
PWMU.CO – Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Paciran, Lamongan, Jawa Timur, mendapat kunjungan dari Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Berbek, Nganjuk, Jawa Timur, pada Ahad (4/5/2025). Acara penyambutan digelar di ruang tamu pondok dengan suasana hangat dan penuh keakraban.
Turut hadir dalam penyambutan tersebut Kepala Mudir Pondok Pesantren KH Rifqi Rosidi Lc MAg, Mudir Pendidikan Drs Fahrudin AM, Sekretaris Taufiq Ruslan SAg, Bendahara Dra Hariyati, Ketua BPH Ustadz Zawawi Hasyim, serta para kepala lembaga pendidikan di lingkungan pondok, mulai dari MTs, SMP, MA, hingga SMK.
Acara dikemas dalam bentuk sharing session yang berlangsung santai. Kehangatan terasa karena sebagian tamu dari PCM Berbek sudah saling mengenal dengan pihak pondok, seperti Drs Zainal Aqib yang pernah menjadi staf pengajar di Perguruan Muhammadiyah Paciran dan kini masih aktif sebagai dosen di STIT Muhammadiyah Paciran.
Dalam sambutan pembukanya, KH Rifqi Rosidi Lc MAg menyampaikan ucapan selamat datang dan menjelaskan bahwa Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Paciran didirikan oleh KH Muhammad Ridlwan Syarqowi pada tahun 1983. Seluruh aset dan amal usaha pondok ini, baik secara struktural maupun kultural, sepenuhnya milik Muhammadiyah.
Beliau mengungkapkan bahwa saat ini jumlah santri, baik mukim maupun non-mukim, mencapai sekitar 1.500 orang. Pondok ini mengelola berbagai amal usaha pendidikan, di antaranya TPQ 1–4, KB/TK ABA 1 dan 2, MIM 01 dan 02, MTsM 01, SMPM 25, MAM 02, SMKM 11, serta STIT Muhammadiyah Paciran.
Lebih lanjut, KH Rifqi menekankan bahwa setiap pondok pesantren memiliki karakter dan kultur yang berbeda sesuai kearifan lokal masing-masing. Karena itu, tidak bisa semua hal diadopsi secara utuh. Beliau menyarankan agar tiap pesantren melakukan analisis potensi melalui parameter kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman (SWOT).
Perbedaan pandangan antar pengurus justru dapat menjadi kekuatan untuk saling melengkapi. Menurutnya, yang paling penting adalah tetap berpedoman pada tertib organisasi berdasarkan AD/ART Muhammadiyah.
Ia juga menambahkan, meskipun jumlah santri di Ponpes Modern Muhammadiyah Paciran tidak sebesar pondok lain di wilayah Paciran, namun pondok ini memiliki sistem pengkaderan dan militansi kuat terhadap Muhammadiyah. Hal itu terbukti dari banyaknya alumni yang kini menjadi penggerak dan pengurus Muhammadiyah di berbagai daerah di Indonesia.
Sementara itu, Ustadz Sudarmadi SPd selaku pimpinan rombongan PCM Berbek sekaligus Wakil BPH Ponpes Muhammadiyah Sepang Berbek menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas sambutan hangat dari pihak pondok.
Dalam sambutannya, ia mengungkapkan bahwa Ponpes Modern Muhammadiyah Paciran bukanlah tempat yang asing baginya karena putrinya, Syaidah Fiddaroini, merupakan alumni MTs Muhammadiyah 1 pondok tersebut. Ia menyatakan kekagumannya atas perkembangan pesat pondok, terutama dari sisi sarana dan infrastruktur setelah lebih dari 10 tahun tidak berkunjung.
Tujuan kunjungan PCM Berbek ini adalah untuk melakukan studi tiru pengelolaan dan pengembangan pondok pesantren, termasuk kurikulum serta berbagai potensi yang bisa diadopsi. Ponpes Modern Muhammadiyah Paciran dipilih karena merupakan salah satu dari enam pondok pesantren Muhammadiyah di Indonesia yang menjadi proyek percontohan oleh Lembaga Pengembangan Pondok Pesantren (LP2M) Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Kegiatan diakhiri dengan ramah tamah dan penyerahan cinderamata berupa buku biografi KH Muhammad Ridlwan Syarqowi berjudul “Sang Mujahid dari Paciran” karya Prof Syafiq Abdul Mughni. Sebanyak 22 peserta rombongan masing-masing menerima cinderamata tersebut, lalu dilanjutkan dengan sesi foto bersama. (*)
Penulis Salnun Mahya Salsabila Editor Zahra Putri Pratiwig