
PWMU.CO – Dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan zakat, infak, dan sedekah di lingkungan kampus, Kantor Layanan (KL) Lazismu Al Manar Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPO) bersama Lazismu Daerah Ponorogo mengadakan studi banding ke Kantor Layanan Lazismu Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) pada Rabu, (16/04/2025).
Kegiatan ini berlangsung di kampus UMSIDA dan disambut langsung oleh jajaran pengurus KLL UMSIDA. Acara dimulai dengan pembukaan dan sambutan dari manajer KLL UMSIDA yang menekankan pentingnya peran Lazismu di lingkungan kampus sebagai wadah untuk menggali potensi zakat dari civitas akademika serta mendistribusikannya, terutama untuk mendukung beasiswa mahasiswa. Disebutkan pula bahwa keberadaan KLL UMSIDA dibentuk melalui SK Lazismu Wilayah Jawa Timur atas penunjukan langsung dari Rektor UMSIDA.
Studi Banding
Dalam sambutannya, Kepala Lazismu Daerah Ponorogo menyampaikan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk belajar dan saling berbagi praktik terbaik dalam pengelolaan zakat, infaq, dan program sosial kampus.
Sesi utama kegiatan diisi dengan pemaparan materi dari tim KLL UMSIDA yang menjelaskan struktur organisasi, mekanisme penghimpunan dana, hingga proses penyaluran beasiswa. Salah satu poin utama adalah komitmen Rektor UMSIDA bahwa tidak ada mahasiswa yang boleh berhenti kuliah karena masalah biaya.
Oleh karena itu, berbagai strategi penghimpunan zakat dan infak diterapkan, seperti potongan zakat otomatis dari gaji dosen dan karyawan, program entrepreneurship, sedekah sampah, serta donasi kemahasiswaan melalui GIZMA (Gerakan Infaq Zakat Mahasiswa), penyusunan dan pelaksanaan program-program tersebut tentu sudah melalui kajian yang mendalam untuk meminimalisir masalah.

Menariknya, semua pengelolaan dana dilakukan secara transparan dan terintegrasi dengan sistem kampus tanpa ada transaksi tunai. KLL UMSIDA juga menekankan pentingnya laporan real-time dan akuntabilitas kepada Lazismu Wilayah Jawa Timur yang secara berkala melakukan audit dan kunjungan.
Pada sesi sharing, kedua belah pihak saling berdiskusi terkait tantangan, strategi fundraising, hingga skema penyaluran beasiswa. Tidak kalah pentingnya bahwa dukungan kebijakan dari pimpinan kampus sangat penting untuk kelancaran program sosial kemanusiaan.
Dari pertemuan ini, diharapkan sinergi antar Kantor Layanan Lazismu semakin kuat, dan menjadi inspirasi untuk terus memperkuat peran filantropi di lingkungan Muhammadiyah, khususnya dalam mendukung akses pendidikan yang merata dan berkeadilan. (*)
Penulis Rihan Dwidarmawati Editor Amanat Solikah