ADVERTISEMENT
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
Minggu, Agustus 14, 2022
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Kisah Cak Nun Menuding-nuding Harta Bambang Trihatmodjo

Senin 13 November 2017 | 07:47
2 min read
253
SHARES
792
VIEWS
ADVERTISEMENT
Emha Ainun Nadjib

Oleh: Emha Ainun Nadjib

Yang hadir ke acara besar Ulang Tahun Pondok Modern Gontor Ponorogo itu banyak tokoh pemerintah dan para kiai. Menteri Agama, Gubernur Jatim, Pangdam, serta tentu saja para Muspika Ponorogo dan para tokoh alumni Gontor sendiri. Kemudian sangat penting untuk dicatat adalah tamu istimewa putranya Presiden Suharto, yakni Mas Bambang Trihatmodjo.

Acara diliput oleh salah satu stasiun televisi nasional yang ketika itu paling unggul. Bersama KiaiKanjeng saya bertugas mengisi acara. Setelah beberapa lama saya bicara dan satu dua nomor musik dibunyikan, seseorang mendatangi saya memberikan sobekan kertas yang isinya merupakan pemberitahuan agar saya tidak berbicara politik dan sejumlah blablabla lainnya.

Ternyata ada setan numpang di secarik kertas itu dan langsung merasuki saya. Mendadak muncul amarah di dada saya dan suhu panas di kepala saya. Mungkin karena peristiwa pemberian peringatan itu tidak logis bagi saya. Kenapa panitia mengundang orang yang mereka tidak percaya, sehingga perlu diberi peringatan? Saya bukan tukang makar. Saya tidak punya jiwa pemberontak. Tidak gagah berani melawan rezim. Mental saya pengecut untuk membenturkan diri saya kepada siapa pun dan apa pun.

Maka tangan kiri saya naik, jari telunjuk saya menuding ke arah putra presiden.  ”He Bambang, nanti sampai rumah hitung kembali semua hartamu. Berapa persen yang halal, berapa persen yang haram dan berapa persen yang syubhat…”

Ruangan mendadak senyap. Anggota KiaiKanjeng berbisik dari belakang saya, “Cak, sudah, sudah tho. Itu anak Raja lho…”

Sebelum saya bereaksi, tiba-tiba terdengar suara pembawa acara yang dibunyikan dari mikrofon di tempatnya. ”Saudara-saudara, demikianlah tadi acara telah kita langsungkan dengan alhamdulillah lancar…”

Saya gebrak meja. Setan benar-benar menguasai hati saya. ”Diam!” saya membentak. ”Saya yang memulai, saya mengakhiri!”. Hampir saya teruskan menjadi improvisasi lagu dangdut. ”Kau yang memulai, kau yang mengakhiri…” Untung masih tersisa kesadaran untuk membatalkannya.

Semua diam dan tidak ada pergerakan apa-apa sampai paket KiaiKanjeng saya selesaikan. Ketika kami ke belakang panggung, ada tiga kali utusan, yakni ustadz-ustadz Gontor yang meminta saya untuk ke rumah Pak Kiai, makan bersama para tamu. Saya menjawab sangat kampungan: ”Siapa saja yang butuh saya, ke sini.”

Tiga utusan saya jawab sama. Sampai akhirnya saya kompromi: ”Baik, saya bersama KiaiKanjeng akan ke tempat transit, kemudian kami akan pulang, beberapa kendaraan kami akan berhenti di depan rumah Pak Kiai, dan hanya saya yang turun.”

 

Demikianlah yang kami lakukan. Konvoi kendaraan KiaiKanjeng berhenti tanpa mematikan mesin. Saya keluar, berjalan masuk ke rumah Pak Kiai, menyalami beliau dan pamit akan pulang ke Yogya. Saya langsung ngacir keluar rumah Pak Kiai, tanpa menoleh kepada satu orang pun. Kemudian kami melaju ke Ponorogo, mencari warung pecel.

Tiga hari kemudian Bu Halimah menantu presiden telepon saya. ”Cak, tolonglah, sejak pulang dari Gontor, Mas Bambang tidak mau keluar kamar dan tidak mau omong sama sekali. Bolehkah saya memohon Cak Nun datang ke Jakarta. Hanya Cak Nun yang bisa mengajak dia keluar kamar dan mengajak omong.”

Saya sungguh berterima kasih kepada diri saya sendiri karena mau memenuhi permintaan itu. Saya ke Jakarta. Mengetuk pintu kamar beliau. Kemudian mengobrol sedikit. Dan ternyata di ruangan lain sudah berkumpul sekian orang yang memimpin pengelolaan GN-Ota. Mas Bambang menyuruh mereka menerangkan kepada saya apa saja yang mereka lakukan dengan menunjukkan lembar-lembar faktanya.

Pak Harto tidak marah anaknya saya tuding-tuding dengan tangan kiri di Gontor di depan khalayak. Karena Pak Harto sendiri yang menyuruh saya agar mempermalukan anaknya. Setiap Bapak memerlukan anaknya dipermalukan. Setiap presiden membutuhkan anggota keluarganya dituding-tuding oleh rakyatnya.

Kadipiro, 8 November 2017

Judul asli : Pembubaran di Gontor

 

Tags: bambangCak Nungontorkanjengkiai
SendShare101Tweet63Share

Related Posts

TPA Se-Ponorogo Gelar Workshop Kurikulum Al-Maun

Sabtu 4 Desember 2021 | 10:03
187

TPA Se-Ponorogo Gelar Workshop Kurikulum Al-Maun (istimewa/PWMU.CO) PWMU.CO – TPA Se-Ponorogo menggelar workshop Kurikulum al-Maun...

MDMC Masuk Pondok Gontor, Ini yang Dilakukan

Jumat 6 September 2019 | 14:06
322

Santri Gontor simulasi Pertolongan Pertama pada korban bencana. (Ridia/PWMU.CO) PWMU.CO-Menyongsong bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB)...

Fakta-Fakta Ini yang Bikin KH Hasan Abdullah Sahal Disambut Begitu Istimewa di Gresik

Senin 14 Januari 2019 | 06:26
899

Bersama istri di Hom Premier Hotel. (Istimewa/PWMU.CO PWMU.CO - Kehadiran Pengasuh Pondok Pesantren Modern Darussalam...

Kata Cak Nun Hidup Itu Pilihan, Mau Lari Maraton atau Sprint

Kamis 11 Oktober 2018 | 20:05
741

Emha Ainun Nadjib Ingat Mohammad Zohri. Juara dunia lari 100 meter...

Bangsa Kita Memang Baik Hati, Jangankan Tanah, Martabat Pun Diserahkan untuk Orang Asing

Rabu 26 September 2018 | 16:54
458

Emha Ainun Nadjib Kolom Oleh: Emha Ainun Nadjib Yang sedang berkuasa...

Nama Langgar Sumeleh Itu Islami atau Tidak Ya

Selasa 18 September 2018 | 08:27
502

Emha Ainun Nadjib Kiai Sudrun mendirikan langgar. Semacam masjid kecil. Apa bukan mushala...

Cak Nun soal Reklamasi: Menyembah Guru Besar dari Utara

Senin 20 November 2017 | 05:44
404

 Oleh Emha Ainun Nadjib PWMU.CO - Yang sedang berkuasa di negeri ini menyangka bahwa rakyat Indonesia...

Kiai Agus Salim yang Bacaan Qurannya Menyentuh Hati Itu Meninggal Pagi Ini

Selasa 7 November 2017 | 10:29
282

Berdoa di depan jenazah KH Agus Salim. PWMU.CO - Pagi ini...

Cak Nun Membaca Amsal: Kamu Pribumi ya?

Sabtu 21 Oktober 2017 | 06:13
693

Cak Nun dan istrinya, Novia Kolopaking. (Foto Cak Nun for PWMU.CO...

Cak Nun dan Kiai Hologram: Tuhan Itu Ada Beneran, Po?

Sabtu 14 Oktober 2017 | 20:57
494

Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun sebelum tampil dalam suatu acara....

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • PBS Teken MoU dengan King Sejong Institute untuk Smamio

    27707 shares
    Share 11083 Tweet 6927
  • Dua Bintang Timnas Piala AFF U-16 Siswa SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta 

    4464 shares
    Share 1786 Tweet 1116
  • Melawan Tuduhan-Tuduhan Salafi

    2619 shares
    Share 1048 Tweet 655
  • PWM DIY: Berjilbab bagi Siswa Muslimah Pengamalan Ajaran Agama

    1554 shares
    Share 622 Tweet 389
  • SMP Mutu Launching Kantor Layanan Lazismu, Pertama di AUM Pendidikan Surabaya

    16926 shares
    Share 6770 Tweet 4232
  • Lima Model Orang Muhammadiyah, Anda Termasuk yang Mana?

    4992 shares
    Share 1997 Tweet 1248
  • Muhammadiyah dan Salafi Itu Berbeda, 5 Hal Ini Penyebabnya

    753 shares
    Share 301 Tweet 188
  • Strategi Salafi Masuk ke Masjid Muhammadiyah

    5440 shares
    Share 2176 Tweet 1360
  • Irjen Ferdy Sambo Tersangka, Din Syamsuddin: Bubarkan Satgassus Polri

    49061 shares
    Share 19624 Tweet 12265
  • Free Writing Mengagetkan Peserta Workshop Jurnalistik IPM Muhiba

    179 shares
    Share 72 Tweet 45

Berita Terkini

  • Pendidikan Holistik Perspektif MuhammadiyahMinggu 14 Agustus 2022 | 17:39
  • Pengajian keliling
    Pengajian Keliling Mencari Empat Manfaat IniMinggu 14 Agustus 2022 | 17:27
  • Ketua PWI Jatim Berbagi Strategi Mengatasi Kriris KomunikasiMinggu 14 Agustus 2022 | 14:55
  • Begini Lomba HART di Jambore Nasional SAR Muhammadiyah WonosoboMinggu 14 Agustus 2022 | 13:26
  • Dua Bintang Timnas Piala AFF U-16 Siswa SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta Minggu 14 Agustus 2022 | 12:49
  • Peserta Jambore SAR Muhammadiyah Ini Bawa Dagangan Cobek, KreatifMinggu 14 Agustus 2022 | 11:37
  • Mimdaka Kembali Gelar Latihan Tapak SuciMinggu 14 Agustus 2022 | 09:59
  • Rahasia 8 Santri PMMP Borong Medali Jember Open Championship 2022Minggu 14 Agustus 2022 | 08:58
  • Belajar dari Kisah Abu Lahab di Living Quran SD MugebMinggu 14 Agustus 2022 | 07:57
  • Menghafal Al-Quran Tak Kenal UsiaMinggu 14 Agustus 2022 | 06:51

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In