
PWMU.CO – Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Nonformal (Dikdasmen & PNF) Pimpinan Pusat Muhammadiyah menggelar program pendampingan khusus bagi sekolah-sekolah Muhammadiyah dengan jumlah siswa di bawah 100 anak, Senin (2/04/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Muhammadiyah dalam mewujudkan pendidikan yang berkemajuan dan berkeadaban, serta pemerataan kualitas pendidikan di seluruh wilayah, khususnya Bojonegoro.
Kegiatan pembukaan dilaksanakan di Gedung Dakwah Lantai 2 PDM Bojonegoro pukul 08.00–09.00 WIB. Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh pendidikan Muhammadiyah daerah, diantaranya Sekretaris PDM Bojonegoro Ahyar, Sekretaris Majelis Dikdasmen & PNF PDM Bojonegoro Suprapto, Bendahara Majelis Dikdasmen & PNF PDM Bojonegoro Choirul Anas, serta 19 kepala sekolah yang menjadi sasaran pendampingan pada hari pertama.
Dalam sambutannya, Suprapto menyampaikan bahwa pendampingan ini adalah langkah konkret dalam memperkuat kualitas lembaga pendidikan Muhammadiyah.
“Kami ingin membesarkan yang kecil tanpa mengecilkan yang besar. Harapannya, seluruh lembaga pendidikan Muhammadiyah di Bojonegoro dapat masuk dalam kategori sekolah dan madrasah unggul,” ujarnya.
Pendampingan Sekolah Muhammadiyah Bojonegoro

Senada dengan itu, Ahyar mengungkapkan rasa terima kasih kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang telah memberikan perhatian nyata melalui tim penjamin mutu. Ia menyampaikan bahwa pendampingan ini mengandung makna filosofis yang mendalam.
“Pendamping dan lembaga sasaran akan terus berdampingan sampai benar-benar mandiri,” katanya sebelum membuka acara secara resmi.
Usai pembukaan, Tim Penjamin Mutu, Aunur Rofi’q memberikan pemaparan selama satu jam terkait kriteria sekolah unggul dan strategi untuk mencapainya. Materi disampaikan dengan bahasa yang lugas namun komunikatif, membuat para kepala sekolah merasa antusias dan ingin menggali lebih dalam. Semangat perubahan tampak jelas dari ekspresi para peserta.
Kegiatan pendampingan dilanjutkan dengan kunjungan langsung ke lembaga-lembaga sasaran selama dua hari, yakni Senin, 21 April dan Selasa, 22 April 2025. Tim pendamping turun langsung ke lapangan untuk melihat kondisi riil, melakukan dialog interaktif, serta menggali permasalahan dan solusi pengembangan mutu pendidikan.
Sebanyak 19 lembaga menjadi sasaran pendampingan setiap harinya. Pada hari pertama, lembaga yang dikunjungi berada di Kecamatan Padangan, Kalitidu, Kota Bojonegoro, Kapas, Sukosewu, Sugihwaras, Balen, dan Sumberrejo. Sedangkan pada hari kedua, sasaran meliputi Kecamatan Kepohbaru, Kedungadem, dan Kanor.
Namun karena keterbatasan waktu, beberapa lembaga belum sempat dikunjungi secara langsung, yakni 1 lembaga di Sukosewu, 4 lembaga di Sugihwaras, 3 lembaga di Sumberrejo, dan 4 lembaga di Balen. Sebagai alternatif, kepala sekolah dari lembaga tersebut, bersama satu tim PPDB, mendatangi langsung tempat penginapan tim pendamping untuk mendapatkan pendampingan secara intensif.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari para kepala sekolah dan menunjukkan keseriusan Muhammadiyah dalam menjawab tantangan pendidikan di daerah. Harapannya, melalui pendampingan ini, lembaga pendidikan Muhammadiyah di Bojonegoro dapat lebih maju, mandiri, dan unggul. (*)
Penulis Nova Riana Putri Editor Amanat Solikah