
PWMU.CO – Hari Bumi adalah acara tahunan yang dirayakan di seluruh dunia pada tanggal 22 April untuk menunjukkan dukungan bagi perlindungan lingkungan.
Seperti sekolahnya para pemimpin, SMP Muhammdiyah 7 Surabaya ikut menyemarakkan Hari Bumi dengan berbagai aktivitas yang dibagi per rombel. Mulai dari memungut sampah, tanam menanam, diskusi lingkungan, dan sosialisasi (22/4/2025).
“Tujuan dibaginya per rombel, adalah supaya peringatan ini bukan hanya bermanfaat untuk lingkungan sekolah, namun juga untuk lingkungan sekitar sekolah,” ungkap Gus Imsap, sebutan Imam Sapari Kepala SMP Muhammadiyah 7 Surabaya.
Semua diawali dengan pembiasaan pagi, yakni doa, murojaah, dan shalat Dhuha. Setelah itu, mereka mendapat kesempatan untuk sarapan. Pukul 08.00, rombel kelas 7 mengawali kegiatan dengan sosialisasi pentingnya menjaga bumi.
Selanjutnya, pengarahan kegiatan, yakni membagi wilayah kerja di mana mereka memungut sampah. Kelas 7 Al Amanah arah bagian kanan sekolah menyusuri perkampungan, ke arah jalan raya. 7 As Shiddiq bagian kiri sekolah menyusuri perkampungan, ke arah jalan raya.
Untuk 7 At Taqwa M-ICO bagian lurus depan sekolah menyusuri pasar dan perkampungan, dan semua berakhir di Tempat Pemungutan Sampah di Babadan dengan berbekal trash bag, dan sarung tangan lateks, beberapa juga menggunakan kostum himbauan sayangi bumi.

Kelas 8 mulai persiapan di rumah masing-masing, di mana mereka ditugaskan untuk menyiapkan 1 tanaman, lalu mereka diminta mencari segala hal mengenai tanaman yang mereka bawa.
Mereka mencari nama ilmiah/latin tanaman tersebut, Bahasa Indonesia, Inggris, dan Arab nya, deskripsi bentuk tanaman, cara merawat, hingga manfaat dari tanaman yang mereka bawa.
Di sekolah, mereka melakukan pembiasaan pagi, sarapan, lalu sosialisasi mengenai pentingnya menjaga bumi, termasuk alasan mengapa mereka diinstruksikan membawa tanaman.
“Ini juga sebagai upaya menjaga bumi, mulai dari sekolah,” ungkap Ninik Hariyati selaku pemateri dan koordinator kelas 8.

Setelah medapat materi, barulah mereka mendapatkan pengarahan mengenai apa saja yang ia lakukan, yakni info yang mereka cari di rumah, dijelaskan dan didokumentasikan melalui video.
“Tugas mereka untuk mereview, diitujukan supaya mereka bukan hanya asal membawa, tapi mengerti dan paham mengenai tanaman yang mereka bawa,” imbuh Ninik.
Kelas 9 pun sama mengawali dengan pembiasaan pagi, setelah itu sosialisasi mengenai daur ulang, lalu wali kelas membagi kelompok, 1 kelompok terdiri dari 3 hingga 4 orang mereka diminta untuk berdiskusi karya daur ulang yang akan mereka buat, lalu dipresentasikan, dan akan menjadi proyek, dikumpulkan pada saat mata pelajaran seni dan prakarya.
“Hari Bumi dirancang untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap planet yang ditinggali manusia ini yaitu bumi,” tutup Gus Imsap.(*)
Penulis Rachell Fattama Az Zahrah Editor Zahrah Khairani Karim