
PWMU.CO – Pimpinan Pusat Tapak Suci Putera Muhammadiyah menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas dakwah Islamiyah melalui seni bela diri pencak silat.
Salah satu fokus utama di bawah kepemimpinan Drs H Afnan Hadikusumo adalah pembinaan kader dan pengembangan fasilitas sebagai sarana mendukung prestasi para siswa dan kader.
Sebagai amanat Muktamar ke-15 Tapak Suci yang digelar di Makassar, Pimpinan Pusat Tapak Suci (PPTS) memiliki kewajiban untuk mendirikan padepokan yang representatif.
Setelah melalui berbagai kendala, baik teknis maupun nonteknis—termasuk pandemi Covid-19 dan persoalan status lahan—pembangunan akhirnya bisa dimulai.
Peletakan batu pertama pembangunan Padepokan Tapak Suci dilakukan pada Sabtu, (19/4/2025). Acara ini menjadi bagian dari rangkaian Sidang Pleno Diperluas yang berlangsung sejak Kamis (18/4/2024) di Kampus 2 Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Yogyakarta.
Sejak pukul 08.30 WIB, panitia telah bersiap menyambut tamu undangan dan menyiapkan keperluan acara. Hadir dalam kegiatan tersebut jajaran Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Pimpinan Pusat Aisyiyah, seluruh pimpinan organisasi otonom Muhammadiyah, serta pimpinan cabang dan daerah Muhammadiyah Kota Yogyakarta.

Dalam sambutannya, Ketua Umum PPTS H Afnan Hadikusumo menegaskan bahwa pembangunan padepokan ini adalah mandat organisasi yang harus direalisasikan. Menurutnya, meskipun selama ini kegiatan besar Tapak Suci selalu didukung oleh Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), keberadaan padepokan tetap sangat dibutuhkan.
“Dengan adanya padepokan ini, para kader bisa memaksimalkan proses pengembangan diri, baik untuk latihan, Training Center (TC), maupun pendidikan dan pelatihan (diklat),” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa padepokan ini akan menjadi tempat yang representatif bagi pesilat dari berbagai pimpinan wilayah, baik dari dalam maupun luar negeri.
“Mereka tidak perlu lagi menginap di luar, karena bisa berlatih dan tinggal langsung di padepokan ini,” jelasnya.
Peletakan batu pertama dilakukan langsung oleh Ketua Umum PPTS, dilanjutkan oleh perwakilan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ketua LPO Dr Gatot Sugiharto SH MH, Ketua Dewan Guru Pendekar Besar Hisbullah Rahman, serta perwakilan PWM, PDM, dan jajaran Pimpinan Tapak Suci lainnya.
Semoga pembangunan padepokan ini dapat segera rampung dan menjadi pusat pembinaan kader yang unggul, mandiri, dan berdaya saing global. (*)
Penulis Wigatiningsih Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan