
PWMU.CO – Pengukuhan Pimpinan Wilayah Ikatan Guru Aisyiyah Bustanul Athfal (IGABA) Jawa Timur dilaksanakan di Aula Mas Mansur, Kantor Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, Selasa (29/4/2025). Acara ini dihadiri oleh jajaran Pimpinan Wilayah Aisyiyah, Pimpinan Daerah Aisyiyah, serta Pimpinan Ikatan Guru Sekolah Aisyiyah (IGASI) Jawa Timur.
Sebanyak 17 orang Pimpinan Wilayah IGABA Jawa Timur dikukuhkan oleh Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah Jawa Timur, Dra. Rukmini Ammar MAP. Mereka merupakan hasil Musyawarah Wilayah IGABA Jawa Timur yang digelar pada 8-9 Februari 2025.
Dalam amanatnya, Rukmini menyampaikan ucapan selamat kepada para pimpinan yang baru dikukuhkan. Ia berharap mereka dapat menjalankan amanah dengan baik dan menjadi guru yang dirindukan oleh siswa.
“Yang penting adalah tertautnya hati. Guru dirindukan siswa, dan siswa merindukan guru. Kini, bukan hanya menjadi guru yang dirindukan siswa, tapi juga menjadi guru yang merindukan siswa. Jika guru merindukan siswanya, maka ia akan selalu hadir di sekolah, dan merasa berat jika harus izin,” tuturnya.
Rukmini juga memberikan semangat kepada para pimpinan baru agar meneladani semangat perjuangan para pendiri sekolah Aisyiyah. Ia menekankan bahwa pemikiran pendiri Aisyiyah sudah sangat berkemajuan sejak sebelum kemerdekaan.
“Muhammadiyah berdiri pada tahun 1912. Lima tahun kemudian, Kyai Ahmad Dahlan mendirikan Aisyiyah. Dua tahun setelah itu, amal usaha pertama yang didirikan adalah taman kanak-kanak. Betapa pemikiran Kyai Dahlan dan Siti Walidah sudah sangat maju. Amal usaha sekolah adalah upaya mencetak generasi yang pandai dan cerdas,” imbuhnya.
Rukmini juga menegaskan bahwa Aisyiyah hadir sebagai pasangan perjuangan Muhammadiyah. Ia mengutip pernyataan Kyai Ahmad Dahlan: “Akan timpang perjuangan jika sayapnya hanya satu.”
Aisyiyah, lanjutnya, menjadi wujud kesetaraan gender, emansipasi, dan penolakan terhadap diskriminasi. Ia juga mengutip surat al-Ahzab ayat 35 yang menjelaskan tentang kesamaan tanggung jawab antara laki-laki dan perempuan.
“IGABA adalah himpunan guru, yang sebagian besar adalah perempuan. Perempuan memiliki tanggung jawab besar dalam mendidik anak-anak yang berakhlak dan bertauhid kuat,” pungkas Rukmini. (*)
Penulis Rahma Yulia Isnaini Editor Wildan Nanda Rahmatullah