
PWMU.CO – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Kediri menyelenggarakan acara Halal Bihalal di Convention Hall Simpang Lima Gumul, Jl. Raya Tugurejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, pada Ahad (27/4/2025). Acara ini menghadirkan Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Republik Indonesia, Dr Fajar Riza Ul Haq MA.
Mengawali ceramahnya, Ketua Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah tersebut menyampaikan bahwa salah satu kegembiraan setelah berpuasa adalah adanya momen Halal Bihalal. “Di hari raya Idul Fitri, kita memiliki budaya untuk bersilaturahmi dan Halal Bihalal. Ini adalah salah satu hikmah beragama, karena inti dari beragama adalah bagaimana kita menggembirakan,” ujarnya sambil tersenyum.
Aktivis muda asal Provinsi Banten ini menjelaskan bahwa Halal Bihalal merupakan bukti semangat dan ghirah luar biasa dalam beragama, sekaligus manifestasi dari kesalehan dalam kehidupan sehari-hari. “Dalam momen penting ini, kita menyambung tali silaturahmi yang sempat terputus atau mempererat hubungan yang sudah terjalin,” tambahnya.
Dr. Fajar Riza Ul Haq mengutip hadits Nabi Muhammad SAW: “Sambungkanlah silaturahmi dengan orang-orang yang telah memutuskan hubungan.” Ia menekankan bahwa silaturahmi adalah bagian penting dari kehidupan beragama.
Ia juga mengungkapkan bahwa dirinya bersama Abdul Mu’ti diberi kepercayaan oleh Presiden untuk mengemban amanah sebagai Menteri dan Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah. Dalam tugasnya, mereka memiliki semangat yang sama dengan pimpinan organisasi kemasyarakatan, termasuk Muhammadiyah dan NU, untuk melahirkan generasi muda yang beriman, tangguh, dan berkepribadian.
“Pendidikan bukan hanya tanggung jawab sekolah, tetapi juga keluarga dan masyarakat,” tegasnya. Ia menjelaskan konsep Tri Sentra Pendidikan, yakni keluarga, sekolah, dan masyarakat, sebagai kunci keberhasilan pendidikan di Indonesia.
Dr. Fajar merasa bangga bertemu dengan ibu-ibu Aisyiyah di Kabupaten Kediri. Menurutnya, para ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anak. “Tugas mulia ini tidak bisa diemban sendiri, harus ada dukungan dan kolaborasi dari bapak-bapak,” ujarnya.
Ia mengingatkan bahwa tanggung jawab pendidikan melekat pada orangtua, dan menitipkan anak ke sekolah bukan berarti melepas tanggung jawab tersebut.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua PDM Kediri, Ikhwan Nurhadi, menegaskan bahwa pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Sejarah membuktikan, perjuangan bangsa Indonesia meraih kemerdekaan juga berkat semangat kebersamaan seluruh elemen masyarakat.
“Organisasi seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama yang lahir sebelum republik ini berdiri, telah menunjukkan komitmen kebangsaan melalui jalur pendidikan dan sosial,” tambahnya.
Dr. Fajar juga menekankan pentingnya mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945. Ia menyebutkan bahwa keberadaan layanan pendidikan dan kesehatan dari Muhammadiyah tidak hanya dinikmati oleh umat Islam, tetapi juga masyarakat dari berbagai agama. (*)
Penulis Dahlansae Editor Wildan Nanda Rahmatullah