
PWMU.CO – Musholla Al Falah yang terletak di Penataban, Kecamatan Giri, Banyuwangi, menjadi saksi penyampaian khutbah yang menggugah hati pada hari Jumat, (04/04/2025). Pukul 11.29 WIB, Farid Wajdy naik mimbar sebagai khatib dengan membawa materi bertajuk Atsar Pasca Ramadan.
Dalam khutbahnya, Farid menyampaikan pentingnya mempertahankan bekas-bekas amal kebaikan yang telah dilakukan selama bulan Ramadan. Ia mengingatkan jamaah bahwa ibadah seperti tahajud, tilawah, zakat, infaq, dan shadaqah tidak seharusnya berhenti hanya karena Ramadan telah usai.
“Apakah semangat kita dalam beribadah hanya berlaku sebulan saja? Inilah makna istiqomah yang sejati,” ujarnya dengan nada penuh penekanan.
Farid juga mengutip sindiran yang sering terdengar di kalangan umat Islam, yakni Babu88 ramainya masjid saat shalat Id, namun kembali sepi di hari-hari setelahnya.
Ia mengajak para jamaah untuk terus saling mengingatkan dan menjaga semangat Ramadan agar tetap hidup dalam keseharian selama sebelas bulan berikutnya.
“Jika karena kita, orang lain semangat kembali dalam kebaikan, maka itu lebih berharga dari harta paling mahal,” ujarnya.
Farid menguatkan pesannya dengan hadits Rasulullah ﷺ kepada Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘anhu: Demi Allah, bila Allah memberi petunjuk lewat dirimu kepada satu orang saja, itu lebih baik bagimu daripada unta merah.
Di khutbah kedua, Farid—yang juga menjabat sebagai Koordinator Dikdasmen Cabang Majelis Dikdasmen PDM Banyuwangi—menutup dengan doa khusyuk yang menggetarkan hati. Jamaah pun melanjutkan dengan pelaksanaan shalat Jum’at yang dilaksanakan dengan penuh ketenangan dan tumakninah.
Khutbah ini menjadi pengingat kuat bahwa atsar atau bekas dari Ramadan tidak boleh hilang begitu saja, melainkan harus menjadi bekal menuju kehidupan yang lebih istiqomah dan penuh berkah. (*)
Pewarta Wahyu Pribadi Editor Amanat Solikah