
PWMU.CO-Nama lengkapnya Hj Dra Zumrochah Ridlwan lahir di Bulubrangsi Laren Lamongan pada tanggal 6 Juni 1957. Ia merupakan putri pertama pasangan Haji Ridlwan dan Hajah Zubaidah
Zumrochah adalah aktifis sampai tingkat Pimpinan Pusat dan akhirnya mau pulang kampung untuk panggilan pengabdian menjadi seorang guru
Zumrochah Ridlwan terlahir dari keluarga berada dan terhormat di desanya. Adik adik Zumrochah ada dua yaitu Fauzul Khotim BA dan Prof Dr Mufdlilah, SSiT, M.Sc dosen Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta sebagai perempuan pertama yang berhasil menjadi Guru Besar untuk Ilmu Kebidanan di Indonesia
Zumrochah menamatkan pendidikannya di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Bulubrangsi lulus 1970. Kemudian melanjutkan ke Muallimat Yogyakarta lulus 1976. Pendidikan Tingginya ditempuh di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Fakultas Syariah lulus 1984
Aktifitasnya dilalui sebagai Pimpinan Ranting IPM saat sekolah di Mualimat. Jabatan tertinggi di Pimpinan Pusat IPM di era Haedar Nashir sebagai Bendahara II.
Setelah lulus dari Yogyakarta ia menikah dengan H Ghozi Muhammadun Lc pria asal Paciran. Dari pernikahannya ini dikaruniai anak tiga yaitu Zahroh Sofi Ahmadah (Fia), Dahnis Robiah Ahmadah (Dahnis), Udhokhi Ahmadah (Uud)
Selanjutnya Zumrochah menjadi guru di MTs Muhammadiyah 4 Bulubrangsi. Tak lama setelah mengajar ia dipercaya menjadi Kepala madrasah pada tahun 1986-2006
Pada saat menjadi kepala MTs Muhammadiyah 4 Bulubrangsi Zumrochah Ridlwan secara oll out untuk memajukan madrasah ini. Kepemimpinannya sangat dirasakan membawa kemajuan. Ia juga sangat care dengan sesama guru dan murid muridnya
Naluri sebagai aktifis organisasi tidak menyurutkan beraktifitas. Zumrochah masih sempat mengisi kegiatan kajian IPM, Nasyiatul Aisyiyah dan Aisyiyah di beberapa tempat. Bahkan ia sering ke Yogyakarta untuk mengikuti kegiatan organisasi
Zumrochah juga aktif di Nasyiatul Aisyiyah Lamongan. Selanjutnya ia juga aktif di Pimpinan Daerah Aisyiyah yang membidangi perkaderan.
Dua periode ia melaksanakan amanah sebagai Ketua Pimpinan Cabang Aisyiyah Laren periode 2005-2010 dan periode 2010-2015 sempat di jalaninya sampai ia wafat.
Hj Zumrochah wafat saat berobat di Yogyakarta pada Mei 2015 dan dimakamkan di Bulubrangsi. Ia menyusul suaminya yang wafat terlebih dahulu pada tahun 2011
Masruroh sahabatnya mengisahkan kenangan bersama Zumrochah saat bersama sama menjadi Pimpinan Cabang Aisyiyah Laren.
“Bersama Bu Zumrochah banyak suka dukanya dalam mengurus Aisyiyah. Tetapi hal itu tak menyurutkan langkah perjuangannya,” jelas Masruroh yang pernah menjabat ketua I ini.
Sementara itu, Zumrotun Nisa Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Lamongan 2010-2015 menyebutkan bahwa Zumrochah Ridlwan adalah orangnya tenang, tegas dan bertanggungjawab.
“Sebagai orang yang pernah tinggal di Yogyakarta, tentu ia kaya akan pengalaman berorganisasi dan mempunyai jaringan yang luas,” jelas pensiunan ASN Kemenag Lamongan ini.
Ghufron HS teman mengajar Zumrochah Ridlwan mengungkapkan bahwa Zumrochah sangat baik waktu mengajar. Beliau bisa jadi panutan apalagi dengan saya yang masih famili malah sangat baik dan saling tukar pengalaman
“Beliau menjadi guru yang berangkat dari aktifis, tentu ini menjadi nilai lebih bagi seorang guru. Apalagi beliau menjadi kepala Madrasah,” ujar aktifis IPM era 90 an ini
Penulis Fathurrahim Syuhadi Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan