
PWMU.CO – Pendidikan adalah proses pembelajaran yang dirancang untuk mengembangkan potensi diri peserta didik, baik secara intelektual, spiritual, emosional, dan sosial. Pendidikan bertujuan untuk membentuk manusia yang berpengetahuan, berakhlak, dan berwawasan luas, serta mampu berkontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa
Sedangkan pendidikan berkemajuan adalah konsep pendidikan yang menekankan pada pengembangan individu secara holistik. Maksud holistik adalah pendidian yang mencapai aspek intelektual, spiritual, emosional, dan sosial. Tujuannya untuk menciptakan generasi yang unggul, berakhlak mulia dan berkontribusi positif bagi masyarakat. Konsep pendidikan berkemajuan sering dikaitkan dengan pemikiran Kiai Haji Ahmad Dahlan dan Muhammadiyah. Yaitu pendidikan yang menekankan perpaduan antara pendidikan modern dan nilai-nilai ajaran Islam.
Pada sisi lain pendidikan berkemajuan menekankan pada kemajuan individu dan masyarakat melalui pendekatan yang progresif, humanis dan berorientasi pada masa depan. Pemikiran tentang pendidikan berkemajuan sebenarnya juga digunakan oleh John Dewey. John Dewey menekankan pentingnya pembelajaran yang praktis dan terintegrasi dengan kehidupan sehari-hari. Jadi bukan hanya teori belaka.
Ki Hajar Dewantara juga menekankan pentingnya pendidikan untuk memerdekakan anak, baik secara intelektual, emosional maupun fisik.
John Dewey dan Ki Hajar Dewantara punya kesamaan dalam konsep pendidikan berkemajuan. Keduanya menekankan bahwa pendidikan harus bersifat praktis, relevan dengan kehidupan dan berorientasi pada kemajuan masyarakat.
Pendidikan berkemajuan
Pendidikan di Indonesia mencakup berbagai jenjang dan jalur, mulai dari pendidikan anak usia dini hingga pendidikan tinggi. Sistem pendidikan ini diatur oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Ada tiga jalur utama dalam pendidikan di Indonesia, yaitu: formal (sekolah), nonformal (kursus, pelatihan), dan informal (keluarga, masyarakat). Sedangkan jenjang pendidikan terbagi menjadi pendidikan anak usia dini (PAUD), dasar (SD/MI dan SMP/MTs), menengah (SMA/SMK/MA), dan tinggi.
Prof Haedar Nashir mengingatkan bahwa tingkat kecerdasan Indonesia masih dalam posisi ke-113 dengan indeks 78,49. Posisi ini tidak jauh dari Timor Leste dan Papua Nugini. Karena itu, kita harus merancang bangun pendidikan yang mampu berdaya saing dengan bangsa-bangsa lain. Itulah spirit dari pendidikan yang berkemajuan.
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, tentu harus fokus pada beberapa aspek kunci, yaitu: peningkatan kualitas guru melalui pelatihan dan sertifikasi, pembenahan kurikulum agar relevan dengan kebutuhan siswa dan perkembangan teknologi, penyediaan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai, dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pembelajaran.
Para guru harus secara aktif mengikuti pelatihan berkelanjutan guna meningkatkan kompetensi dan keterampilan mengajar mereka. Guru wajib mempelajari berbagai strategi pengajaran modern, termasuk penggunaan teknologi dalam pembelajaran untuk menciptakan suasana kelas yang lebih interaktif. Selain itu, guru perlu berupaya meraih sertifikasi profesional yang tidak hanya menjamin kualitas mereka sebagai tenaga pendidik, tetapi juga memotivasi mereka untuk terus belajar dan mengembangkan diri sepanjang karier mereka.
Selain itu, pemerintah dan pihak sekolah secara aktif menyesuaikan kurikulum agar sesuai dengan kebutuhan siswa serta perkembangan industri dan teknologi. Para guru pun memanfaatkan fleksibilitas kurikulum untuk menyesuaikan metode pengajaran dengan gaya belajar masing-masing siswa, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan menyenangkan. Melalui pendekatan ini, siswa dapat mengembangkan kemampuan yang relevan dengan tantangan masa depan.
Sekolah-sekolah juga harus mulai meningkatkan kualitas sarana dan prasarananya. Pihak sekolah perlu membangun ruang kelas yang layak, memperlengkapi perpustakaan dan laboratorium, serta menyediakan ruang olahraga yang mendukung aktivitas fisik siswa. Selain itu, perlu juga untuk menyediakan akses internet dan perangkat digital di lingkungan sekolah untuk mendukung proses pembelajaran yang terintegrasi dengan teknologi.
Guru juga secara aktif harus mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran dengan menciptakan materi yang interaktif dan menarik melalui platform pembelajaran online. Guru harus menggunakan berbagai aplikasi untuk mengelola kelas, menyampaikan materi, dan memberikan umpan balik yang cepat kepada siswa. Dengan memanfaatkan TIK, guru tidak hanya memperkaya metode pengajaran tetapi juga meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses belajar.
Tidak kalah penting adalah sekolah harus menciptakan lingkungan belajar yang dapat mendorong siswa untuk berpikir kreatif dan berinovasi. Guru memberi ruang bagi siswa untuk mengekspresikan ide dan mengembangkan proyek-proyek yang menantang. Selain itu, sekolah melibatkan orang tua dan masyarakat dalam berbagai kegiatan pendidikan, sehingga siswa memperoleh dukungan moral dan wawasan yang lebih luas dari luar lingkungan sekolah.
Terakhir, pemerintah dan berbagai lembaga pendidikan harus berupaya keras menjangkau daerah-daerah terpencil dengan menyediakan fasilitas pendidikan dan tenaga pengajar yang berkualitas. Mereka juga meluncurkan program beasiswa dan bantuan keuangan untuk membantu siswa dari keluarga kurang mampu agar tetap dapat melanjutkan pendidikan. Melalui langkah-langkah ini, semua anak Indonesia, tanpa terkecuali, mendapatkan kesempatan yang sama untuk meraih masa depan yang lebih baik.
Peran Muhammadiyah
Muhammadiyah tentunya punya kepentingan untuk berkontribusi dalam memajukan pendidikan di Indonesia. Karena itulah, Muhammadiyah perlu melakukan sinergitas dengan pemerintah agar terjalin kebersamaan dan bergotong-royong untuk kemajuan pendidikan di Indonesia. Mewarisi amanat Kiai Haji Ahmad Dahlan, bahwa berkontribusi untuk mengembangkan dan memajukan pendidikan di Indonesia merupakan bagian dari ekspresi cinta Tanah Air dan membebaskan kebodohan.
Pendidikan berkemajuan adalah pendidikan yang mengintegrasikan nilai-nilai agama sebagai nilai moral dalam kehidupan — baik individu maupun sosial. Pendidikan berkemajuan yang menggabungkan pendidikan modern dengan pendidikan agama bertujuan untuk melahirkan generasi yang intelektual dan berkarakter.
Harapan dalam pendidikan berkemajuan
Muhammadiyah memainkan peran penting dalam memajukan pendidikan di Indonesia dengan mendirikan berbagai lembaga pendidikan, mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi, yang memadukan pendidikan umum dan agama. Organisasi ini juga fokus pada pendidikan vokasi dan kewirausahaan, serta mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran. Muhammadiyah juga berperan dalam menumbuhkan nilai-nilai moral, pengembangan individu, dan pendidikan sosial masyarakat.(*)
Editor Notonegoro