SD Muhammadiyah 6 Surabaya SD Muhammadiyah 6 Surabaya SD Muhammadiyah 6 Surabaya
  • Kabar
  • Opini
  • Suara Perserikatan
  • Kajian
  • Feature
  • Khutbah
  • Login
Kamis, Mei 15, 2025
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
lazismu
  • Kabar
  • Opini
  • Suara Perserikatan
  • Kajian
  • Feature
  • Khutbah
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Kabar
  • Opini
  • Suara Perserikatan
  • Kajian
  • Feature
  • Khutbah
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Headline

Totalitas Pemuda Negarawan

Jumat 2 Mei 2025 | 15:21
in Headline
322 10
0
106
SHARES
332
VIEWS
SMP Muhammadiyah 5 Surabaya SMP Muhammadiyah 5 Surabaya SMP Muhammadiyah 5 Surabaya
ADVERTISEMENT
Totalitas Pemuda Negarawan: Dzulfikar Ahmad Tawwala.

Oleh Dzulfikar Ahmad Tawwala (Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah)

PWMU.CO-Kemerdekaan Indonesia menuju usia ke-80 tahun. Masih terdapat tantangan dalam mewujudkan visi kemerdekaan, karena itu, bangsa Indonesia perlu melihat peluang (opportunity), agar tujuan kemerdekaan itu terwujud.

Diperlukan upaya totalitas (totality) dalam mencapai visi (tujuan) kemerdekaan, kita harus mampu mengubah tantangan masa depan (challenge future) menjadi peluang masa depan (opportunity future).

Mencapai tujuan kemerdekaan Indonesia harus dilakukan secara bersama-sama, diperlukan keterlibatan semua anak bangsa dan tokoh-tokoh bangsa.

umsurabaya umsurabaya umsurabaya
ADVERTISEMENT

Selain itu, diperlukan totalitas yaitu sikap mencurahkan seluruh kemampuan, tenaga, perhatian, dan komitmennya secara penuh terhadap suatu hal, tanpa setengah-setengah.

Sikap totalitas itu, setidaknya membutuhkan tiga komponen utama pertama, kesadaran kolektif dalam membangun bangsa dan negara; kedua, gagasan dan ide kolektif; ketiga, aksi kolektif.

Tiga Dasar Kolektivisme

Pertama, kesadaran kolektif dalam membangun bangsa dan negara. Kesadaran kolektif menjadi pijakan penting dalam rangka mencapai sebuah tujuan. Bangsa Indonesia memiliki kesadaran kolektif. Pada pra kemerdekaan, kesadaran kolektif ditunjukan dengan hadirnya sumpah pemuda (1928), forum kesadaran kolektif ini menegaskan pemuda dalam bertanah air, berbangsa dan berbahasa Indonesia.

Sebelumnya, semangat kolektif juga dikoordinir melalui tokoh-tokoh sentral seperti apa yang dilakukan Soekarno (1901-1970) dan Mohammad Hatta (1902-1980). Soekarno dan Hatta, serta tokoh sentral lainnya di usia muda pada pra kemerdekaan telah mengobarkan api semangat kemerdekaan melalui sikap penentangan terhadap penjajahan.

Totalitas meraih kemerdekaan Indonesia itu, soekarno menuliskannya melalui judul buku yang eksplisit ‘Mencapai Indonesia Merdeka (1933)’, Begitu juga dengan Moh. Hatta memimpin Perhimpunan Indonesia dan menerbitkan majalah ‘Indonesia Merdeka’ (1924).

Pemuda Indonesia telah membuktikan bahwa semangat kesadaran kolektif harus terus ditumbuhkan, semangat kolektif harus menjadi DNA bangsa Indonesia. Berawal dari kesadaran kolektif inilah, bangsa Indonesia mampu meraih tujuan bangsanya. Sebagaimana meraih kemerdekaan bangsa Indonesia, dibangun melalui kesadaran kolektif.

Kedua, gagasan dan ide kolektif. Dari kesadaran kolektif, menghadirkan gagasan dan ide kolektif. Totalitas membutuhkan kerangka kerja semacam pedoman atau blue print kolektif yang telah menjadi kesepakatan bersama. Gagasan dan ide merupakan hasil pemikiran, sebagaimana meraih kemerdekaan dibangun dengan gagasan dan ide. Pembukaan UUD 1945 dan Pancasila menjadi produk kesadaran kolektif. Dalam merumuskan kemerdekaan itu, gagasan dan ide kolektif dikedepankan.

Bentuk negara Indonesia yang didasarkan pada gagasan dan ide kolektif bangsa sebagaimana tertuang dalam alinea ke 4 pembukaan UUD 1945 “Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia.” Visi kebangsaan ini disebut dengan ‘philosophische grondslag’ atau dasar filosofis yang menjadi dasar fondasi bagi pembangunan negara Indonesia.

Visi kenegaraan itu, didasarkan pada Pancasila sebagaimana tercantum dalam alinea keempat paragraf akhir. Pembukaan UUD 1945 yang didalamnya terdapat butir-butir Pancasila menjadi dasar bagi arah pembangun negara Indonesia. Indonesia telah memilih sebagai negara hukum, menjadi UUD 1945 sebagai konstitusi tertinggi dalam bernegara. Segala peraturan yang dibuat di bawahnya harus merujuk pada UUD 1945. Visi kemerdekaan yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945 dikenal sebagai visi abadi.

Ketiga, aksi kolektif. Aksi nyata yang kolektif merupakan bentuk ikhtiar (usaha-usaha) dalam mewujudkan tujuan atau visi kenegaraan. Pada pra kemerdekaan tujuan bangsa Indonesia adalah kemerdekaan, dalam mewujudkan kemerdekaan itu, generasi muda tidak hanya sekadar melakukan perlawanan melalui lisan dan tulisan, namun juga perlawanan fisik kepada penjajah.

Saat menjelang kemerdekaan 1945, Soekarno – Hatta dan golongan generasinya dianggap sebagai representatif kaum tua. Kaum muda terwakili oleh Soekarni, Wikana dan Chaerul Saleh. Kaum muda mendesak untuk segera memproklamirkan kemerdekaan, dan inisiatif membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok untuk mendesak keduanya segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Totalitas Pemuda Negarawan

Indonesia membutuhkan sosok-sosok negarawan untuk mewujudkan visi kemerdekaan. Negarawan sebagaimana yang didefinisikan dalam kbbi.web.id adalah ahli dalam kenegaraan; ahli dalam menjalankan negara (pemerintahan); pemimpin politik yang secara taat asas menyusun kebijakan negara dengan suatu pandangan ke depan atau mengelola masalah negara dengan kebijaksanaan dan kewibawaan.

Pemuda Negarawan dapat diartikan sebagai para pemuda yang sadar akan tanggung jawab kepada bangsa dan negaranya, meletakkan kepentingan umum (bangsa dan negara) di atas kepentingan dirinya dan golongannya, memiliki pandangan ke depan (visioner) dan berkemajuan (progressive) dengan mengedepankan sikap kebijaksanaan dan kewibawaan.

Pemuda negarawan menjadi semacam komitmen kebangsaan dan kenegaraan dari Pemuda Muhammadiyah. Pemuda negarawan menjadi brandmark Pemuda Muhammadiyah. Kehadiran Pemuda Muhammadiyah sebelum kemerdekaan pada 2 Mei 1932, sebagai tanda sekaligus komitmen kebangsaan pemuda Muhammadiyah dalam mewujudkan kemerdekaan Indonesia dan mengisi kemerdekaan Indonesia.

Pemuda Muhammadiyah tahun ini telah memasuki usia ke 93 tahun. Tema yang diusung adalah ‘Pemuda Negarawan, Totalitas untuk Indonesia Raya’. Pemuda Muhammadiyah menekankan kata kunci totalitas, sebagai bentuk dari sikap yang sungguh-sungguh dalam mewujudkan tujuan bangsa dan negara. Segenap pimpinan dan anggota Pemuda Muhammadiyah di seluruh Indonesia, senantiasa memiliki fikiran, jiwa dan tindak yang sungguh-sungguh untuk Indonesia.

Totalitas menurut WR. Supratman tertuang dalam bait lagu kebangsaan Indonesia Raya “…Bangunlah jiwanya, Bangunlah badannya, Untuk Indonesia Raya. …Sadarlah hatinya, Sadarlah budinya, Untuk Indonesia Raya. …Majulah Negerinya, Majulah pandunya, Untuk Indonesia Raya.” Agar mencapai tujuan kemajuan bangsa dan negara, WR Supratman menegaskan agar terbangun jiwa dan fisiknya, sadar hati dan budinya.

Pemuda Muhammadiyah dalam mewujudkan visi kemerdekaan menekankan seluruh pimpinan dan anggota untuk senantiasa bersikap totalitas dengan membangun kesadaran kolektif, menjunjung tinggi UUD 1945 dan Pancasila, serta melakukan aksi nyata untuk Indonesia Raya. Pemuda Muhammadiyah harus mampu membaca tantangan masa depan (challenge future) sebagai peluang masa depan (opportunity future). Pemuda Muhammadiyah senantiasa totalitas untuk Indonesia Raya.

Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan

Tags: Dzulfikar Ahmad TawallaMilad Pemuda Muhammadiyah ke-93Totalitas Pemuda Negarawan
SendShare42Tweet27Share
Milad dan Roadshow #3 Media Official PWM Jatim Milad dan Roadshow #3 Media Official PWM Jatim Milad dan Roadshow #3 Media Official PWM Jatim
ADVERTISEMENT

Related Posts

PSHW Pakis Duren
Kabar

‎PSHW Pakis Duren Banyuwangi dan Siberian FC Jember Gelar Persahabatan dalam Semarak Milad

Selasa 13 Mei 2025 | 22:47
45
Refleksi Milad ke-93 Pemuda Muhammadiyah: PDPM Ngawi Gagas Kepemimpinan Negarawan Muda
Kabar

Refleksi Milad ke-93 Pemuda Muhammadiyah: PDPM Ngawi Gagas Kepemimpinan Negarawan Muda

Senin 12 Mei 2025 | 22:34
33
Milad ke-93 Pemuda Muhammadiyah: Menjadi Pemuda Negarawan untuk Indonesia
Kabar

Milad ke-93 Pemuda Muhammadiyah: Menjadi Pemuda Negarawan untuk Indonesia

Jumat 2 Mei 2025 | 14:59
112
Umsu
Kabar

Wamen Pelindungan Pekerja Migran Tinjau Pembangunan Kampus Terpadu Umsu, Dukung Persiapan Muktamar 2027

Jumat 14 Maret 2025 | 11:55
18
Dzulfikar Ahmad Tawalla: Calon Wakil Menteri dari Pemuda Muhammadiyah
Kabar

Dzulfikar Ahmad Tawalla: Calon Wakil Menteri dari Pemuda Muhammadiyah

Rabu 16 Oktober 2024 | 10:51
203
Dzulfikar Ahmad Tawalla Kunjungi Vatikan Dalam Visi Perdamaian Dunia
Headline

Dzulfikar Ahmad Tawalla Kunjungi Vatikan Dalam Visi Perdamaian Dunia

Sabtu 24 Agustus 2024 | 19:04
221

Terpopuler Hari Ini

  • Aneka Sajian Masakan Menjadi Penutup Rangkaian Ujian Praktik MadtsaMutu Pondok Modern Paciran

    Aneka Sajian Masakan Menjadi Penutup Rangkaian Ujian Praktik MadtsaMutu Pondok Modern Paciran

    1155 shares
    Share 462 Tweet 289
  • Kunjungan Staf Ahli Kemendikdasmen: Sekolah Unggul Wajib Tanamkan 8 Karakter Ini

    136 shares
    Share 54 Tweet 34
  • Madtsamuda dan Umsida Jalin Kesepakatan Awal untuk Pengembangan Kurikulum Kelas Arabic

    35 shares
    Share 14 Tweet 9
  • Tumbar: Sosok Aktivis Ulet, Pekerja Keras dan Tidak Mudah Berputus Asa

    65 shares
    Share 26 Tweet 16
  • SD Muhida Gelar Raker Kolaboratif: Kolaborasi Hebat, Muhida Melesat

    25 shares
    Share 10 Tweet 6
  • 85 Siswa Smamuga Siap Dikukuhkan Jadi Guru Al Quran Metode Ummi

    23 shares
    Share 9 Tweet 6
  • Memukau! Dua Alumni SMPM Jipat Karangasem Jadi MC Wisuda Terpadu Pondok Pesantren Muhammadiyah Karangasem

    99 shares
    Share 40 Tweet 25
  • PWM Jatim Akan Gelar Milad dan Roadshow #3 Media Official di UMM

    20 shares
    Share 8 Tweet 5
  • Gladi Bersih Jelang Famfest 16 Hore Sekolah Kreatif Baratajaya Berlangsung Penuh Semangat

    20 shares
    Share 8 Tweet 5
  • Melawan Serangan ‘Brain Cipher Ransomware’

    2036 shares
    Share 814 Tweet 509

Terkini

  • Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    358734 shares
    Share 143494 Tweet 89684
  • Kokam Jatim Konsolidasi dan Nyatakan Sikap

    232985 shares
    Share 93194 Tweet 58246
  • Buku Saku Mudahkan Praktik Baitul Arqam Muhlibat

    231090 shares
    Share 92436 Tweet 57773
  • Kisah-Kisah dari PCIM Malaysia: Sanggar Bimbingan hingga Wasola

    171527 shares
    Share 68611 Tweet 42882
  • Siswa Disabilitas Smamsatu Borong Juara di Lomba Ini

    122378 shares
    Share 48951 Tweet 30595
  • Kelas Telkom Fiber Optik SMKM 5 Babat Diresmikan Kadindik Jatim

    122277 shares
    Share 48911 Tweet 30569

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
SMP Muhammadiyah 5 Surabaya SMP Muhammadiyah 5 Surabaya
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© PWMU.CO - PT Surya Media Jatim

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Suara Perserikatan
  • Aisyiyah dan NA
  • Kabar
  • Kajian
    • Ngaji Hadits
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Mediamu
  • Teknologi & Gaya Hidup

© PWMU.CO - PT Surya Media Jatim