SD Muhammadiyah 4 Surabaya SD Muhammadiyah 4 Surabaya SD Muhammadiyah 4 Surabaya
  • Kabar
  • Opini
  • Suara Perserikatan
  • Kajian
  • Feature
  • Khutbah
  • Login
Minggu, Juli 20, 2025
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
lazismu
  • Kabar
  • Opini
  • Suara Perserikatan
  • Kajian
  • Feature
  • Khutbah
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Kabar
  • Opini
  • Suara Perserikatan
  • Kajian
  • Feature
  • Khutbah
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Kolom Opini

Ketimpangan Demokrasi Prosedural dan Demokrasi Substantif di Indonesia

Senin 28 April 2025 | 23:08
in Opini
166 2
0
54
SHARES
168
VIEWS
SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo
ADVERTISEMENT
Oleh Gema Adi Saputra – Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surabaya

PWMU.CO – Sebagai mahasiswa generasi pasca Reformasi 1999, saya cukup sering mendengar bahwa Indonesia telah menjadi negara yang menjunjung tinggi demokrasi. Secara normatif kita menyaksikan pemilihan umum (pemilu) berjalan lancar. Partai politik tumbuh subur dan beragam, media massa pun relatif bebas dalam mengunggah berita.

Namun, kian saya perhatikan realitas politik yang terjadi, terasa demokrasi yang berjalan ini masih terjebak dalam tataran procedural. Sebatas rutinitas tanpa ruh keadilan yang sebenarnya.

Demokrasi prosedural hanyalah wajah luar demokrasi yang berubah pemilu, kebebasan berpendapat, dan lembaga perwakilan. Tapi demokrasi yang substantif lebih dalam dari itu semua. Demokrasi substansial menyentuh inti tujuan dari demokrasi itu sendiri. Yaitu berupa: kesejahteraan rakyat, kesetaraan hak, serta pengambilan kebijakan yang mencerminkan kepentingan publik. Pada titik inilah saya merasa ada kesenjangan yang sangat jauh.

Contoh sangat nyata, pemilu yang seharusnya menjadi ajang adu gagasan, justru dominan dengan praktik politik uang, pencitraan kosong, atau permainan isu identitas. Sementara rakyat, terutama di daerah, masih banyak yang belum memahami makna hak politik mereka. Bukan karena bodoh, tapi karena sistem pendidikan politik yang lemah dan tidak merata.

umsurabaya umsurabaya umsurabaya
ADVERTISEMENT

Suatu ketika saya berbincang tentang pilihan dalam pemilu dengan warga desa tempat saya tinggal. Mereka secara jujur berkata bahwa mereka memilih calon dalam pemilu bukan karena visi atau program, melainkan karena pemberian berupa sembako. Bagi mereka, sembako adalah bantuan nyata.

Siapa yang bisa menyalahkan mereka ketika kebutuhan pokok saja sulit terpenuhi? Inilah realitas pahit demokrasi kita. Suara rakyat bisa dibeli murah, bukan karena mereka tidak peduli, tetapi karena negara belum cukup hadir dalam kehidupan mereka.

Saya yakin bahwa demokrasi bukan hanya soal memilih siapa yang duduk di kursi kekuasaan. Tapi bagaimana kekuasaan itu berfungsi untuk melayani dan memberdayakan. Demokrasi yang sehat bukan hanya soal siapa yang terpilih, tetapi apakah mereka bekerja untuk rakyat atau hanya untuk kepentingan kelompok.

Meskipun demokrasi prosedural ini berjalan dengan cukup lancar dan terlihat sebagai tanda kemajuan, saya mulai berpikir: “Apakah pelaksanaan pemilu dan prosedur politik yang kita jalankan benar-benar mencerminkan keinginan rakyat?” Jangan-jangan demokrasi kita hanya sebatas rutinitas formal yang tidak mengarah pada perubahan nyata dalam kehidupan masyarakat? Ketimpangan antara demokrasi prosedural yang kita jalankan dan demokrasi substantif yang kita cita-citakan semakin jelas, dan menjadi masalah yang memerlukan perhatian serius.

Problem demokrasi

Masalah utama dalam hal ini adalah bahwa rakyat sering kali terjebak dalam politik transaksional. Aspirasi mereka mudah terbeli dengan bantuan langsung atau iming-iming material, bukan berdasarkan visi dan program jangka panjang yang bisa mengubah kehidupan mereka. Inilah yang membuat demokrasi substantif—yang mencakup pemerataan, keadilan sosial, dan kesejahteraan—terasa jauh dari jangkauan.

Tulisan ini mengajak pembaca untuk melihat lebih substantif tentang adanya ketimpangan antara demokrasi prosedural dan demokrasi substansial. Ada apa di balik prosedur pemilu yang selama ini berjalan? Mengapa gelaran pemilu yang demokratis, ketimpangan sosial dan ekonomi masih besar? Dan terpenting lagi, apa yang harus kita lakukan untuk mengubah situasi ini menjadi lebih baik?Ketimpangan antara demokrasi prosedural dan demokrasi substantif di Indonesia merupakan masalah mendasar yang perlu segera terselesaikan.

Meskipun secara prosedural Indonesia telah memenuhi syarat sebagai negara demokratis karena telah sukses menyelenggarakan pemilu, kebebasan berpendapat terjamin, dan sistem multipartai. Namun secara substantif, cita-cita demokrasi sejati belum sepenuhnya terwujud. Kesejahteraan rakyat, keadilan sosial, dan pemerataan hak serta akses terhadap sumber daya masih jauh dari harapan.

Sebagai Mahasiswa, saya meyakini bahwa demokrasi seharusnya tidak berhenti pada pencoblosan surat suara di bilik suara. Demokrasi sejati adalah ketika suara rakyat benar-benar terdengar dan diwujudkan dalam kebijakan yang adil dan berpihak pada kepentingan bersama, bukan hanya segelintir elite. Oleh karena itu, perlu upaya kolektif untuk memperkuat pendidikan politik, meningkatkan partisipasi rakyat secara aktif di luar momen pemilu. Dan mendorong elite politik agar benar-benar bertanggung jawab terhadap mandat yang mereka emban. Hanya dengan itulah, demokrasi kita tidak hanya berjalan di atas kertas, tetapi juga terasa nyata dalam kehidupan sehari-hari rakyat Indonesia.

Editor Notonegoro

Tags: DemokrasiGema Adi Saputraopiniproseduralsubstansial
SendShare22Tweet14Share
Universitas Muhammadiyah Jember Universitas Muhammadiyah Jember Universitas Muhammadiyah Jember
ADVERTISEMENT

Related Posts

Oleh: Dian Rahma Santoso - Dosen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Opini

Menyoal Sekolah Rakyat, Menjawab Tantangan Pendidikan atau Sekadar Pemenuhan Kepuasan Politis?

Sabtu 19 Juli 2025 | 19:07
12
Penting! Pengenalan Ideologi Muhammadiyah Melalui MPLS
Opini

Penting! Pengenalan Ideologi Muhammadiyah Melalui MPLS

Kamis 17 Juli 2025 | 21:30
505
Oleh: Alfain Jalaluddin Ramadlan - Wakil Sekretaris LSBO PDM Lamongan, Ketua PC IMM Lamongan Bidang Tabligh dan Kajian Keislaman, Ketua Bidang Pustaka dan Literasi Kwarwil Hizbul Wathan Jawa Timur, Pengajar Pondok Pesantren Al Mizan Muhammadiyah Lamongan, KM3 Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Opini

Kesalahan dalam Mendidik Anak Menurut Islam: Sebuah Refleksi dan Pembelajaran

Kamis 17 Juli 2025 | 14:49
63
Teologi Perekat Bangsa yang Retak
Opini

Teologi Perekat Bangsa yang Retak

Kamis 17 Juli 2025 | 04:43
25
Menyelami “Cahaya” dalam Islam dan Gerakan
Opini

Menyelami “Cahaya” dalam Islam dan Gerakan

Rabu 16 Juli 2025 | 23:10
1.1k
Mengapa Sekolah Negeri Sepi Peminat?
Opini

Mengapa Sekolah Negeri Sepi Peminat?

Rabu 16 Juli 2025 | 12:54
173

Terpopuler Hari Ini

  • Kepala SD Muhammadiyah 2 Babat bersama para sesepuh, ketua pengurus, PRM Bedahan dan Ketua Dikdasmen PCM Babat. (Istimewa/PWMU.CO)

    Launching Logo 15 Tahun: SD Muhammadiyah 2 Babat Menuju Sekolah Emas

    70096 shares
    Share 28038 Tweet 17524
  • Pengorbanan Guru SD Muda Babat, Rela Dedikasikan Separuh Hidupnya Demi Anak Muridnya

    17607 shares
    Share 7043 Tweet 4402
  • SD Muda Babat Juara Lomba Robotik Nasional IRTC

    81380 shares
    Share 32552 Tweet 20345
  • SD Muda Babat dan MPID PCM Babat Hadiri Milad Media Official PWM Jatim: Siap Berdakwah Literasi

    14230 shares
    Share 5692 Tweet 3558
  • Berkali-kali Ditolak Perguruan Tinggi, Mantan Ketua IPM SMAMIX ini Akhirnya Tembus UGM

    318 shares
    Share 127 Tweet 80
  • Menghargai Peran Pustakawan: Refleksi Hari Pustakawan Nasional

    112 shares
    Share 45 Tweet 28
  • Dilatih oleh Marinir, Siswa Baru Smamda Surabaya Ditempa Jadi Generasi Tangguh Sejak Hari Pertama Sekolah

    890 shares
    Share 356 Tweet 223
  • MPLS dan Fortasi Diakhiri dengan Pentas Seni dan Perkemahan Hizbul Wathan

    161 shares
    Share 64 Tweet 40
  • Zamzam Fun School Carnival: Sambut Ceria Siswa Baru SD Muhammadiyah 4 Zamzam

    233 shares
    Share 93 Tweet 58
  • Fortasi Hari Keempat, Smamita Gelar Latihan Berbaris Bersama Brimob

    566 shares
    Share 226 Tweet 142

Terkini

  • Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    363831 shares
    Share 145532 Tweet 90958
  • Kokam Jatim Konsolidasi dan Nyatakan Sikap

    232994 shares
    Share 93198 Tweet 58249
  • Buku Saku Mudahkan Praktik Baitul Arqam Muhlibat

    231098 shares
    Share 92439 Tweet 57775
  • Kisah-Kisah dari PCIM Malaysia: Sanggar Bimbingan hingga Wasola

    171535 shares
    Share 68614 Tweet 42884
  • Siswa Disabilitas Smamsatu Borong Juara di Lomba Ini

    122381 shares
    Share 48952 Tweet 30595
  • Kelas Telkom Fiber Optik SMKM 5 Babat Diresmikan Kadindik Jatim

    122282 shares
    Share 48913 Tweet 30571

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© PWMU.CO - PT Surya Media Jatim

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Suara Perserikatan
  • Aisyiyah dan NA
  • Kabar
  • Kajian
    • Ngaji Hadits
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Mediamu
  • Teknologi & Gaya Hidup

© PWMU.CO - PT Surya Media Jatim