
PWMU.CO – Langit malam di halaman Masjid Al Ghoihab, Pondok Pesantren Al Mizan Muhammadiyah Lamongan, tampak cerah pada Sabtu (19/4/2025). Suasana penuh semangat menyelimuti 147 siswa Tapak Suci yang mengikuti Ujian Kenaikan Tingkat (UKT), mulai dari tingkat Melati Satu hingga Melati Empat.
Namun, bukan hanya ujian yang menjadikan hari itu terasa istimewa. Dalam pembukaan UKT, Ketua Pimda 026 Tapak Suci Lamongan, Pendekar Khoirul Muslimin PKa, turut hadir dan menyampaikan sambutan yang tidak hanya membangkitkan semangat, tetapi juga mengalirkan kenangan manis dari masa lalu.
Selain itu, acara ini juga dihadiri oleh Bendahara Pimda, Arif Usman PMdy, serta para pembina dan penguji Tapak Suci Al Mizan, Kehadiran mereka memancarkan aura kekeluargaan dan membangkitkan nostalgia yang mendalam.
Dalam sambutannya, Khoirul Muslimin mengingatkan bahwa ilmu yang diperoleh di pondok harus menjadi bekal berharga dalam kehidupan bermasyarakat.
“Pada dasarnya, nanti kita akan hidup di tengah masyarakat. Maka, ilmu yang kalian pelajari di sini harus mampu memberi manfaat di luar sana,” ujarnya penuh semangat.
Namun, suasana berubah haru ketika Khoirul mulai mengenang masa mudanya. Ia adalah alumni Panti Asuhan Al Mizan, yang pernah merasakan kerasnya tirakat dan tempaan di tempat yang kini menjadi saksi perkembangan para pesilat.
“Saya terharu. Tempat ini adalah bagian dari perjalanan hidup saya. Di sinilah saya belajar banyak hal, terutama tentang bela diri dan kedisiplinan,” ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.
Ia kemudian membagikan kisah perjuangannya menapaki jalan Tapak Suci sejak kecil, sebuah masa yang dipenuhi keringat, doa, dan kerja keras.
“Jangan anggap enteng proses. Tirakat itu berat, tapi di situlah kekuatan dibentuk,” kenangnya.
Di akhir pesannya, Khoirul memberikan nasihat yang mengakar kuat dalam nilai spiritual.
“Kalau ingin menjadi pesilat tangguh, jangan tinggalkan shalat malam. Tetap aktif, jangan malas,” pesannya.
Ia juga mengingatkan bahwa kekuatan sejati tidak hanya lahir dari latihan fisik, tetapi juga dari keteguhan hati dan kekuatan spiritual
Tapak Suci Al Mizan bukan hanya tempat latihan, tapi rumah bagi para jiwa yang terus belajar untuk menjadi lebih kuat, lebih tangguh, dan lebih berarti. (*)
Penulis Alfain Jalaluddin Ramadlan Editor Ni’matul Faizah