
PWMU.CO – Dalam rangka halalbihalal Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur yang bertempat di Univeritas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), wartawan cilik SD ‘Aisyiyah 1 Nganjuk berkesempatan mewawancarai tokoh-tokoh besar Muhammadiyah pada hari Sabtu (26/4/2025).
Kehadiran tokoh kemuka Muhammadiyah menjadi momen yang tak terlewatkan untuk menambah wawasan wartawan cilik kita. Tokoh tersebut antara lain Dr dr Sukadiono MM selaku Ketua Umum PWM Jawa Timur, Prof Dr Haedar Nashir MSi selaku Ketua Umum PP Muhammadiyah, Ust Dr (Hc.) Adi Hidayat Lc MA PhD selaku Wakil Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, Dr Hidayatulloh MSi selaku Rektor Umsida, dan Prof. Dr Biyanto MAg selaku Staf Ahli Bidang Regulasi dan Hubungan Antar Lembaga Kementerian Dikdasmen RI.
Enam wartawan cilik SD ‘Aisyiyah 1 Nganjuk Yilmaz, Aliyah, Clara, Abil, Rafi dan Nino mendekat usai acara halalbihal selesai. Beberapa pertanyaan diajukan kepada Rektor Umsida dan Prof Dr Biyanto MAg.

Wawancara pertama diajukan kepada Rektor Umsida. Berikut pertanyaan yang diajukan oleh wartawan cilik SD ‘Aisyiyah 1 Nganjuk.
- Bagaimana menurut Bapak perkembangan pendidikan di Indonesia saat ini?
Hidayatulloh mengungkapkan bahwa secara umum kita ucapkan syukur kepada Allah SWT bahwa ada banyak perkembangan bagus pada pendidikan di Indonesia saat ini, apalagi kalau kita lihat beberapa kebijakan menteri pendidikan dasar dan menengah sudah kita ketahui bersama salah satunya adalah 7 kebiasaan anak Indonesia hebat.
Ditambah juga kebijakan lainnya saya kira ini kebijakan yang sangat bagus jika di dukung semua stake holders, para pimpinan sekolah, penyelenggara sekolah, guru, tenaga pendidikan, orangtua siswa kalau memberikan dukungan yang sangat positif tentu saya yakin pendidikan Indonesia akan mengalami peningkatan pada 5 tahun ke depan. - Pesan apa yang ingin Bapak sampaikan untuk kemajuan peradaban Islam?
Saya kira kita semua memahami bahwa Islam itu agama yang membawa ke rahmatan bagi alam semesta, karena itu untuk mewujudkan rahmatan lilalamin itu banyak hal yang perlu diwujudkan salah satunya adalah kesiapan sumber daya manusia, berbicara sumber daya manusia tentu berangkatnya dari pendidikan.
Karena itu kita punya keinginan yang sangat kuat bagaimana pendidikan Muhammadiyah, pendidikan Indonesia pada umumnya ini semuanya harus bergerak maju untuk bisa menghasilkan lulusan-lulusan yang unggul di bidangnya masing-masing. Harapannya bisa mensuport program-program besar pemerintah Indonesia ini untuk menuju Indonesia emas 2045.
Wawancara kedua diajukan kepada Prof Dr Biyanto MAg, sebagai berikut:
- Bagaimana menurut Bapak perkembangan pendidikan di Indonesia saat ini?
Menurut Biyanto, bahwa pendidikan Muhammadiyah terutama di bawah nahkoda bapak menteri baru, Abdul Mu’ti itu kita mengupayakan supaya pendidikan kita menjadi pendidikan yang bermutu untuk semua, jadi layanan pendidikan yang kita selenggarakan negeri dam swasta harapannya melayani semua anak bangsa berkebutuhan apapun harus dilayani termasuk anak berkebutuhan khusus, sehingga kita kenalkan agar pendidikan inklusi terbuka untuk semua.
Targetnya melayani atau mewujudkan pemdidikan bermutu untuk semua. Sedangkan untuk guru karena kami menyadari untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu semua itu salah satu yang sangat penting adalah guru. Maka nanti guru juga akan dilatih, guru juga akan disejahterakan karena itu presiden beberapa waktu yang lalu itu meluncurkan program pembayaran honor guru ASN secara langsung ke rekening guru dan bagian ikhtiar bagi kami untuk menyemangati para guru supaya guru kita semangat untuk mendidik anak-anak bangsa.
Guru adalah jantung pendidikan artinya jika kita menginginkan pendidikan yang baik guru adalah kunci. Untuk kementerian menambah program untuk meningkatkan kapasitas guru dan kesejahteraan guru menjadi prioritas. Pelatihan-pelatihan guru nanti juga banyak termasuk pelatihan deep learning (pembelajaran yang mendalam). Supaya guru bisa mengajarkan materi kepada siswa dengan menarik, bisa mengkaitkan materi dengan tantangan dunia nyata dan anak-anak betah diajar guru. - Menurut Bapak bagaimana agar pelajar-pelajar di Muhammadiyah dapat menjadi kader bangsa yang baik?
Tidak ada cara lain untuk memperbaiki generasi muda kecuali menghadirkan pendidikan yang baik, tidak ada cara lain. Jadi prestasi yang terbaik untuk masa depan bangsa itu adalah pendidikan. Jadi adik-adik, keluarga, masyarakat bangsa negara ini kalau ingin memperbaiki bangsa ini satu-satunya investasi adalah pendidikan. Karena itu pendidikan Muhammadiyah, Aisyiyah harus baik, guru-guru harus berkualitas dan anak-anak harus suka membaca yang penting. Harus punya prinsip membaca untuk menulis. Orang yang tulisannya baik pasti kaya bacaan. - Pesan apa yang ingin Bapak sampaikan untuk kemajuan peradaban Islam?
Peradaban Islam pengertiannya sangat luas. Tetapi intinya, peradaban Islam itu membangun masyarakat yang beradab, masyarakat yang berkarakter. Pendidikan harus diarahkan pada pendidikan yang berkarakter, berakhlak mulia. Karena itu untuk membangun peradaban harus melahirkan anak-anak yang berkarakter. Kalau siswa berkarakter maka siswa tersebut berperadaban.
Seperti menghormati orang tua, menghormati guru, menyayangi teman, senang pada ilmu, senang pada pengetahuan teknologi. Islam itu maju karena punya peradaban. Islam itu menguasai dunia karena menguasai agama, ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Karena itu pendidikan Indonesia sangat strategis.
Setelah usia melakukan wawancara. Dengan sigap wartawan Cilik kita berfoto dengan tokoh-tokoh besar Muhammadiyah. Kesempatan langka yang penuh perjuangan untuk bisa menambah pengetahuan kita tentang pendidikan dan Muhammadiyah menjadikan motivasi wartawan Cilik menjadi kader-kader Muhammadiyah yang berkarakter.(*)
Penulis Rahayu Ningtias Editor Zahrah Khairani Karim