
Suasana anak asuh remaja dari LKSA Muhammadiyah Medokan Ayu saat mengikuti aksi bela palestina pada Sabtu (19/04/2025). (Adistiar Prayoga/PWMU.CO).
PWMU.CO – 13 anak asuh remaja dari panti asuhan atau LKSA (Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak) Muhammadiyah Medokan Ayu turut mengutuk kekejaman Israel.
Mereka bergabung dengan ribuan massa dalam aksi akbar, aliansi rakyat bela palestina, Sabtu (19/04/2024) di depan gedung negara Grahadi.
Aksi yang berlangsung sejak pukul 07.00 WIB tersebut tercatat diikuti oleh lebih dari 80 elemen masyarakat dari kalangan aktivis kemanusiaan hingga pegiat sosial budaya. Di samping itu, ada juga sejumlah organisasi pelajar atau mahasiswa, komunitas bonek (supporter bola Persebaya), serta elemen lainnya.
Acara ini terkoordinir oleh ketua Majelis Pembinaan Kesejateraan Sosial (MPKS) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Surabaya, Ferry Yudi Antonis Saputro.
Jalannya Aksi
Aksi berlangsung lancar dan damai. Nampak, turut hadir para pimpinan Muhammadiyah Surabaya, anggota DPR RI Reni Astuti dan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elistianto Dardak.
Pada orasinya, Emil menyatakan bahwa hadir mewakili Gubernur Jawa Timur. Pada isu Palestina, pemerintah Jawa Timur turut prihatin dan mendukung penyelesaian isu Palestina sebagaimana diplomasi strategis yang telah Pemerintah Indonesia lakukan.
“Ini bukan perjuangan satu golongan, tapi semua orang. Mari bersama-sama melangkah” seru Emil.
Suprapto, kepala LKSA Muhammadiyah (Medokan Ayu menyatakan bahwa kehadiran lembaganya dalam aksi ini terdasari oleh dorongan moral dan perasaan senasib. Khususnya atas kondisi anak-anak yatim dan dhuafa yang orang tuanya menjadi korban kekejaman Zionis Israel.
“Kami mememahami kesulitan anak-anak yatim dan dhuafa. Kurangnya kasih sayang oleh orang tua berdampak signifikan pada tumbuh kembang anak” terang Suprapto.
Di Palestina, lanjut Suprapto, anak-anak itu bukan hanya tumbuh tanpa orang tua, tapi juga dalam kondisi yang mencekam akibat penindasan brutal.
Tumbuhkan Rasa Solidaritas Anak Asuh
Suprapto juga menjelaskan bahwa kegiatan ini melibatkan anak asuh dengan tujuan untuk menumbuhkan rasa solidaritas pada diri anak asuh lembaga.
“Sekitar 100 anak dari panti asuhan Muhammadiyah seluruh Surabaya bergabung dalam kegiatan ini. Mereka hadir dengan kreativitas masing-masing” lanjut Suprapto.
Sebelumnya, LKSA seluruh Surabaya juga menyelenggarakan aksi penggalanan dana sosial di masing-masing lembaga.
Hasilnya akan tersalurkan langsung ke Palestina melalui Lazizmu (Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah).
Pada wawancara saat aksi, Ketua MPKS Pimpinan Cabang Muhammadiyah Rungkut, M. Sholeh Masyhoedi, juga menyatakan dukungan atas kegiatan ini.
Sholeh menuturkan bahwa sebagai ketua majelis yang menaungi panti, melihat langsung kerentanan anak asuh yatim dan dhuafa. Maka dari itu, isu Palestina ini harus menjadi perhatian semua orang.
“Seyogyanya kita semua support Palestina. Apapun bentuknya. Seperti ujar Che Guevara, jika hatimu bergetar dan air matamu tumpah melihat penderitaan maka engkau adalah kawanku” ungkap Sholeh.
Sebagai informasi, Biro Statistik Pusat Palestina (PCBS) pada Januari 2025 merilis data yang memperkirakan bahwa populasi gaza menurun sekitar 6 persen sejak terjadinya konflik di Gaza.
Selain jumlah korban tewas resmi, diperkirakan terdapat 11.000 warga Palestina hilang dan diduga telah tewas.
Penulis Adistiar Prayoga, Editor Danar Trivasya Fikri