
PWMU.CO – Penasihat Khusus Presiden Republik Indonesia, Prof Muhadjir Effendy menyampaikan lost generation merupakan ancaman paling berbahaya bagi bangsa Palestina, Jumat (11/04/2025).
Hal tersebut disampaikan saat wawancara dengan kontributor PWMU.CO di SMK Muhammadiyah 2 Genteng Banyuwangi.
Sebelumnya, telah dilaksanakan acara pengarahan dan dialog kebangsaan oleh Penasihat Khusus Presiden Republik Indonesia itu bersama Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyuwangi dan warga Muhammadiyah bumi Blambangan.
Dalam wawancara tersebut, Prof Muhadjir Effendy yang juga Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah menjawab pertanyaan tentang kebijakan negara yang akan diambil oleh Presiden Prabowo Subianto terkait evakuasi warga Gaza yang terluka ke Indonesia.
Ia menyampaikan bahwa hal itu adalah positif. “Saya rasa apa yang disampaikan oleh Pak Presiden, maksud saya, itu tidak ada hubungannya dengan skema yang ditawarkan oleh Trump maupun Israel,” ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa Indonesia mempunyai skema dengan pemerintah Palestina, yaitu memberikan bantuan-bantuan kemanusiaan, termasuk kelangsungan pendidikan. Karena ancaman paling berbahaya dari genosida di Palestina itu akan terjadinya lost generation.
Jadi, generasi muda Palestina yang ada sekarang menjadi tidak terdidik dan tidak terpelihara dengan baik. Padahal mereka yang akan melanjutkan perjuangan bangsa Palestina.
Itulah yang sekarang terancam, dan itu yang akan ditawarkan Presiden Prabowo. Mungkin nanti skemanya berkaitan pendidikan dan kelangsungan pendidikan anak-anak Palestina. “Saya melihat itu positif,” tandasnya.
Menurut Muhadjir di samping ancaman ethnic cleansing (penghilangan etnis) atau genosida itu, sebetulnya yang menjadi target pemerintah zionis Israel adalah menghancurkan proses regenerasi atau lost generation.
Jadi bangsa Palestina sekarang ini terancam lost generation. Generasi mudanya nanti yang secara potensial tidak lagi bisa melanjutkan perjuangan. Itulah yang mau dipotong oleh Israel.
Kalau kemudian kita memberikan bantuan dengan mengevakuasi, mendidik, dan menyiapkan mereka, termasuk memberi bekal dengan pengalaman profesional yang nantinya mereka akan melanjutkan perjuangan bangsa Palestina, maka itu sangat lebih strategis.
“Dan saya yakin Presiden Prabowo yang memiliki basic militer, berpikirnya pasti strategis. Yang jelas tidak ada kaitannya dengan skema Trump atau Israel yang meminta supaya warga Gaza disebar, bukan itu,” tandasnya.
Pasti arahnya itu bagaimana menjamin bahwa bangsa Palestina tidak terjadi lost generation. Sehingga perjuangan akan bisa berlanjut pada generasi selanjutnya.
Itu yang harus disiapkan dengan baik terutama dari segi pendidikan dan kemampuan profesionalismenya untuk menjadi pejuang-pejuang Palestina di masa depan.(*)
Penulis Taufiqur Rohman Editor Zahrah Khairani Karim