
PWMU.CO – Sebagai gerakan Islam yang berkemajuan, Muhammadiyah terus menunjukkan komitmennya dalam menjunjung tinggi nilai-nilai Islam demi terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Kontribusi nyata yang telah ditorehkan selama ini dalam bidang pendidikan dan kesehatan menjadi dua pilar utama gerakan.
Namun, di tengah tantangan global dan kemiskinan struktural yang semakin kompleks, perhatian terhadap sektor ekonomi menjadi semakin mendesak untuk diarusutamakan.
Merespons kebutuhan tersebut, Muhammadiyah melalui Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM), Lembaga Pengembangan UMKM (LP-UMKM), Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM), dan Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Lamongan mengambil langkah progresif dengan menginisiasi kegiatan bertajuk Rembug Bareng Petani-Peternak Muhammadiyah.
Pada kesempatan yang sama, juga akan diluncurkan sebuah organ baru bernama Peternak Muhammadiyah Lamongan (PEMULA). Seluruh rangkaian acara ini akan dilaksanakan pada Ahad (27/4/2025) di Kompleks Perguruan Muhammadiyah Godog, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan.
Acara tersebut turut diramaikan dengan bazar produk UMKM, lomba membuat tumpeng, serta kontes domba (bukan adu domba), sebagai bentuk syiar dakwah kultural yang menyentuh langsung kebutuhan riil masyarakat.
Yazidul Khoir SSos Ketua Panitia acara menegaskan bahwa langkah ini merupakan bukti nyata keberpihakan Muhammadiyah terhadap komunitas mustadh’afin, khususnya para petani dan peternak.
Mereka selama ini menjadi pilar utama ketahanan pangan bangsa, namun belum sepenuhnya memperoleh kesejahteraan yang layak.
Ia menyampaikan bahwa dua hal utama yang masih menjadi tantangan adalah rendahnya kapasitas serta mentalitas yang cenderung masih konvensional, ditambah kebijakan struktural yang belum sepenuhnya berpihak pada kepentingan mereka.
Sementara itu, Rosidin SE Ketua LP-UMKM PDM Lamongan, menekankan pentingnya sinergi lintas elemen persyarikatan untuk menggerakkan roda pemberdayaan secara kolektif.
“Kegiatan ini menjadi titik temu antara gagasan, aksi, dan harapan masyarakat akar rumput. Muhammadiyah hadir tidak hanya sebagai inspirator, tapi juga sebagai fasilitator perubahan,” ungkapnya, Selasa (22/4/2025).
Husnul Abid SPd Ketua PDPM Lamongan menekankan pentingnya kehadiran Muhammadiyah bukan hanya sebagai aktor moral, tetapi juga sebagai aktor sosial yang mampu menjawab langsung dinamika kebutuhan masyarakat.
Menurutnya, sudah saatnya Muhammadiyah tidak hanya berkutat pada tataran wacana, tetapi juga terjun langsung dalam praksis sosial demi menjawab tantangan zaman, terutama bagi masyarakat akar rumput.
“Kita harus melampaui wacana. Saatnya hadir secara praksis sosial. Muhammadiyah harus menjadi jawaban nyata atas tantangan zaman, terutama bagi masyarakat akar rumput,” ujarnya.
PEMULA: Inovasi Pemberdayaan Peternak Berbasis Nilai Al-Ma’un
Nama PEMULA (Peternak Muhammadiyah Lamongan) bukan sekadar simbol. Ia menjadi manifestasi dari komitmen Muhammadiyah Lamongan untuk menciptakan ekosistem pemberdayaan peternak yang terintegrasi dan berkelanjutan, dengan semangat Al-Ma’un sebagai fondasinya.
Organ ini diharapkan mampu menjadi pelopor gerakan ekonomi umat yang progresif, inklusif, dan kolaboratif, melampaui sekat-sekat ideologi, suku, hingga struktur kelembagaan.
Sinergi antarorganisasi Muhammadiyah semakin terlihat dengan keterlibatan LP-UMKM dan Nasyiatul Aisyiyah dalam kegiatan ini.
Arika Karim SHI SPd Ketua PDNA Lamongan menegaskan bahwa kegiatan seperti ini bukan hanya ajang silaturahmi. Namun, juga ruang edukasi dan pemberdayaan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat akar rumput, khususnya perempuan dan keluarga pelaku UMKM.
Bazar UMKM yang digelar menjadi ajang promosi sekaligus pemberdayaan ekonomi keluarga, sementara lomba tumpeng dan kontes domba menghadirkan nuansa kultural yang membumi, menyenangkan, dan mendekatkan Muhammadiyah dengan masyarakat luas.
Acara ini akan dihadiri oleh berbagai lapisan warga persyarikatan, tokoh masyarakat, pelaku UMKM, serta petani dan peternak dari berbagai kecamatan di Lamongan.
Dengan semangat gotong royong dan cita-cita menebar kemaslahatan, Muhammadiyah Lamongan menunjukkan jati dirinya sebagai gerakan yang bukan hanya berpikir untuk umat, tetapi juga bergerak dan berjuang bersama umat.