SD Muhammadiyah 6 Surabaya SD Muhammadiyah 6 Surabaya SD Muhammadiyah 6 Surabaya
  • Kabar
  • Opini
  • Suara Perserikatan
  • Kajian
  • Feature
  • Khutbah
  • Login
Sabtu, Juni 21, 2025
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
lazismu
  • Kabar
  • Opini
  • Suara Perserikatan
  • Kajian
  • Feature
  • Khutbah
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Kabar
  • Opini
  • Suara Perserikatan
  • Kajian
  • Feature
  • Khutbah
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Suara Perserikatan

PWM Jatim Optimalkan Pelatihan Instruktur Pengkaderan dengan Training Need Analysis

Senin 21 April 2025 | 12:22
in Suara Perserikatan
50 1
0
16
SHARES
51
VIEWS
SMP Muhammadiyah 5 Surabaya SMP Muhammadiyah 5 Surabaya SMP Muhammadiyah 5 Surabaya
ADVERTISEMENT
Pemateri saat menyampaikan materi (Nur Muslikhatun Nisak/PWMU.CO)

PWMU.CO – Majelis Pendidikan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur menggelar Pelatihan Instruktur Pengkaderan pada Jumat-Minggu (18-20/4/2025) di Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas instruktur Muhammadiyah agar lebih efektif dalam merancang dan melaksanakan pelatihan yang berbasis pada kebutuhan nyata di lapangan.

Pelatihan ini diikuti oleh kader-kader Muhammadiyah dari berbagai Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) di wilayah barat Jawa Timur, termasuk Ponorogo, Madiun, Pacitan, dan Kediri. Para peserta merupakan calon instruktur maupun instruktur yang telah aktif dalam proses kaderisasi di lingkungan Muhammadiyah.

Pada hari pertama sesi kedua, peserta mendapatkan materi penting bertema Training Need Analysis (TNA) yang disampaikan oleh narasumber berpengalaman, Cahyo Setiyo Budiono SS MHum. Ia merupakan dosen Universitas Muhammadiyah Surabaya sekaligus praktisi pendidikan yang telah lama berkecimpung dalam manajemen sumber daya manusia dan pengembangan kader.

umsurabaya umsurabaya umsurabaya
ADVERTISEMENT

Materi TNA ini membahas proses penilaian kebutuhan pelatihan yang dilakukan secara sistematis dan berbasis data. Menurut Cahyo, masih banyak pelatihan yang diselenggarakan tanpa melalui proses analisis kebutuhan yang memadai, sehingga hasilnya sering kali tidak memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan kinerja individu maupun organisasi.

“Pelatihan yang hanya menjalankan program dari atas atau sekadar mengikuti tren, tanpa memahami kebutuhan nyata peserta di lapangan, cenderung sia-sia,” tegas Cahyo dalam presentasinya.

Ia juga menekankan bahwa TNA bukan sekadar formalitas, melainkan proses penting dalam perencanaan pelatihan. Melalui pendekatan TNA, organisasi dapat mengidentifikasi secara tepat kekurangan atau kesenjangan kinerja (gap) yang ada, serta menilai apakah pelatihan merupakan solusi yang tepat untuk mengatasinya atau tidak.

“TNA dilakukan melalui tiga tahapan utama yakni mengumpulkan informasi, menganalisis informasi tersebut, dan merancang rencana pelatihan berdasarkan hasil analisis. Metodologi yang digunakan dalam TNA pun beragam, mulai dari wawancara, observasi, survei, hingga studi dokumentasi. Bahkan, pendekatan informal juga dapat diterapkan melalui pertanyaan reflektif kepada pihak pemohon pelatihan,” jelasnya.

Cahyo, sebagai fasilitator utama sesi ini, tidak hanya menyampaikan teori, tetapi juga mendorong partisipasi aktif peserta melalui diskusi kelompok. Ia membagi peserta ke dalam delapan kelompok dan memberikan tugas kepada masing-masing kelompok untuk mengidentifikasi satu kalimat yang menggambarkan kondisi kebutuhan pelatihan di daerah asal mereka.

Melalui proses ini, peserta tidak hanya memahami konsep TNA secara teoretis, tetapi juga mampu mengaitkannya dengan realitas yang mereka hadapi di lapangan.

“Diskusi kelompok ini menjadi ajang refleksi bersama bagaimana selama ini kita merancang pelatihan dan apa yang harus kita perbaiki ke depan,” ujar salah satu peserta.

Ia juga menyampaikan bahwa kebutuhan akan pelatihan yang berbasis analisis menjadi sangat penting, mengingat tantangan kaderisasi di Muhammadiyah semakin kompleks. Banyak pelatihan atau proses perkaderan yang telah dilaksanakan, namun tidak menunjukkan peningkatan signifikan terhadap kualitas kader. Hal ini kerap terjadi karena pelatihan tidak didasarkan pada data dan fakta di lapangan.

Menurutnya, dengan pendekatan TNA, kita dapat menjawab beberapa pertanyaan kritis sebelum pelatihan dilaksanakan, seperti: Apakah pelatihan benar-benar dibutuhkan? Siapa yang paling tepat menjadi peserta pelatihan? Apakah permasalahan yang dihadapi dapat diselesaikan melalui pelatihan, atau justru membutuhkan solusi lain?.

“Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, pelatihan akan menjadi lebih terarah, terukur, dan berdampak. Bahkan, jika ternyata permasalahan yang ada tidak disebabkan oleh kekurangan keterampilan, maka pelatihan bukanlah solusi yang tepat. Dalam kasus seperti itu, pendekatan non-pelatihan seperti perbaikan sistem kerja, peningkatan komunikasi internal, atau penguatan motivasi bisa menjadi alternatif yang lebih efektif,” tegasnya.

Pelatihan ini menggabungkan penyampaian teori, studi kasus, serta praktik langsung melalui kerja kelompok, guna memastikan pemahaman yang utuh dan aplikatif bagi para peserta.

Setelah mendapatkan penjelasan konsep TNA, peserta diminta untuk melakukan praktik analisis sesuai dengan tujuh metode yang disampaikan, yaitu:

1. Analisis Kinerja (Gap Analysis)

2. Analisis Kelayakan (Feasibility Analysis)

3. Analisis Kebutuhan vs Keinginan

4. Analisis Tujuan

5. Analisis Pekerjaan/Tugas

6. Analisis Populasi Sasaran

7. Analisis Kontekstual

Selanjutnya, setiap kelompok mendalami satu jenis analisis, lalu mempresentasikan temuannya di hadapan forum. Hasil diskusi tersebut kemudian dijadikan bahan refleksi bersama untuk menyusun rekomendasi penyelenggaraan pelatihan yang lebih efektif di daerah masing-masing.

Pada kesempatan ini, Cahyo juga menekankan bahwa dalam melakukan analisis, peserta perlu mempertimbangkan berbagai dimensi yang memengaruhi kinerja, seperti keterampilan, motivasi, kondisi kerja, komunikasi, manajemen, serta aspek psikologis.

Selain itu, menurutnya proses analisis juga harus melibatkan stakeholder agar rencana pelatihan yang disusun bersifat kolaboratif dan aplikatif. Pelatihan instruktur pengkaderan Muhammadiyah yang diselenggarakan MPKSDI PWM Jawa Timur ini menjadi tonggak penting dalam mendorong budaya pelatihan berbasis kebutuhan di lingkungan Muhammadiyah.

Dengan memahami konsep TNA, para instruktur tidak hanya sekadar menyampaikan materi, tetapi juga mampu menyusun pelatihan yang benar-benar relevan, efektif, dan berdampak.

“Pelatihan harus mulai dirancang berdasarkan kebutuhan yang nyata, bukan sekadar karena adanya program. Kebutuhan yang jelas akan menghasilkan pelatihan yang bermakna,” pungkasnya.

Ke depan, MPKSDI berharap metode TNA tidak hanya diterapkan dalam pelatihan instruktur, tetapi juga digunakan secara menyeluruh dalam perencanaan kaderisasi dan pengembangan sumber daya manusia Muhammadiyah di semua tingkatan. Dengan demikian, harapan untuk mencetak kader yang unggul, adaptif, dan visioner dapat tercapai dengan lebih optimal. (*)

Penulis Nur Maslikhatun Nisak Editor Ni’matul Faizah

Tags: Nur Maslikhatun NisakpelatihanPWM Jatim
SendShare6Tweet4Share
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
ADVERTISEMENT

Related Posts

PWMU.CO - Dalam rangka memperingati Milad Aisyiyah ke-108, Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kota Blitar menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Etika Jurnalistik Ditinjau dari Segi Hukum dan Public Speaking pada Sabtu (14/6/2025), bertempat di Aula Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Blitar.
Aisyiyah dan NA

Peringati Milad Aisyiyah ke-108, PDA Kota Blitar Adakan Pelatihan Jurnalistik dan Public Speaking

Jumat 20 Juni 2025 | 09:02
21
Wakil Ketua PWM Jatim Kritik Wacana Legalisasi Kasino: Mengancam Moral Bangsa
Headline

Wakil Ketua PWM Jatim Kritik Wacana Legalisasi Kasino: Mengancam Moral Bangsa

Selasa 17 Juni 2025 | 00:00
73
PWMU.CO - Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menggelar pelatihan kepanduan Hizbul Wathan (HW) pada Kamis (12/6/2025).
Kabar

Siapkan Calon Guru Tangguh, PGSD Umsida Adakan Pelatihan Kepanduan Hizbul Wathan

Sabtu 14 Juni 2025 | 17:57
18
Muhammadiyah Jember Dorong Ekonomi Umat Lewat Bazar Pengajian Ahad Pagi
Suara Perserikatan

Muhammadiyah Jember Dorong Ekonomi Umat Lewat Bazar Pengajian Ahad Pagi

Jumat 13 Juni 2025 | 08:38
69
Prof Biyanto mengapresiasi workshop Pembelajaran Mendalam yang digelar Majelis Dikdasmen dan PNF PWM Jatim (Wulidatul Aminah/PWMU.CO)
Suaramu

Ini Pesan Prof Biyanto dalam Workshop Deep Learning Majelis Dikdasmen dan PNF PWM Jatim

Senin 9 Juni 2025 | 20:39
928
Dari kiri Prof (Em) Suyanto MEd PhD, tengah Prof Dr Biyanto MAg, Kanan Prof Dr Khozin MSi. (Istimewa/PWMU.CO)
Suaramu

Memulai Lebih Awal: Workshop Deep Learning Digelar oleh Majelis Dikdasmen dan PNF PWM Jawa Timur

Senin 9 Juni 2025 | 18:59
44

Terpopuler Hari Ini

  • Kiat Sukses Khalisa, Hafidzah 10 Juz Peraih The Best Academic

    1675 shares
    Share 670 Tweet 419
  • Semarak Perayaan Kreativitas Karya Siswa SDM 18 Surabaya

    176 shares
    Share 70 Tweet 44
  • Mahasiswa Tukang Sol Sepatu Itu Kini Menjadi Tokoh Nasional

    127 shares
    Share 51 Tweet 32
  • Bukan Sekadar Perpisahan: Hujan Air Mata warnai Punawiyata SMPM 7

    194 shares
    Share 78 Tweet 49
  • Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    358811 shares
    Share 143524 Tweet 89703
  • Hadirkan Mendikdasmen, Ponpes YTP Kertosono Gelar Haflah Akhirussannah Penuh Makna

    37 shares
    Share 15 Tweet 9
  • Masjid Al-Aqsho GKB Gelar Pemilihan Langsung Ketua Takmir Periode 2025–2030

    26 shares
    Share 10 Tweet 7
  • Fortamu PCM Laren Gelar Pertemuan di Masjid Al Muttaqin Jabung, Ini yang Dibahas

    23 shares
    Share 9 Tweet 6
  • Inilah Peraih Rapor Terbaik Pada Mapel Kepondokan di MA Al-Ishlah Sendangagung

    23 shares
    Share 9 Tweet 6
  • Sinergi Alumni Jadi Tema Pengukuhan FOKAL IMM Jawa Timur

    22 shares
    Share 9 Tweet 6

Terkini

  • Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    358811 shares
    Share 143524 Tweet 89703
  • Kokam Jatim Konsolidasi dan Nyatakan Sikap

    232988 shares
    Share 93195 Tweet 58247
  • Buku Saku Mudahkan Praktik Baitul Arqam Muhlibat

    231095 shares
    Share 92438 Tweet 57774
  • Kisah-Kisah dari PCIM Malaysia: Sanggar Bimbingan hingga Wasola

    171532 shares
    Share 68613 Tweet 42883
  • Siswa Disabilitas Smamsatu Borong Juara di Lomba Ini

    122380 shares
    Share 48952 Tweet 30595
  • Kelas Telkom Fiber Optik SMKM 5 Babat Diresmikan Kadindik Jatim

    122280 shares
    Share 48912 Tweet 30570

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
SMP Muhammadiyah 5 Surabaya SMP Muhammadiyah 5 Surabaya
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© PWMU.CO - PT Surya Media Jatim

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Suara Perserikatan
  • Aisyiyah dan NA
  • Kabar
  • Kajian
    • Ngaji Hadits
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Mediamu
  • Teknologi & Gaya Hidup

© PWMU.CO - PT Surya Media Jatim