
PWMU.CO – Khatib Jumat, Imam Hambali SHI mengajak jamaah untuk mengembangkan potensi unggul manusia yang merupakan karunia Allah SWT, Jumat (18/4/2025).
Hal ini disampaikan saat khutbah Jumat di masjid At-Taqwa Pandan Genteng Banyuwangi yang diikuti oleh jamaah masjid setempat dan warga Muhammadiyah Ranting Kembiritan.
Di awal khutbahnya, ia mengajak jamaah untuk bersyukur kepada Allah karena masih diberikan kesempatan untuk menjalankan ibadah Jumat.
“Semoga kehadiran kita di majelis Jumat ini dapat semakin meningkatkan keimanan kita kepada Allah SWT,” ujarnya.
Khatib yang juga merupakan guru Bahasa Arab di SMK Muhammadiyah 2 Genteng itu kemudian mewasiatkan agar senantiasa bertakwa, dengan tetap konsisten menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Selanjutnya ia membacakan ayat al-Quran dalam Surat at-Tin. Di dalam surat tersebut dijelaskan bahwa manusia diciptakan sebagai ahsanu taqwim (makhluk terbaik). Ia pun menjelaskan bahwa manusia disebut sebagai makhluk terbaik karena memiliki sejumlah potensi keunggulan dibandingkan makhluk lainnya, seperti potensi spiritual, intelektual, dan perkembangan jasmani.
Untuk menjelaskan potensi spiritual, khatib membacakan ayat al-Quran dalam Surat al-A’raf ayat 172. Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa ketika manusia masih berada di alam ruh, Allah meminta kesaksian mereka tentang ketuhanan-Nya, dan manusia pun memberikan kesaksian tersebut.
Mengenai potensi intelektual manusia, khatib mengisahkan peristiwa dialog antara Allah, para malaikat, dan Nabi Adam AS. Dalam dialog tersebut, Allah meminta para malaikat untuk menyebutkan nama-nama benda yang ada di hadapan mereka, namun mereka tidak mampu menjelaskannya. Sementara itu, Nabi Adam AS mampu menyebutkan nama-nama benda tersebut dengan jelas dan tepat.
“Inilah gambaran potensi intelektual yang harus terus disyukuri dan harus dikembangkan oleh manusia,” tuturnya.
Untuk potensi yang berikutnya yakni potensi perkembangan jasmani. Dalam hal ini manusia harus memberikan asupan makanan yang halal dan baik untuk menjaga kesehatan tubuhnya.
Mengakhiri khutbahnya, khatib mendoakan para jamaah agar diberikan kemampuan untuk mensyukuri dan mengembangkan potensi unggulnya dalam kehidupan sehari-hari. Setelah itu dilanjutkan dengan shalat Jumat berjamaah. (*)
Penulis Taufiqur Rohman Editor Ni’matul Faizah