
PWMU.CO – Dekan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya), Satria Unggul Wicaksana Prakasa, terpilih sebagai salah satu pembicara dalam acara bergengsi Eastern Conference on Human Rights yang berlangsung di dua kota besar Iran, yaitu Tehran dan Qom, pada Rabu (30/04/2025).
Dalam konferensi internasional yang dihadiri oleh peserta dari lebih 30 negara, Satria menyampaikan presentasi dengan judul Peran Muhammadiyah dalam Perlindungan Hak Asasi Manusia Kelompok Rentan. Topik ini mendapat respons positif dari berbagai kalangan, termasuk akademisi, aktivis, dan pembuat kebijakan.
Dilansir dari web um-surabaya.ac.id, dalam paparannya, ia menyoroti kiprah Muhammadiyah sebagai organisasi Islam modern yang konsisten membela kelompok rentan, termasuk perempuan, anak-anak, penyandang disabilitas, dan korban kekerasan.
“Pendekatan yang dilakukan Muhammadiyah tidak hanya berbasis pada nilai-nilai universal HAM, tetapi juga berakar kuat pada prinsip-prinsip ajaran Islam rahmatan lil ‘alamin,” tuturnya.
Ia juga menekankan bahwa melalui pendekatan sosial, pendidikan, dan layanan hukum, Muhammadiyah telah menghadirkan praktik advokasi HAM yang moderat dan inklusif.
Forum ini turut merekomendasikan model advokasi berbasis masyarakat sipil seperti yang dilakukan Muhammadiyah sebagai rujukan bagi pengembangan gerakan HAM di negara-negara Timur (Eastern States).
“Kontribusi Indonesia dalam hal ini, menurut beberapa peserta, menjadi contoh kolaborasi strategis antara agama, masyarakat sipil, dan nilai-nilai hak asasi,” jelasnya.
Partisipasi aktif FH UM Surabaya dalam forum ini menegaskan komitmen perguruan tinggi Muhammadiyah untuk memperkuat peran akademik dalam mendorong keadilan sosial dan perlindungan HAM di tingkat global.
Ini menjadi wujud peran strategis Muhammadiyah yang terus berkembang di kancah internasional. (*)
Penulis Amanat Solikah Editor Azrohal Hasan