tetap tercurah limpahkan kepada baginda rasulullah muhammad saw yang telah memberikan uswatun hasanah kepada kita semua, memberikan contoh dari sikapnya, perbuatannya, ucapannya dan teladannya bukan hanya untuk umat islam saja tetapi untuk umat manusia seluruh dunia hingga allah memberikan pujian kepada nabi.
وَاِ نَّكَ لَعَلٰى خُلُقٍ عَظِيْمٍ
“Dan sesungguhnya engkau benar-benar, berbudi pekerti yang luhur.” (QS. Al-Qalam 68: Ayat 4)
Perjuangan nabi pada masa itu sangat luar biasa untuk menyebarkan kalimat lailahaillalah di muka bumi ini dengan risalah yang beliau bawa islam rahmatan lil alamin.
Jamaah idul fitri yang dirahmati allah
Agama islam telah mengatur segala aspek kehidupan mulai dari hal yang terkecil sampai hal yang terbesar. Maka islam bukan agama yang mengatur tentang ibadah kepada rabbnya saja tetapi Islam juga mengatur hubungan antar sesama manusia, ajaran ini memberikan petunjuk, arah, dan aturan-aturan (syariat) dalam berbagai aspek kehidupan, seperti sosial, politik, ekonomi, budaya, dan pendidikan. Islam sebagai sistem hidup bagi umat islam dan al Quran dan hadist sebagai pedoman untuk menjalankan sistem hidup itu
Jamaah sholat idul fitri yang dimuliakan allah
Allah subhanahu wa taala berfirman
يٰۤاَ يُّهَا النَّا سُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَآئِلَ لِتَعَا رَفُوْا ۗ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَ تْقٰٮكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ
“Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti.”
(QS. Al-Hujurat 49: Ayat 13)
Dalam ayat ini allah menyeru kepada manusia secara umum bahwa allah menciptakan manusia dari seorang laki laki dan perempuan dan allah ciptakan manusia itu dengan bersuku-suku dan berbangsa-bangsa agar kita saling mengenal satu sama lain. Di negara kita sudah terdapat berbagai macam suku ditambah lagi dengan diluar sana banyak bangsa yang mungkin kita belum mengenalnya.
Adanya suku dan bangsa supaya kita saling mengenal mereka dan lebih banyak belajar untuk bersosial dalam rangka mempererat persaudaraan antar sesama. Adanya suku dan bangsa bukan untuk saling berbangga dan sombong karena suku atau bangsaku lebih tinggi dari pada yang lain. Karena sesungguhnya bukan karena suku atau bangsa dominan yang membuat mulia tetapi yang paling mulia adalah orang yang bertakwa kepada allah maka setiap perbuatan harus diiringi dengan ketakwaan.
Saling Menjaga Tali Silaturahmi
Jamaah sholat idul fitri yang dimuliakan allah
Allah subhanahu wa taala juga berfirman
اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ فَاَ صْلِحُوْا بَيْنَ اَخَوَيْكُمْ وَا تَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ
“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat.”
(QS. Al-Hujurat 49: Ayat 10)
Muslim satu dengan muslim yang lainnya itu adalah bersaudara dan kita harus menjaga tali silaturahim maka ketika kita melihat saudara kita ada perselisihan yang membuat keduanya tidak saling sapa dan masih memendam amarah maka kata allah (فَاَ صْلِحُوْا) damaikanlah mereka berdua agar perselisihan mereka terselesaikan semua.
Salah satu kunci kerharmonisan seorang muslim adalah menanamkan kandungan al-qur’an dan hadist dalam perbuatannya, maka untuk menjaga keharmonisan itu ada salah satu hadits dihadits arbain an-nawawi yang memberikan larangan bagi seorang muslim kepada muslim lainnya
لَا تَحَاسَدُوْا وَلَا تَنَاجَشُوا وَلَا تَبَاغَضُوا وَلَا تَدَابَرُوا وَلَا يَبِعْ بَعْضُكُمْ ،عَلَى بَيْعِ بَعْضٍ ،وَكُوْنُوا عِبَادَ اللّٰهِ اِخْوَانًا * الْمُسْلِمُ اَخُو الْمُسْلِمِ لَا يَظْلِمُهُ وَلَا يَخْذُلُهُ ،وَلَا يَكْذِبُهُ وَلَا يَحْقِرُهُ * التَّقْوَى هَهُنَا ،وَيُشِيْرُ اِلَى صَدْرِهِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ بِحَسَبِ امْرِئٍ مِنَ الشَّرِّ، اَنْ يَحْقِرَ اَخَاهُ الْمُسْلِمَ، كُلُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ حَرَامٌ دَمُهُ وَمَالُهُ وَعِرْضُهُ
Janganlah kalian saling dengki, saling menipu, saling marah dan saling memutuskan hubungan. Dan janganlah kalian menjual sesuatu yang telah dijual kepada orang lain. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lainnya, (dia) tidak menzaliminya dan mengabaikannya, tidak mendustakannya dan tidak menghinanya. Taqwa itu disini” (seraya menunjuk dadanya sebanyak tiga kali).
“Cukuplah seorang muslim dikatakan buruk jika dia menghina saudaranya yang muslim. Setiap muslim atas muslim yang lain; haram darahnya, hartanya dan kehormatannya” (HR.Muslim).
Jamaah sholat idul fitri yang dimuliakan allah
Bentuk perhatian islam kepada sesama manusia kita dilarang dengki, menipu, marah apalagi memutus silaturrahmi, dan sikap seorang muslim bagi muslim lainnya itu tidak mendzaliminya, mengabaikannya, tidak mendustakannya dan tidak menghinanya. Setiap muslim bagi muslim lainnya haram darahnya yaitu haram untuk membunuh, melukai secara fisik.
Hartanya haram bagi kita untuk mencuri, membohongi, menipu untuk mendapatkan harta saudara muslim kita. Kehormatannya haram bagi kita untuk menghina, mencela atau bahkan memfitnah untuk merusak citra baiknya demi menghilangkan kehormatannya. Islam menjaga perasaan dan mempererat persaudaraan agar kita semua menjadi hamba allah yang bersaudara setelah larangan itu kita hindari maka ada 6 hak muslim bagi muslim lainnya hal ini adalah perintah untuk dituntut untuk dikerjakan. Hak ini mencakup wajib ‘ain, wajib kifayah, dan perkara yang hukumnya sunnah.
Hak Muslim
Jamaah sholat idul fitri yang dimuliakan allah dalam Kitab “As-Salam” hadist yang diriwayatkan oleh Muslim
اَلْمُسْلِمِ عَلَى اَلْمُسْلِمِ سِتٌّ: إِذَا لَقِيتَهُ فَسَلِّمْ عَلَيْهِ, وَإِذَا دَعَاكَ فَأَجِبْهُ, وَإِذَا اِسْتَنْصَحَكَ فَانْصَحْهُ, وَإِذَا عَطَسَ فَحَمِدَ اَللَّهَ فَسَمِّتْهُ، وَإِذَا مَرِضَ فَعُدْهُ, وَإِذَا مَاتَ فَاتْبَعْهُ“
Hak muslim kepada muslim yang lain ada enam.” Beliau shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, ”
(1) Apabila engkau bertemu, ucapkanlah salam kepadanya
Dengan mengucapkan salam kepada sesama muslim sejatinya kita telah mendoakan agar mendapat keselamatan dan kesejahteraan, salam juga akan mempererat persaudaraan kita orang yang tersenyum kepada orang lain saja akan memberikan kebahagiaan apalagi saling mendoakan.
(2) apabila engkau diundang, penuhilah undangannya
Ada kalanya kita diundang sebagai tamu diacara saudara kita maka kita yang diundang harus memenuhi undangannya, bila tidak bisa memenuhi undangannya maka perlu kiranya kita memberitahukan saudara kita.
(3) apabila engkau dimintai nasihat, berilah nasihat kepadanya
Saudara kita sama seperti kita, sejatinya manusia tidak luput dengan lupa, salah, khilaf maka bila ada saudara kita meminta nasehat maka nasehatilah mereka dengan nasehat yang penuh hikmah, secara umum manusia tidak akan pernah bisa menjamin terhindar dari kesalahan itu semua tetapi kita menjadi pengontrol perbuatan kita dan saudara kita menjadi penasehat bagi kita bila khilaf melakukan kesalahan.
(4) apabila dia bersin lalu dia memuji Allah (mengucapkan ’alhamdulillah’), doakanlah dia (dengan mengucapkan ’yarhamukallah’)
Islam mengatur kehidupan salah satunya ketika saudara kita bersin atau kita sendiri bersin maka ucapkanlah “alhamdulillah” dan yang mendengarkan “yarhamukallah” dan mengucapkan lagi “yahdikumullah”, dalam hal kecil saja masih mendoakan dan bersyukur atas apa yang telah terjadi.
(5) apabila dia sakit, jenguklah dia
Orang yang mengunjungi dapat mengurangi sedih keluarganya pastinya kita juga akan mendoakan kebaikan kepada orang yang sakit serta menjenguk orang sakit bernilai pahala.
(6) apabila dia meninggal dunia, iringilah jenazahnya (sampai ke pemakaman).”
Begitu komperhensif dalam islam kita diperintahkan untuk mengantarkan jenazah ke pemakaman dan hukumnya adalah fardhu kifayah.
اللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَالْمُسْلِمِينَ وَاَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ وَدَمِرْ أَعداء الدين وَاحْمِ حَوْزَةَ الْإِسْلَامِ وَاجْمَعُ كَلِمَةَ الْمُسْلِمِينَ عَلَى الْحَقِّ يَارَبَّ الْعَالَمِينَ
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِنْ لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَسِرِينَ
رَبَّنَا اغْفِرْ لَـنَا وَلِاِ خْوَا نِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِا لْاِ يْمَا نِ وَلَا تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلًّا لِّلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا رَبَّنَاۤ اِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَجِنَا وَذُرِّيَّتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ اِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً ۚ اِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّا بُ
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
سُبْحَنَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَّمٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَلَمِينَ
Editor Amanat Solikah