
PWMU.CO – Safira Syadza Hakim, siswi kelas VI MI Muhammadiyah 4 Wotan, membacakan ayat suci al Quran dalam acara silaturrahmi dan Halalbihalal warga Muhammadiyah Ranting Wotan, Panceng, Gresik, Selasa (08/04/2024).
Kegiatan Halalbihalal tersebut dirangkaikan dengan agenda Safari Dakwah GRESLA II yang diselenggarakan oleh PCIM dan PCIA Malaysia. Acara ini menghadirkan Ketua PCIM dan PCIA Malaysia periode 2022–2024, Muhammad Ali Imran dan Silmi Fitri.
Ketua PCIM dan PCIA Malaysia tiba di Desa Wotan pada pukul 13.00 WIB dan langsung disambut di balai desa dengan lagu “Sang Surya” yang dibawakan oleh Korp Drumband Harmoni Surya Nada (HSN) Pemuda Muhammadiyah Wotan.
Salah satu warga yang saat ini berada di Malaysia turut menyaksikan kiriman video penyambutan tersebut dan mengaku terharu.
“Terus terang saya menahan air mata karena terharu dengan semangat adik-adik Pemuda dan semua yang di kampung, telah menyambut tamu dari PCIM PCIA Malaysia dengan sedemikian rupa,” ungkapnya.
Dalam pembukaan ceramahnya, Muhammad Ali Imran, atau yang akrab disapa UMAI, juga menyampaikan rasa haru atas sambutan hangat dari warga Muhammadiyah Wotan.
“Luar biasa sambutannya di ranting ini, mulanya kami mau turun dari mobil dan sama-sama jalan kaki. Namun panitia tidak mengizinkan, jadi kami tetap di dalam mobil jalan perlahan mengikuti arakan Drumband Pemuda Muhammadiyah Wotan dari Balai Desa ke Masjid Baiturrahman, yang juga disambut Korp Drumband Tunas Melati,” ujarnya.
UMAI melanjutkan ceramahnya dengan mengajak jamaah merenungkan ayat yang dibacakan Safira pada awal acara. Ia mengapresiasi kemampuan Safira melantunkan ayat suci dengan merdu meski masih duduk di kelas VI MI.
Lantunan Ayat Suci Al Quran

Menurutnya, surah Ali-Imran ayat 2–3 yang dibacakan Safira sangat berkaitan dengan ayat 104 yang kerap disebut sebagai “ayat Muhammadiyah”. Ayat tersebut berbunyi: “Hendaklah ada di antara kamu segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat yang makruf), dan mencegah dari yang mungkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung.”
UMAI menegaskan bahwa ayat 104 sangat berkaitan dengan ayat sebelumnya, yaitu ayat 102–103.
“Di penghujung ayat 104 disebutkan orang-orang yang beruntung. Lantas bagaimana agar kita menjadi orang yang beruntung? Dalam ayat 102 disebutkan: Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah engkau mati kecuali dalam keadaan Muslim. Sementara ayat 103 mengingatkan agar kita berpegang teguh pada tali (agama) Allah dan tidak bercerai-berai,” paparnya.
Menurutnya, dalam berorganisasi sangat penting untuk senantiasa bermuhasabah dan memperbaiki diri agar menjadi orang bertakwa (ayat 102), serta menjalin kerukunan dan menghindari perpecahan (ayat 103), sehingga menjadi golongan yang beruntung (ayat 104).
“Dakwah Muhammadiyah itu tidak hanya dengan ceramah, tapi melalui berbagai bidang pada tiap majelis. Itulah dakwah Muhammadiyah. Muhammadiyah tidak memerangi kemungkaran dengan kekerasan, tapi dengan cara yang bijak, seperti menolak kebijakan pemerintah yang dinilai kurang baik bagi masyarakat. Itulah bentuk dakwah Muhammadiyah,” tegasnya.
Acara kemudian ditutup dengan doa oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik, Muhammad Thoha Mahsun. (*)
Penulis Mundzirin Mukhtar Editor Amanat Solikah