
PWMU.CO – Peringatan Hari Kartini yang jatuh pada Senin, 21 April 2025, menjadi momen istimewa bagi SMAS Muhammadiyah 2 (SMA Muha) Genteng, Banyuwangi.
Dalam upacara bendera yang digelar pagi itu, seluruh petugas upacara adalah perempuan, baik dari kalangan siswi maupun guru.
Hal ini menjadi simbolisasi penghormatan terhadap perjuangan R.A. Kartini dalam memperjuangkan hak-hak perempuan Indonesia.
Upacara dimulai pukul 06.30 WIB dengan pembina upacara Hj. Ani Sudarmi MPd, salah satu guru perempuan di sekolah tersebut. Dalam amanatnya, Ani mengupas makna emansipasi wanita dalam konteks masa kini.
“Di era modern seperti saat ini, perempuan telah sejajar dengan laki-laki dalam berbagai bidang pekerjaan. Profesi seperti pilot, astronot, hingga presiden kini juga dijabat oleh perempuan. Kartini adalah sosok pelopor yang membuka jalan bagi perempuan Indonesia untuk memperoleh pendidikan yang setara,” ungkapnya.
Ia juga mengingatkan agar peringatan Hari Kartini tidak hanya menjadi kegiatan seremonial semata, melainkan menjadi momentum untuk mengenang dan meneladani perjuangan Kartini dalam memperjuangkan hak perempuan, khususnya dalam bidang pendidikan.
Pesan Moral dan Nilai Keislaman
Dalam pidatonya, Ani juga menekankan pentingnya memahami emansipasi dalam kerangka ajaran Islam. “Sebagai umat Islam, kita tidak boleh kebablasan dalam memaknai emansipasi. Allah Swt menciptakan laki-laki dan perempuan dengan peran serta kodrat masing-masing. Islam sangat menentang tindakan mengubah takdir seperti transgender yang didorong oleh hawa nafsu semata,” tegasnya.
Ia mengutip pepatah Arab, al-ummu madrasatul ula (ibu adalah madrasah pertama bagi anaknya), untuk mengingatkan para siswi bahwa mereka kelak akan menjadi pendidik utama generasi masa depan.
“Beban ibu sangat besar dalam mendidik anak-anak, maka tanamkan dan terapkanlah ilmu agama yang kalian pelajari sejak sekarang,” tuturnya.
Setelah upacara selesai, kegiatan belajar-mengajar dilanjutkan seperti biasa. Seluruh guru juga terlihat mengenakan busana adat, sesuai instruksi Gubernur Jawa Timur.
Para guru laki-laki tampil mengenakan pakaian adat Osing lengkap dengan udeng khas Banyuwangi, memperkaya nuansa budaya dalam peringatan hari Kartini tahun ini.
Penulis Abdul Muntholib Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan
