
PWMU.CO – Di tengah gegap gempita Halal Bihalal 1446 Hijriah Muhammadiyah Jawa Timur, sebuah suara lembut dan penuh makna mengalir dari panggung Auditorium KH Ahmad Dahlan Umsida. Bukan hanya memandu jalannya acara, suara itu seakan merajut hati para hadirin dalam bingkai silaturahmi.
Dialah Dr Dian Rahma Santoso SPd MPd Dosen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) yang ditunjuk sebagai master of ceremony (MC).
Dia tak hanya dikenal di dunia akademik, tetapi juga piawai menghidupkan suasana dengan kata-kata.
Perjalanan panjangnya dari panggung kecil masa sekolah hingga dipercaya menjadi MC berbagai acara besar menyimpan kisah inspiratif tentang ketekunan, doa, dan kerja keras yang tidak pernah surut. Tidak semua orang lahir dari panggung megah. Sebagian justru memulai langkahnya dari sudut-sudut kecil penuh harapan, membangun mimpi sedikit demi sedikit.
Begitu pula Dr Dian Rahma Santoso SPd MPd. Dari suara lirih seorang siswi paduan suara hingga lantang membimbing ribuan jamaah halal bihalal Muhammadiyah Jawa Timur, ia membuktikan bahwa ketekunan dan keyakinan mampu mengantarkan siapa saja pada takdir terbaiknya.
Suara itu mengalir lembut, mengajak merenung, mengingatkan tentang arti kesabaran, keikhlasan, dan fitrah manusia setelah sebulan penuh berpuasa. Namun, sedikit yang tahu, di balik ketenangan suaranya tersimpan perjalanan panjang penuh kerja keras, kegigihan, dan doa-doa yang dipanjatkan dalam sepertiga malam.
Dari Paduan Suara Smamda ke Panggung Muktamar
Lahir di Sidoarjo, 24 Oktober 1985, Dian bukan berasal dari keluarga akademisi ataupun public speaker. Ayahnya adalah pedagang makanan Chinese food, ibunya seorang perias pengantin. Namun, sejak remaja, Dian telah akrab dengan panggung kecil, paduan suara Smamda Voice di SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo (Smamda), tempat ia pertama kali belajar memimpin, berbicara, dan mengatur suasana.
Kadang ia berdiri di depan teman-temannya, melatih paduan suara. Di lain waktu, ia dipilih menjadi pembawa acara kecil-kecilan. Dari situ, benih cintanya pada dunia public speaking tumbuh.
Ketika masih kuliah semester dua program S1 di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada 2005, keberanian itu diuji. Ia nekat mengikuti audisi MC untuk Muktamar Muhammadiyah. Dari 50 peserta, hanya empat yang terpilih. Salah satunya adalah Dian.
“Saya hampir tidak percaya waktu itu. Ternyata kalau kita berani melangkah, kesempatan itu memang ada,” ungkapnya.